Terbalut dalam kemilau balutan senja
Jagat bermula merajut raut purnama
Dalam kesunyian waktu yang tiba
Semesta bungkam tak mampu bersuara
Dia yang dinanti
Duduk di sudut ruangan
Ditangkupkan buku tragedi
Karya Shakespeare sang pujangga
Menangadahkan pandangan
Di langit sore di rebah hari
Lembayung
merasuk
Menoreh luka dalam hati
Rona jingga perlahan
Menangkupkan tabir yang tertutup
Dalam gemulai warna yang terpagut
Menyentuh paras wajahnya
Yang putih pucat
Pualam sukma
Siluet membayung
Kala surya terbenam
Di tepi pantai laut mulai pasang
Di pemukaan bening seperti kaca
Gemerlap bintang terpantul
Di derai ombak
Di kelam gelap malam
Masa hening ihwal penantian
Menunggu diam aku di ujung sana
Menyaksikan potret perempuan
Kala senja di tepi pantai
Tak mampu bertutur sapa
Meskipun asa dilanda hampa
Kesendirian begitu ngeri
Ragaku gelisah
Dalam relung kosong tak berhuni
Pekikan sepi di rongga dada
Tak mampu aku untuk berkata
Di keterasingan diri yang melanda
Dicengkram hina dalam derita
Meskipun satu perasaan yang nyata
“Tak ada yang haram”
“Buat nyawa disiksa asmara”
Di ujung penghabisan mega
Gejolak hati tak kunjung reda
Penulis : Septyawan Akbar
TAG: #karya-sastra #puisi # #