» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Pop Culture
When The Weather Is Fine: Menjadi Sederhana Adalah Kunci dari Kebahagiaan
06 Mei 2020 | Pop Culture | Dibaca 2732 kali
Sumber: When The Weather Is Fine Foto: JTBC
“Bagi sebagian orang, kamu patut disyukuri. Kamu mungkin tidak menyadarinya, tapi hanya dengan hidup seperti ini, kamu harus tahu kamu telah bekerja dengan baik.” - When The Weather Is Fine.

retorika.id- When The Weather Is Fine merupakan seri yang dibintangi oleh Park Min-young dan Seo Kang-joon. Tayang sejak tanggal 24 Februari dan berakhir pada 21 April 2020, seri ini diangkat dari novel dengan judul yang sama (2018), karya Lee Do-woo. Meski begitu, secara keseluruhan naskah seri ini ditulis oleh Han Ga-ram dengan nuansa drama melankolis yang kental.

When The Weather Is Fine sendiri menceritakan seorang Mok Hae-won (Park Min-young), guru cello yang jenuh dengan kehidupannya di Seoul. Ia memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Desa Bookhyun dan tinggal bersama bibinya. Tanpa tahu bagaimana ia harus mencari nafkah di desanya, Mok Hae-won pun memilih untuk bekerja paruh waktu di toko buku “Good night” milik Im Eun-seob (Seo Kang-joon) yang merupakan teman sekelasnya saat SMA dulu. Di situlah, kisah romansa antara Mok Hae-won dengan Im Eun-seob dimulai.

Singkat cerita, kedatangan Mok Hae-won merupakan satu hal yang selalu dinanti-nantikan Im Eun-seob. Nyatanya, perasaannya pada gadis itu


telah ada jauh sejak sebelum mereka dipertemukan sebagai teman sekelas. Karakter Im Eun-seob mengajarkan kepada para penonton bagaimana suatu hal yang dengan sabar ditunggu, pasti akan dimiliki juga.

Meski pada akhirnya Mok Hae-won juga menyukainya, namun ada satu perasaan takut yang kuat dimiliki oleh Im Eun-seob. Ia tidak mudah mempercayai definisi bahagia. Trauma di masa lalu membuatnya ragu jika ia berhak menerima Mok Hae-won di dalam hidupnya. Ketakutan itu yang membuatnya tidak pernah melupakan masa lalu, bagaimana satu kebahagiaan kecilnya tiba-tiba menghilang dan mengubah kehidupannya setelah itu.

Seri ini memiliki sisi-sisi menarik yang layak untuk ditonton. Pemandangan desa yang menjadi panorama utama dari seri ini akan membuat orang-orang menyadari bahwa Korea Selatan pun juga memiliki sudut-sudut negeri yang bisa dikunjungi, selain kota gemerlap Seoul dan Gangnam. Selain itu, seri When The Weather Is Fine sendiri kental dengan nuansa melankolis yang dilengkapi dengan kata-kata puitis. Menjelang akhir cerita dari setiap episode, seri ini selalu menyelipkan puisi-puisi yang mampu membawa pengaruh yang baik kepada para penontonnya, dan hal itu masih relevan tentunya dengan inti cerita dari tiap episode. Selain itu, tak luput dari kehidupan SMA, isu bullying juga diangkat di seri ini. Bagaimana keparahan bullying di Korea Selatan dan dampak yang bisa diakibatkan.

Seri When The Weather Is Fine ini juga mengajarkan kepada para penonton, bahwa persahabatan tidak mengenal batas usia. Bagaimana sikap peduli kepada orang lain, bahkan kepada orang yang tidak terlalu dekat dengan kita merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan di kehidupan sehari-hari. Seri ini juga menyadarkan para penonton, bagaimana hidup yang selama ini terlihat sederhana dan sering dianggap membosankan, justru merupakan kunci kebahagiaan sebenarnya.

When The Weather Is Fine merupakan seri yang memiliki banyak sisi menarik dan pesan positif. Tentu akan lebih menarik jika ditonton dengan penghayatan yang lebih mendalam, dengan memaknai setiap adegan dari seri ini. Meski begitu, terlepas dari kelebihan-kelebihannya, seri ini juga memiliki banyak kekurangan.

Seri When The Weather Is Fine yang disusun secara sederhana ini, membuat para penonton cenderung akan merasa bosan. Alur seri ini juga dibuat terlalu lambat dan minim kejutan, sehingga akan mudah ditebak ketika menontonnya. Karakter Mok Hae-won di kehidupan SMA juga rasanya kurang pantas diperankan oleh Park Min-young, mengingat usianya yang sudah di atas 30 tahun. Tentunya, hal ini menjadi salah satu yang disayangkan dari seri When The Weather Is Fine.

Tipe penonton yang menyukai hal-hal berbau puisi akan sangat cocok menonton seri ini. Penonton akan terinspirasi dengan narasi yang diangkat dari novel aslinya. Selain itu, seri ini tentu tidak direkomendasikan untuk tipe penonton yang cenderung memiliki ekspektasi yang tinggi, sebab alurnya memang dibuat sederhana dan lambat. Meski begitu, seri When The Weather Is Fine merupakan salah satu seri yang layak ditonton untuk mengisi waktu luang di rumah.

 

Penulis: Rimaya Akhadiyah


TAG#film  #kisah  #review  #romansa