» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Liputan Khusus
Tersangka Penyebab Keterlambatan Pembagian Kelompok Garuda-Ksatria: Gelombang Mandiri Berkali-kali?
20 Agustus 2024 | Liputan Khusus | Dibaca 270 kali
Tersangka Penyebab Keterlambatan Pembagian Kelompok Garuda-Ksatria: Gelombang Mandiri Berkali-kali?: Garuda-Ksatria AMERTA 2024 Foto: Dokumentasi Pribadi Tim Retorika
Lead: Keterlambatan pembagian kelompok Garuda-Ksatria yang baru dirilis pada Senin (19/08/2024) tengah malam menuai beragam keluhan, baik dari mahasiswa baru maupun panitia Amerta Jayendra Candradimuka. Diduga bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh pihak Ditmawa Unair yang memberikan data mahasiswa baru pada H-1 sebelum dilaksanakannya pengukuhan. Baik pihak PPMB, Ditmawa Unair, bahkan Wakil Rektor I bagian Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni (AMA) pun bungkam soal kebenaran informasi ini. Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?

Retorika.id - Setiap tahun, ribuan mahasiswa baru peserta PKKMB Amerta dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok tersebut terdiri atas kelompok besar yang disebut kelompok Garuda, dan di dalamnya terhimpun kelompok-kelompok kecil yang disebut kelompok Ksatria. Kelompok inilah yang nantinya akan digunakan untuk mengorganisir maba dalam rangkaian PKKMB Amerta serta pengumpulan tugas-tugasnya. Namun, hampir setiap tahunnya pula, informasi perihal pembagian kelompok Garuda-Ksatria ini diberikan secara mendadak. Contohnya pada tahun ini, kelompok Garuda-Ksatria baru diumumkan tengah malam tepat di hari pelaksanaan Amerta Jayendra Candradimuka pada Senin 19/08/2024, di mana masing-masing Garuda seharusnya memberikan penampilan seperti orasi, tari kreasi, atau aksi unjuk bakat lainnya di hari yang sama. Ada juga tugas kelompok dan individu lainnya yang diberikan dengan tenggat waktu singkat.

Berkaitan dengan hal ini, salah seorang mahasiswa baru (maba) mengeluhkan pembagian kelompok Garuda-Ksatria yang diberikan secara sangat mendadak tersebut. Padahal, seharusnya kelompok Garuda-Ksatria akan diberikan satu hari sebelum pelaksanaan Jayendra Candradimuka. Hal ini cukup menyulitkan maba karena pihak panitia juga tidak memberikan kelonggaran waktu untuk pengumpulan tugas kelompok dan beberapa diantaranya harus diselesaikan maksimal di hari yang sama dengan pelaksanaan Jayendra Candradimuka I.

“Pembagian Garuda aku baru tau pagi ini sih, aku dapat info dari temanku yang kating, katanya tunggu jam 10 nanti ada pembagian garuda sekalian lanjut Zoom, terus aku tunggu sampai jam 10


kok belum ada? Terus aku tanya lagi, ini jadi nggak Zoom-nya? Katanya nggak tahu wes, tinggalin tidur aja, ya udah, akhirnya ku tinggal tidur.” Jelas mahasiswa baru tersebut. 

Tidak hanya dari mahasiswa baru, seorang Pendamping Kelompok (PK) Amerta juga ikut menyampaikan keluhan akibat masalah yang sama. “Masalah nama maba itu nggak keluar-keluar. Jam dua belas malam baru keluar dan banyak maba yang aku tanyain: kamu nggak tidur kah semalam karena nunggu nama (pembagian Garuda dan Ksatria)? Iya kak, soalnya takut ada info apa-apa segala macem gitu.” Keluh salah satu PK

Kendala keterlambatan pengumuman kelompok Garuda-Ksatria Amerta nampaknya tidak lepas dari info data mahasiswa baru yang diberikan oleh Direktorat Kemahasiswaan (Dirmawa) Unair. Hal ini turut dikonfirmasi oleh salah satu panitia Amerta, Herdisky, selaku Koordinator divisi Kesekretariatan (KSK) Amerta 2024.

“Hal tersebut benar. Ditmawa memberikan data mahasiswa pada tanggal 13 Agustus. Setelah dikonfirmasi lebih lanjut, data yang diberikan Ditmawa tersebut adalah data yang belum final, dikarenakan pihak PPMB (Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru) yang masih membuka Registrasi Mahasiswa Baru (regmaba) dan berakibat pada penambahan data mahasiswa baru.”
 
Walau sudah memperoleh data tersebut, pihak KSK Amerta 2024 mengatakan bahwa Dirmawa tidak bisa memastikan kapan registrasi mahasiswa baru jalur mandiri ditutup. Alasan inilah yang menyebabkan divisi KSK kesulitan dalam mengkalkulasi pengelompokan maba ke dalam Garuda-Ksatria.
 
Setelah mendapat informasi bahwa keterlambatan data erat kaitannya dengan pengumuman penerimaan mahasiswa jalur mandiri yang berdekatan dengan pelaksanaan pengukuhan, Tim Retorika kemudian berusaha untuk menghubungi pihak PPMB terkait penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri ini. Setelah dihubungi, pimpinan PPMB menyatakan bahwa informasi mengenai hal tersebut bukan wewenangnya untuk menjawab. Lalu, pihaknya mengarahkan untuk menanyakan hal tersebut kepada Bambang Sektiari Lukiswanto, Wakil Rektor bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni (AMA) yang dinilai lebih berwenang dalam memberikan pernyataan. 
 
Terkait diadakannya pembukaan jalur mandiri Unair hingga beberapa gelombang, Bambang mengkonfirmasi bahwa hal tersebut memang sudah sesuai dengan Surat Keterangan (SK) Rektor yang telah ditetapkan perihal kuota mahasiswa baru di setiap tahunnya.“SK Rektor menetapkan 9.000 (kuota mahasiswa baru). Sudah terbagi berdasarkan pada Permendikbud dengan rincian SNBP 20%, SNBT 30%, Mandiri 50%. Sehingga daya tampung berkaitan dengan penyelenggaraan. Karena kalau kemudian ada kursi yang tidak terpenuhi, maka efektivitas penyelenggaraan juga rendah. Nah itu nanti akan berkaitan dengan banyak hal, seperti masalah pembiayaan. Walaupun yang dari mahasiswa di Unair itu kan tidak dominan karena memang UKT yang ditetapkan Unair tidak mahal. Itu juga tidak meng-cover semua pemeliharaan dalam proses akademik di Unair. Oleh sebab itu, kemudian kita harapkan bahwa daya tampung terpenuhi,” jelasnya. 
 
Tetapi di sisi lain, pihaknya tidak bersedia untuk mengonfirmasi tentang kebenaran diberikannya data mahasiswa baru kepada panitia Amerta 2024 pada H-1 sebelum pengukuhan mahasiswa baru. “Saya tidak akan menindaklanjuti (tentang koordinasi pemberian data mahasiswa baru). Terkait gelombang-gelombang tadi (pembukaan pendaftaran mahasiswa baru jalur mandiri), begitu data sudah ada dan tercatat di registrasi pendidikan, maka akan disampaikan langsung kepada kemahasiswaan.”
 
Lebih lanjut, Tim Retorika juga telah berusaha untuk meminta konfirmasi pihak Ditmawa Unair perihal kebenaran informasi tentang tanggal persis pemberian data mahasiswa baru kepada panitia Amerta 2024. Namun, Moch. Zacky Zoehdi, selaku Kepala Sub Direktorat Program Ditmawa Unair enggan memberikan jawaban karena Tim Retorika menolak memberikan identitas narasumber panitia yang dirahasiakan. Zacky berdalih bahwa pihaknya tidak bisa memberi konfirmasi jika tidak mengetahui siapa pemberi informasi. Alasannya, hal tersebut bisa saja disebabkan oleh masalah komunikasi internal panitia.
 
Meski diwarnai keluhan-keluhan yang datang dari berbagai pihak, Wakil Rektor I menyatakan bahwa menurutnya pelaksanaan Amerta tahun ini tidak ditemukan kendala yang berarti, sebab di setiap tahunnya selalu ada evaluasi sebagai penjaminan mutu. “Jika ditanyai mengenai kendala maka akan kita cari dan akan kita evaluasi nantinya. Rasanya selama ini tidak ada kendala.” Pungkas Bambang. 
 
Penulis : Naara Nava dan Aveny Raisa
Editor : Anisa Eka
 

 

 

 

 


TAG#akademik  #aspirasi  #bem  #dinamika-kampus