BEM FISIP mengambil langkah strategis untuk membantu mahasiswa yang sedang terinfeksi Covid-19 di Surabaya dengan membentuk Satgas, kolaborasi dari Kementrian Adkesma, Kementrian Polstrat, Kementrian Sosmas, dan HIMA. Adapun bantuan yang diberikan berupa sembako, makanan, dan multivitamin.

retorika.id- BEM FISIP Universitas Airlangga 2021 membuat gebrakan untuk membantu penanganan Covid-19 di lingkungan kampus melalui Satgas Covid-19, latarbelakang pembentukan ini karena banyaknya mahasiswa FISIP yang masih kos/tinggal di Surabaya. Yang mana ketika isolasi mandiri akibat terjangkit Covid-19 kesulitan mencari bahan makanan sebab hanya tinggal seorang diri..

Sebelumnya, BEM FISIP melalui Kementrian Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa melakukan pendataan terlebih dahulu mengenai kondisi kesehatan mahasiswa FISIP dengan menyebar kuesioner.

Setelah melakukan pendataan, BEM FISIP berkomunikasi dengan Ibu Sulikah Asmorowati S.Sos., M.DEVSt.,Ph.D selaku Wakil Dekan II dan Bapak Sukardiman selaku Kasatgas Covid-19 mengenai penanganan Covid-19 di Unair. Dari komunikasi yang telah diupayakan BEM FISIP mendapatkan poin penting bahwa Unair tidak memiliki andil dalam membantu

mahasiswa non asrama yang terdampak Covid-19.

Didukung pula oleh pernyataan dari Agastya Pandu selaku Menteri Politik dan Kajian Strategis BEM FISIP bahwa Unair hanya memberikan bantuan bagi mahasiswa yang terdampak Covid-19 di asrama.

“Jadi Unair hanya memberikan bantuan kepada mahasiswa terdampak Covid-19 yang berada di asrama,” jelasnya saat dihubungi Tim Retorika via WhatsApp (31/7)

Menyikapi kondisi tersebut, hal inilah yang menggugah BEM FISIP untuk menindaklanjuti dengan mengadakan  FISIP Guyub yang dihadiri oleh Presiden BEM FISIP, Menteri Polstrat (Politik dan Kajian Strategis), Menteri Adkesma (Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa), dan perwakilan masing-masing HIMA (Himpunan Mahasiswa). Dengan  hasil pertemuan yakni terbentuknya Satgas Covid-19 FISIP.

“Dari FISIP Guyub terbentuk sebuah tim yang dinamakan teman-teman Satgas Covid-19. Namun, belum ada mekanisme formal mengenai penamaan tim tersebut,” ungkap Agas saat dihubungi Tim Retorika via WhatsApp.

Dalam pelaksanaannya, Satgas Covid-19 FISIP terbagi menjadi tiga tim. Pertama, Tim Admin yaitu HIMA yang bertugas untuk melakukan pendataan bagi mahasiswa yang positif setiap harinya. Kedua, Tim Data yaitu Adkesma yang tugasnya mengolah data yang didapat dari Tim Admin. Terakhir, Tim Operasional yang terdiri dari Sosmas dan HIMA yang bertugas menyalurkan bantuan secara langsung.

Mengingat bahwa program ini dilaksanakan di Surabaya, maka sasaran bantuan yakni mahasiswa yang berdomisili di Surabaya saat dikonfirmasi positif Covid-19. Selain itu, alur pendanaan bantuan yakni berupa kas mandiri organisasi baik BEM FISIP maupun HIMA,  proposal pengajuan dana kepada Dekanat dan Rektorat, dan penggalangan donasi dari mahasiswa.

Kemudian terkait penyaluran bantuan akan dilakukan dalam satu waktu, artinya Satgas Covid-19 FISIP menunggu donasi terkumpul terlebih dahulu kemudian memberikan bantuan kepada mahasiswa yang terkonfirmasi.

Adanya langkah strategis penanganan Covid-19 ini sangat disambut baik oleh mahasiswa khususnya yang berdomisili Surabaya. Kini perkembangan pemberian bantuan masih dalam tahap pendataan dari Kementrian Adkesma. Sembari melakukan pendataan, Satgas Covid-19 FISIP masih menerima donasi dari mahasiswa hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Mahasiswa yang ingin berdonasi dapat dilakukan secara online seperti transfer bank maupun offline dengan datang secara langsung di Jl. Ngagel Dadi V No 38 Surabaya. Donasi yang terkumpul nantinya akan diberikan kepada mahasiswa yang terdampak dalam bentuk sembako, multivitamin, dan makanan.

Penulis: Annisa Firdaus

Editor: Dina Marga H

Share: 

BACA JUGA