Telah berlangsung Debat Terbuka Uji Masyarakat Kampus dan Fit & Propert Test pada Kamis (22/10/2020). Acara ini diselenggarakan secara hybrid, yakni online dan offline. Terdapat dua poin yang ditanyakan oleh salah satu panelis, yakni Agung Tri Putra selaku Ketua BEM Universitas Airlangga 2019. Kedua pertanyaan itu berkaitan dengan Covid-19. Pertanyaan tersebut ditanggapi oleh masing-masing paslon dengan memaparkan program-program yang akan mereka lakukan ke depannya.

retorika.id- Telah berlangsung Debat Terbuka Uji Masyarakat Kampus dan Fit & Propert Test pada Kamis (22/10/2020). Acara ini diselenggarakan secara hybrid, yakni online dan offline. Mengenai Fit and Proper test, dilaksanakan secara offline hanya untuk timses 15 orang per paslon (pasangan calon).

Iga Rahma Azhari, selaku moderator menjelaskan serangkaian acara yang terdiri dari tiga sesi tanya jawab. Sebelum memasuki serangkaian acara tersebut, masing-masing paslon baik paslon nomor urut 1 maupun paslon nomor urut 2 memaparkan visi dan misi, serta program yang mereka usung.

Terdapat dua poin yang ditanyakan oleh salah satu panelis, yakni Agung Tri Putra selaku Ketua BEM Universitas Airlangga 2019. Kedua pertanyaan itu berkaitan dengan Covid-19. “Saya ingin menanyakan aplikasinya dari apa

ya istilahnya ya, mungkin kabinet atau kepengurusan teman-teman yang memiliki fokus terhadap Covid-19 nantinya seperti apa. Apakah ada program khusus yang ingin dibuat atau ingin menggunakan konsep yang seperti apa?” ucapnya.

Pertanyaan kedua tentang sosialisasi Covid-19 yang sudah terlaksana di masyarakat. Namun, kenyataanya masih banyak ruang-ruang yang kosong.  “Nah, aku ingin teman-teman ngerti insight mana yang kosong, mana yang harus dibenahi, dan program-programnya harus seperti apa?” ujar Agung.

Calon Ketua paslon nomor urut 2, Abdul Chaq menanggapi pertanyaan tersebut. Dirinya mengatakan bahwa program sosialisasi tentang Covid-19 masih sangat kurang. “Terkait program belajar, kami akan tentu menyesuaikan diri dengan cara memanfaatkan digital,” ungkap Abdul Chaq.

Paslon nomor urut 2 terinspirasi untuk menciptakan suatu aplikasi dalam program mereka. Dengan begitu, para pasien dapat berkonsultasi dengan dokter tanpa bertatap muka secara langsung. Namun, pasien itu tetap memperoleh feedback berupa informasi yang diperoleh.

M. Risyad Fahlevi, Calon Wakil Ketua paslon nomor urut 2 menambahkan, “Untuk itu kami mungkin nanti akan mengawali program kerja kami yaitu dengan Airlangga Great Forum.” Melalui Airlangga Great Forum dimaksudkan agar dapat menjadi payung untuk mahasiswa dan masyarakat.

Sementara itu, Moch. Sholeh sebagai Calon Ketua paslon nomor urut 1 menjelaskan bahwa sosialisasi Covid-19 perlu memunculkan sosok teladan. “Teladan ini yang mungkin jauh masih kurang di tengah ruang publik kita,” ungkapnya.

Sholeh juga menganggap sosialisasi Covid-19 tidak berjalan secara maksimal. Hal ini dikarenakan seseorang itu mampu menyosialisasikannya, tetapi tidak bisa menjadi teladan bagi yang lain. Oleh karena itu, paslon nomor urut 1 akan berpartisipasi dan berkolaborasi dengan bidang-bidang yang fokus terhadap gerakan-gerakan terkait penyebaran Covid-19.

Bobby Tanaya sebagai Calon Wakil Ketua paslon nomor urut 1 memaparkan bahwa perlu diperhatikan juga sasarannya. “Ketika BEM Unair berjalan satu periode itu harus benar-benar memperhatikan sasaran. Artinya, siapa yang bisa kita beri kontribusi, yang pertama adalah mahasiswa, kedua adalah masyarakat,” ucapnya.

Persoalan mahasiswa yang menjalani perkuliahan secara daring di rumah, membuat paslon nomor urut 1 ini akan tetap aktif untuk menyelenggarakan program-program kerja mereka. Misalnya, webinar, workshop, dan seminar internasional.

Penulis: Alvidha Febrianti

Share: 

BACA JUGA