» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Info Kampus
Keluar Zona Nyaman Menjadi Salah Satu Sorotan untuk Mempersiapkan Bekal Pasca Kuliah
30 April 2021 | Info Kampus | Dibaca 1744 kali
Keluar Zona Nyaman Menjadi Salah Satu Sorotan untuk Mempersiapkan Bekal Pasca Kuliah: Sumber: Foto: Dokumentasi Pribadi
Seorang mahasiswa dituntut untuk bisa menghadapi dunia perkuliahan yang penuh dinamika sebagai bekal pasca kuliah, baik dari segi mental, intelektual, serta pengalaman. Siituasi pandemi seperti saat ini bukan menjadi alasan mahasiswa untuk tidak dapat berkembang. Mahasiswa harus berani keluar dari zona nyaman dan mampu memberikan tantangan kepada diri sendiri sebagai proses penting untuk menggapai masa depan yang cerah.

retorika.id- Kementrian Keilmuan BEM FISIP Unair  menyelenggarakan kegiatan  NGOBAR alias ‘Ngobrol Bareng’ pada Rabu (28/04/2021) melalui live instagram @bemfisipunair, dengan membahas seputar dinamika dunia perkuliahan sebagai salah satu upaya untuk mempersiapkan bekal pasca kuliah nantinya. 

Kegiatan tersebut  menghadirkan  Putu Shangrina Pramudia selaku pembicara, ia  merupakan President Airlangga Model United Nations Club (AIRMUN)  2020. Bermodalkan passion dan pengalaman sejak SMP hingga SMA dalam dunia debat, perempuan yang akrab dipanggil Nina ini membagikan pengalaman bagaimana dirinya mampu terpilih menjadi presiden Airlangga Model United Nations Club

Bermula menjadi delegasi AIRMUN pada tahun 2018, kemudian pada tahun 2019  Nina dipercaya menjadi Board of Directors (BoD). Dari pengalamannya tersebut mampu menghantarkan Nina resmi terpilih menjadi presiden.

Nina menyatakan bahwa debat memberikan implikasi yang sangat baik. Alasannya adalah karena dengan melalui debat, dirinya dapat mempelajari dan melakukan riset lebih jauh terhadap isu-isu aktual terbaru


sehingga menjadi lebih peka terhadap perkembangan fenomena-fenomena yang ada. 

“Di tahun 2017 awal, pada saat menjadi maba, dari debat aku juga mendapatkan pengalaman bahwa memang dari debat ini membantu kita banget untuk berpikir kritis. Selanjutnya juga membangun koneksi dengan mahasiswa di sekolah lain dan jurusan lain,” terang Nina.

Di tengah situasi pandemi yang menjadi kendala dalam beraktivitas, Nina menegaskan bahwa kita sebenarnya masih mampu memanfaatkan waktu pada saat pandemi. Karena semua keputusan untuk mengembangkan potensi yang kita miliki sebenarnya ada di tangan kita sendiri.

Apabila seseorang tidak aktif berkegiatan,  maka sangat sulit untuk mengembangkan potensinya. Padahal jika dilihat dari sisi positifnya, segala aktivitas yang dilakukan berbasis online ini dapat mempermudah mobilisasi. Hal ini disebabkan oleh banyak organisasi dan kelompok yang membuat mekanisme untuk menjalankan kegiatan tersebut secara online

Bagi mahasiswa yang baru saja terjun untuk memulai sesuatu, hal pertama yang harus dilakukan yaitu berani, karena dengan berani bisa menjadi modal dari segala hal yang akan dihadapi nanti. Seperti berani memulai, berani menjadi pengamat untuk mengetahui situasi, berani gagal, berani jatuh kemudian bangkit, berani menghadapi segala tantangan dan hambatan yang menanti di depan.

Sebuah quotes “stepping out from your comfort zone is the best way to grow menjadi pesan sekaligus sorotan topik.  Karena menurutnya, masih banyak teman-teman mahasiswa yang hanya berdiam diri saja di zona nyamannya.

 “Saat kita sudah lulus sebagai mahasiswa nanti, kita tidak memiliki nilai plus lagi jika hanya berfokus pada zona nyaman kita,” ujar Nina.

Dengan keluar dari zona nyaman, kita mampu memberikan tantangan kepada diri sendiri. Hal ini berguna sebagai suatu proses penting untuk memulai sesuatu, terlebih sebagai bekal pasca kuliah nanti. 

Walaupun keluar dari zona nyaman memang bukan hal mudah, karena akan menguras banyak tenaga dan energi, namun semua itu akan setimpal untuk hasil ke depannya. Bukan hanya untuk kita sendiri, tetapi juga untuk lingkungan kita.

pada sesi tanya jawab terdapat dua pertanyaan terbaik yang  dimenangkan oleh akun @iqbalsujanas dengan pertanyaan terkait menentukan prioritas antara hard skills, soft skills, serta  membangun relasi dan  akun @sindhieand dengan pertanyaan terkait cara bagaimana menghadapi rasa insecure versi Nina. 

Menanggapi pertanyaan tersebut, Nina mengatakan bahwa baik hard skills maupun soft skills menjadi hal yang dibutuhkan untuk dunia kita ke depan. Dalam kata lain, semuanya penting baik di dalam dunia kuliah maupun setelah lulus kuliah untuk membangun relasi, sehingga harus menjadi prioritas.

Kemudian, menanggapi pertanyaan terkait perasaan insecure, Nina mengatakan bahwa rasa insecure adalah sifat nature dari manusia dan setiap orang pasti memilikinya. 

“Yang penting adalah bagaimana kita melihat insecure ini sendiri. Insecure bisa menjadi dorongan untuk melakukan sesuatu agar tidak useless banget. Melihat keberhasilan pencapaian orang lain sebagai dorongan dan motivasi, bukan semakin insecure. Dari insecure lah kita harus jengah akan sesuatu untuk memaksimalkan potensi,” pungkas Nina sebagai penutup.



Penulis: Adiesty Anjali dan Sindhie Ananda

Editor: Dien Mutia Nurul Fata


TAG#akademik  #bem  #event  #fisip-unair