![](gambar_artikel/69kebebasan-pers-55ac18c8b49273773df200cd.jpg)
Ada suatu masa di negeriku
Pers merunduk pada rerumpunan kata
Memilah saksama demi sang kuasa
Menengadah, menghindari penggusuran usaha
Kepengecutan menyebar di mana-mana
Ada suatu masa di negeriku
Pers meraung dengan lantang
Menantang keperkasaan penguasa
Terjun bukan hanya
dengan kata, tetapi juga raga
Ini perihal kebebasan! Serunya
Suatu pagi di Bulan Mei, masih di negeriku
Sayup-sayup, mengemuka seruan seorang pemuda
Kebebasan ada di genggaman kita, Saudara-Saudara!
Tak perlu ragu, rentangkan sauhmu ke segala penjuru media
Pers kiri dan alternatif lainnya telah terkubur
Tenggelam di lautan media arus utama
Abaikan cibiran soal konglomerasi media
Abaikan cibiran soal berita sampah dan dangkal
Kita hanya menggunakan kebebasan kita
Penuhi saja media dengan ramah tamah dunia
Toh, banyak yang suka?
Gunakan kebebasan pers dengan sebebas-bebasnya!”
Di negeriku yang lugu
Bangsanya bablas memaknai kemerdekaan
Persnya bablas memaknai kebebasan
Idealisme, di negeri ini dipuja-puji
Tetapi, takut-takut digeluti
Mungkin karena ia tak pernah memberi janji
Pundi-pundi kekayaan materi
Penulis : Dewi Widyastuti
TAG: #demokrasi #fisip-unair #karya-sastra #lpm-retorika