Dengan mengusung tema “Nguri-Nguri Budaya Jawa”, diharapkan ajang kontestasi Duta FISIP 2019 dapat menjadi alternatif untuk melestarikan kebudayaan Jawa.

retorika.id - Ajang pencarian Duta Fisip 2019 kembali digelar untuk keempat kalinya. Acara tersebut telah dipersiapkan sejak bulan Maret 2019, yang diketuai oleh Cindy Deswert dari prodi Ilmu Politik angkatan 2018. Dengan mengusung tema “Nguri-Nguri Budaya Jawa”, diharapkan ajang kontestasi Duta FISIP 2019 dapat menjadi alternatif untuk melestarikan kebudayaan Jawa.

“Proses pemilihan Duta Fisip, tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, yakni dengan melalui masa karantina”, ujar Cindy. Proses pemilihan peserta tidaklah mudah. Terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui, salah satunya adalah masa karantina selama tiga hari yang berlokasi di Aula Soetandyo dan Taman Mangrove Wonorejo. Selama masa karantina, sepuluh finalis Duta Fisip 2019 diberikan pembekalan materi. Rangkaian acara berakhir pada Malam Puncak acara yang dilaksanakan pada Jumat, 10 Mei 2019 untuk menentukan “Who the next Duta FISIP

2019?”.

“Saya mengapresiasi kegiatan di Fisip tetap berjalan walaupun bersamaan dengan bulan Ramadan,” ungkap Tuti Budirahayu, wakil dekan II FISIP Unair. Ia juga menegaskan bahwa melalui acara Duta FISIP 2019, pihak fakultas memperoleh benefit berupa para mahasiswa yang mampu merepresentasikan budaya di FISIP Unair dalam berbagai event , termasuk untuk menjamu tamu asing yang datang berkunjung.

Sepuluh finalis Duta FISIP 2019 antara lain, Alduvan Zakarian Hamzah (Prodi Hubungan Internasional) berpasangan dengan Sofiola Fara Diba (Prodi Administrasi Negara). Pasangan kedua, Stevie Nanda Putra M (Prodi Ilmu Politik) berpasangan dengan Michelle Florencia (Prodi Ilmu Komunikasi). Pasangan ketiga, Dimas Angga Prayitno (Prodi Ilmu Komunikasi) berpasangan dengan Candra Hayu Prameswari (Prodi Hubungan Internasional). Pasangan keempat, Bayu Satriawan (Prodi Ilmu politik) berpasangan dengan Farida Noer Fitri  (Prodi Hubungan Internasional). Lalu, Pasangan terakhir, Aldi Dzuhriansyah (Prodi Ilmu Politik) berpasangan dengan Audry Aliffya A (Prodi Antropologi).

Serangkaian acara pemilihan Duta Fisip 2019 meliputi catwalk, pertanyaan dan penampilan bakat yang dimiliki oleh para finalis. Indikator-indikator tersebutlah yang dapat menentukan siapa yang berhak menyandang gelar Duta FISIP 2019 selama kurun waktu satu tahun ke depan. Penilaian tidak hanya berdasarkan kompentensi yang dimiliki oleh para finalis, melainkan juga melalui perhitungan voting melalui likes di Instagram dan pembelian ballot dapat menentukan juara favorit Duta FISIP 2019. “Antusiasme pendukung sangat terlihat dengan banyaknya ballot yang terjual,” Ujar Cindy, Ketua Pelaksana Duta FISIP 2019.

Hasil akhir berhasil dimenangkan oleh Bayu Satriyawan, mahasiswa jurusan Ilmu Politik dengan total nilai 975. Sementara itu, Audry Aliffya Azzahra, mahasiswa jurusan Antropologi berhasil memperoleh total nilai 980. Kedua mahasiswa tersebut telah resmi menyandang gelar Duta Fisip Unair 2019. Sementara itu, duta favorit dimenangkan oleh Candra Hayu Prameswari, mahasiswa prodi Hubungan Internasional.

Kemenangan Bayu dan Audrey sebagai Duta FISIP 2019, disambut para pendukung masing-masing dengan yel-yel.

Menurut Cindy, penilaian pemenang dilihat saat malam final pemilihan Duta Fisip dan proses masa karantina. Penilaian tersebut dilihat dari intelektual para finalis. Sedangkan, panitia menilai para finalis berdasarkan sikap selama masa karantina. “Karena menjadi Duta FISIP tidak selalu tentang kecerdasan, tetapi attitude-nya juga harus baik” Tutur Cindy.

Ketua Pelaksana Duta FISIP 2019 ini juga menekankan harapannya kepada pemenang Duta Fisip 2019 harus mampu menjadi contoh yang baik bagi semua mahasiswa FISIP Unair.

Penulis: Shania Amalia, Maulani Syahrozad

Share: 

BACA JUGA