Kegiatan ospek Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga yaitu United Fisip Orientation (UFO) 2018 resmi berakhir. Seperti tahun-tahun sebelumnya, puncak acara UFO di hari terakhir ini adalah adalah kegiatan aksi, yaitu simulasi demo yang dilakukan oleh para mahasiswa baru di lingkungan Kampus B Universitas Airlangga.

Retorika.id (11/08) Kegiatan ospek Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga yaitu  United Fisip Orientation (UFO) 2018 resmi berakhir. Puncak acara UFO di hari terakhir ini adalah adalah kegiatan aksi, yaitu simulasi demo yang dilakukan oleh para mahasiswa baru di lingkungan Kampus B Universitas Airlangga. Sebelum aksi berlangsung, terdapat kegiatan roleplay dan materi manajemen aksi yang bertujuan untuk membuat para mahasiswa baru paham akan makna dibalik terselenggaranya aksi yang mereka lakukan.

Isu yang diangkat dalam kegiatan roleplay kali ini adalah problematika pembangunan infrastruktur dalam rezim Jokowi. Untuk mendiskusikan

isu tersebut, para mahasiswa baru dan panitia dibagi menjadi empat kubu, dimana masing-masing kubu mewakili aktor yang berkaitan langsung dengan isu yang diangkat, antara lain petani, mahasiswa, Aparat Sipil Negara (ASN), serta pemerintah.

Kegiatan roleplay dan manajemen aksi sendiri berlangsung di dua tempat, yakni ruang A307 serta Aula Soetandyo. Sementara itu, setelah kegiatan roleplay selesai,  terdapat kegiatan materi manajemen aksi yang disampaikan oleh Zainul Arifin (Ilmu Politik 2014), Irfan Basier (Sosiologi 2014), serta Hasna Putri (Sosiologi 2015).

“Yang harus disiapkan sebelum aksi terlaksana ialah menentukan siapa yang menjadi pihak negosiator (penegoisasi), orator ( orang yang ahli dalam berpidato), border ( pelindung barisan), serta logistik. Sebelum aksi dimulai samakan persepsi, samakan pemahaman," tutur Basier.

Sebagai penutup kegiatan aksi, mahasiswa baru dikumpulkan di tempat parkir FISIP untuk melaksanakan kegiatan negosisasi antara dua kubu yang saling bertolak pandang. Ini kegiatan inti dari aksi yang telah dilakukan karena hasil keputusan inilah yang akan menentukan bagaimana kelanjutan dari masalah yang telah diusung.

Hasil dari pertemuan pihak-pihak yang bersangkutan menghasilkan beberapa tuntutan akhir yaitu dari poros petani yang meminta bukti konkret dari pemerintah untuk kebaikan masyarakat serta kemajuan potensi alam. Poros mahasiswa masih mempertanyakan perihal kesejahteraan masyarakat yang bagaimana yang harus segera diwujudkan dan juga meminta kepada pemerintah untuk mengubah bentuk ekonomi feodal menjadi ekonomi industri.

Dari semua rangkaian acara UFO manajemen aksi ini memang menjadi pembeda antara fakultas-fakultas lainnya di Universitas Airlangga. "Manajemen aksi itu sebagai budaya UFO. Masalah aksi, FISIP itu sebagai poros. Masalah advokasi pun FISIP juga sebagai poros," ungkap Zainul Arifin mahasiswa Ilmu Politik angkatan 2014.

Reporter : Nanda Pradina Putri dan Gita Iswara Suprianik

Share: 

BACA JUGA