Pada 14 April 2022 FISIP telah mengeluarkan surat edaran terkait pembelajaran luring sebagian di FISIP yang akan dilaksanakan pada 9 Mei nanti. Mata kuliah yang diluringkan adalah mata kuliah yang memiliki kriteria capaian pembelajaran level psikomotorik atau membutuhkan praktik.

retorika.id –Pihak FISIP pada Kamis lalu (14/4) mengeluarkan sebuah surat edaran yang mengumumkan adanya pembelajaran secara luring setelah UTS, tepatnya pada Senin (9/5) nanti. Keputusan tersebut sudah disetujui dalam pertemuan Dekanat dengan Koordinator Program Studi yang dilaksanakan pada tanggal 8 April.

“Pertimbangan sesuai (a) SK Rektor Unair tentang Perkuliahan luring dengan tetap memberlakukan prokes, (b) kondisi Surabaya berada pada level 1, dan (c) mahasiswa/dosen rata2 sudah melakukan vaksin dosis 2,” ujarnya dalam

wawancara dengan pihak Retorika lewat WhatsApp pada Selasa (19/04).

Kesempatan pembelajaran luring ini untuk sementara hanya akan diberlakukan bagi mahasiswa angkatan 2020 dan 2021. Dengan pembelajaran offline ini, diharapkan keberadaan mereka di kampus dapat membuat pembelajaran mereka lebih efektif.

Sayangnya, pembelajaran luring ini hanya berlaku bagi beberapa mata kuliah saja. Jadi, setelah UTS nanti sebagian KBM mata kuliah tetap akan dilakukan secara daring. Beberapa program studi bahkan ada yang tidak memiliki mata kuliah yang nantinya akan dilakukan secara luring, contohnya adalah prodi Sosiologi.

Menurut Prof. Dr. H. Jusuf Irianto, Drs., M.Com selaku Wadek FISIP Unair, mata kuliah yang diluringkan itu berdasarkan usulan dari departemen. Mata kuliah diluringkan berdasarkan beberapa pertimbangan, salah satunya adalah kriteria capaian pembelajaran level psikomotorik dan membutuhkan praktik.

“Sementara ini belum semua Mata kuliah diluringkan. Selain pertimbangan hanya untuk mahasiswa 2020 dan 2021, mata kuliah yang diluringkan adalah sesuai usulan departemen dengan mengingat kriteria capaian pembelajaran level psikomotorik dan/atau membutuhkan praktek.” ungkap Wadek FISIP Unair.

Namun harus diingat bahwa keputusan ini bisa saja dibatalkan. Terutama dengan adanya penyebaran virus korona dan juga mudik, hingga lonjakan kasus yang wajib untuk diantisipasi.

“Bisa saja rencana kuliah offline dibatalkan jika ada hal-hal lain yang memaksa kembali pada kuliah secara online. Semua tergantung pada ketentuan yang diputuskan Universitas, fakultas hanya melaksanakan.” lanjutnya.

Penulis: Ega Putra

Editor: Annisa Firdaus

Share: 

BACA JUGA