Pertemuan lima kader muda Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, menimbulkan kecaman publik. Kunjungan ini dianggap tidak etis karena saat ini Israel sedang gencar melakukan serangan ke Palestina. Pertemuan yang diklaim sebagai misi perdamaian dan dialog lintas iman ini berimbas pada penonaktifan 5 kader muda NU dari jabatannya.

Retorika.id- Media sosial digemparkan oleh foto kader muda Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Kader muda NU yang melakukan pertemuan tersebut adalah Zainul Maarif selaku dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) dan pengurus Lembaga Bahtsul Masail PWNU DKI Jakarta; Munawar Aziz selaku Sekretaris Umum Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa; Izzah Annafisah dan Nurul Bahrul Ulum selaku pengurus aktif PP Fatayat; dan Syukron Munawir selaku pengurus PWNU Banten.

Pertemuan ini dianggap tidak etis dilakukan di tengah-tengah berlangsungnya serangan Israel ke Palestina, mengingat Indonesia merupakan negara yang turut memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Menyikapi hal ini, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa NU tidak akan melakukan

engagement atau hubungan apapun dengan pihak yang terkait dengan Israel dan Palestina, kecuali dalam rangka membantu rakyat (BBC News Indonesia, 2024).

Terkait permasalahan ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo lewat pertemuannya dengan VoA Indonesia (16/07/2024) menekankan Indonesia turut menjaga ketertiban dunia, yang mendasar pada kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 

Share: 

BACA JUGA