» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Pop Culture
Tradisi Jual-Beli Mimpi Di Korea Selatan: Lebih dari Sekadar Bunga Tidur
31 Januari 2025 | Pop Culture | Dibaca 60 kali
Tradisi Jual-Beli Mimpi Di Korea Selatan: Lebih dari Sekadar Bunga Tidur: Tradisi Jual-Beli Mimpi Di Korea Selatan: Lebih dari Sekadar Bunga Tidur Foto: pixabay
Di Korea Selatan, transaksi berbentuk mimpi ini bukanlah hal yang mustahil. Tradisi unik berupa membeli dan menjual mimpi telah berlangsung selama berabad-abad. Mewarisi kepercayaan bahwa mimpi tidak hanya sekadar bunga tidur, tetapi juga cerminan harapan, kemalangan, dan penentu nasib dari seseorang.

Retorika.id - Apa jadinya jika mimpi dapat diperjualbelikan? Di Korea Selatan, transaksi berbentuk mimpi ini bukanlah hal yang mustahil. Tradisi unik berupa membeli dan menjual mimpi telah berlangsung selama berabad-abad. Mewarisi kepercayaan bahwa mimpi tidak hanya sekadar bunga tidur, tetapi juga cerminan harapan, kemalangan, dan penentu nasib dari seseorang. 

Namun, di balik tradisi yang terdengar tidak lazim ini, tersimpan filosofi mendalam mengenai kehidupan, keberuntungan, dan relasi sosial yang menarik untuk kita ketahui!

Asal Muasal Tradisi Transaksi Mimpi

Tradisi ini bermula dari kakak beradik bernama Munhui dan Bohui dari Dinasti Silla. Pada suatu hari, Bohui bercerita kepada sang kakak (Munhui) bahwa ia bermimpi sedang ada di puncak gunung. Di atas puncak itu, ia melihat ibu kota dari Silla kemudian ia kencing sehingga air kencingnya menutupi kota di bawahnya. Munhui yang mendengarnya


merasa tertarik untuk membeli mimpi adiknya. Ia pun menukar mimpi tersebut dengan rok silk miliknya. Munhui akhirnya berhasil menikahi Raja Muyeol dan melahirkan anaknya.

Cerita ini kemudian menjadi legenda yang dipercaya secara turun-temurun oleh masyarakat Korea Selatan. Mereka mempercayai bahwa mimpi baik maupun buruk dapat diperjualbelikan selama pemilik mimpi tersebut menyetujui untuk menjual mimpinya. Seperti halnya Munhui dan Bohui dari Dinasti Silla, pemilik mimpi akan menceritakan sedikit mengenai mimpinya. Jika pembeli tertarik untuk memiliki mimpinya, maka kedua belah pihak akan melakukan kesepakatan tertentu.

Pernah ditampilkan dalam drama ’18 Again’

Tradisi unik ini juga pernah ditampilkan secara sepintas dalam drama korea ’18 Again’. ‘18 Again’ merupakan drama bergenre komedi, romansa, dan fantasi yang dibintangi oleh Lee Dohyun, Wi Ha Joon, Hwang Inyoup, Yoon Sang Hyun, dan Kim Haneul. Mengambil adaptasi dari serial amerika 17 Again, drama korea ini tayang pada tahun 2020 silam dan berhasil mengambil hati penonton karena alur ceritanya yang menarik dan mengharukan.

Dalam suatu episode dikisahkan bahwa Hong Sia (diperankan oleh Roh Jeong Eui) memberi tips mendapatkan ‘uang jajan tambahan’ dari ayahnya. Hong Sia sering kali mengelabuhi ayahnya dengan menceritakan mimpinya yang memiliki interpretasi bagus. Sang ayah yang mempercayai ritual transaksi mimpi pun tergiur untuk membeli mimpi anaknya dan berharap bahwa keberuntungan akan datang. Hong Sia pun mendapatkan ‘uang jajan tambahan’ karena ayahnya mempercayai tradisi unik tersebut.

Apa saja Mimpi yang dianggap Mendatangkan Keberuntungan?

Seseorang akan dianggap beruntung apabila seekor babi menjadi salah satu aktor dalam mimpinya. Tentu saja, babi dianggap sebagai komponen penentu dalam mengukur seberapa besar keberuntungan yang didapat. Seperti seseorang melihat babi di dalam tempat tinggalnya, memburu babi dengan tombak, atau hanya sekadar melihatnya saja.

Tak hanya itu, mimpi rumah terbakar juga memberikan simbol keberuntungan bagi warga Korea Selatan. Terlebih lagi jika apinya terlihat besar dan jelas. Konon katanya, orang yang bermimpi rumahnya terbakar akan terus mendapatkan keberuntungan dalam satu hari penuh! Inilah mengapa mimpi kebakaran rumah ini menjadi salah satu jenis mimpi yang sering dibeli.

Terakhir, apabila seseorang bermimpi sedang terbang, maka tandanya status sosial ataupun reputasi orang tersebut akan semakin melambung tinggi. Hal ini dikarenakan terbang kerap dikaitkan dengan keinginan seseorang untuk bebas meraih keinginannya dalam kehidupan. Semakin besar nilai suatu mimpi, maka semakin besar pula harga yang harus ditebus pembeli.

Penulis: Raisa Nawla Syahira

 Editor: Shafa Athirah

 


TAG#sejarah  #  #  #