Urban Cultural Festival kembali diadakan dalam rangka memperingati HUT kota Surabaya ke – 725 yang berlokasi di Jalan Tunjungan, Surabaya. Acara yang diadakan tiap tahun ini berhasil mendatangkan ratusan pengunjung dan turis karena terdapat berbagai hiburan dan stand-stand makanan yang menarik dan menghibur.

retorika.id - Pada hari Sabtu (28/04), Urban Cultural Festival kembali diadakan dalam rangka memperingati HUT kota Surabaya ke-725, Surabaya. Acara yang berlokasi di Jalan Tunjungan ini dimulai pukul 15.00 – 22.00 WIB dan berhasil mendatangkan banyak pengunjung, karena terdapat banyak stand makanan dan minuman –mulai dari yang branded hingga home-made, juga stand-stand non-makanan seperti penjual souvenir, aplikasi ojek online, jamu, dll.

Para pecinta kuliner pastinya dimanjakan dengan berbagai makanan dan minuman yang ada disini. Mulai dari masakan tradisional seperti nasi Madura dan nasi kuning, masakan kekinian seperti ayam geprek dan minuman yang sedang in yaitu es kepal cokelat, hingga makanan unik seperti bakso hitam berisi cokelat, Tak lupa menu-menu andalan untuk buka puasa seperti Es Manado juga hadir di

festival ini. Hmm, mengingat Ramadhan akan dimulai beberapa minggu lagi ya.

Selain itu terdapat hiburan yang menarik dan seru. Contohnya, terdapat konser yang mengundang beberapa penyanyi, stand-stand makanan di sepanjang jalan dengan harga terjangkau, juga terdapat beberapa penari daerah dan musisi jalanan yang membawakan lagu khas Arek Suroboyo. Aksi teaterikal dan lantunan lagu-lagu kekinian, juga membawa pengunjung hadir turut berjoget bersama para seniman jalanan tersebut. Tak lupa pengunjung yang terhibur dapat memberi tips pada mereka.

Maka, tak ayal lagi jika banyak warga Surabaya sangat menyambut antusias acara ini dan dibuktikan dengan semakin derasnya arus pengunjung yang hadir hingga penghujung acara.

Meski event ini bisa dikatakan sukses dalam penyelenggaraannya, akan tetapi beberapa pengunjung masih berpendapat bahwa acara ini masih kurang tertib dan kurang disiplin dalam menjaga kebersihannya. “Kekurangan dari acara ini adalah masih kurangnya kepedulian pengunjung terhadap kebersihan dan ketertiban. Masih banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan dan tidak memperhatikan kebersihan” ujar salah satu penjual minuman yang di tahun 2018 ini menjadi tahun ketiganya berpartisipasi dalam Urban Cultural Festival.

Parahnya, tusuk sate hingga tumpahan minuman atau mungkin muntahan juga terdapat di tengah jalan. Hal ini juga disebabkan karena tidak disediakannya kursi dan meja untuk makan, sehingga para pengunjung yang menyantap hidangan mereka terpaksa memakannya sambil jalan atau duduk di emperan jalan. Padahal bak-bak sampah sudah disediakan di berbagai sudut jalan.

Beruntungnya, petugas kebersihan bergerak cukup tanggap dalam menjaga kebersihan di sepanjang jalanan Tunjungan sehingga kebersihan saat acara berlangsung pun tetap terjaga dengan baik.

Pengunjung Urban Cultural Festival juga berharap jika tahun depan, acara ini bisa menjadi lebih baik lagi. “Harapan saya untuk kota Surabaya ini yaitu agar selalu maju dalam bidang teknologi, pendidikan maupun ekonomi,” jelas Bu Dewi, salah satu pengunjung yang berasal dari Surabaya.

Terlepas dari kekurangan acara ini, yang jelas Urban Cultural Festival 2018 tahun ini masih cukup menyenangkan untuk warga Surabaya. Apalagi suasana Jalan Tunjungan dengan bangunan-bangunannya bisa menjadi street view yang menarik di malam hari di kota metropolitan ini.

Reporter : Shafira Faizuniar dan Anita Fitriyani

Share: 

BACA JUGA