Mati suri bukan alasan untuk tidak bangkit kembali. Pers mahasiswa harus tegak berdiri sebagai wadah informasi, edukasi, hiburan, dan kontrol sosial masyarakat.

Surabaya, retorika.id- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Retorika berhasil menyelenggarakan acara peluncuran website dan diskusi publik di Aula Soetandyo FISIP Unair, Rabu, 29 Maret 2017.  Acara soft launching ini merupakan awal kebangkitan kembali pers mahasiswa di kampus oranye ini.

Acara diskusi yang bertajuk Demokrasi Digital: Ekonomi Politik Media Massa di Ruang Publik Dunia Maya ini mengundang Rendy Pahrun Wadipalapa, S.Ikom, M.A., dan salah satu pendiri LPM Retorika, Edy Roesdiono  sebagai pembicara. Tema tersebut sengaja diangkat berkaitan dengan

maraknya  penyebaran informasi hoax di dunia maya.

Prof. Dr. Drs. Budi Prasetyo, M.Si.,wakil dekan 1 FISIP, berkesempatan membuka acara soft launching ini. Ia senang Retorika bisa  bangkit kembali. Ia berharap kehidupan pers kampus bisa lebih baik.

“Saya harap LPM Retorika mampu mengakodomasi minat mahasiswa yang sejenis,” imbuhnya.

Selanjutnya, sambutan diberikan oleh Endah Fitri Amalia, pemimpin umum  LPM Retorika. Ia  mengatakan bahwa website retorika.id adalah motivasi awal membangun LPM Retorika kembali.

Sesi terakhir acara diisi oleh Roudlotul Chioriyah, Pemimpin Redaksi Retorika. Ia memperkenalkan rubrik-rubrik dalam website retorika.id dan mengajak audiens untuk ikut berkontribusi mengirim tulisan melalui email lpmretorikafisipua@gmail.com.

"Sudah selayaknya kita tumbuhkan kembali budaya menulis dan diskusi di kalangan mahasiswa." Ucap Choir.

Bangkitnya LPM Retorika harusnya bisa mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sehingga fungsi sebagai lembaga pers mahasiswa yang independen dapat tercapai .

Serangkaian Soft Launching tersebut diliput pula oleh  Koordinator Informasi Humas (KIH) FISIP yang turut mendukung terbitnya website retorika.id (hasil liputan KIH dapat dilihat di http://fisip.unair.ac.id/berita/read/345/fisip-resmikan-website-lpm--%E2%80%98retorika%E2%80%99)

Penulis: Naufal Muchlas

Editor: Endah dan Choir

Share: 

BACA JUGA