Badan Legeslatif Mahasiswa (BLM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) menggelar Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Publik atas kinerja Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) FISIP tahun 2017 di Aula Soetandyo,Kamis (23/11). Sidang diakhiri dengan ketukan palu sebagai tanda LPJ Publik diterima.

Retorika.id- Badan Legeslatif Mahasiswa (BLM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) menggelar Musyawarah Umum Mahasiwa (MUM) di Aula Soetandyo, Kamis (23/11). Musyawarah tersebut membahas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Publik atas kinerja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP tahun 2017. Rangkaian MUM terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama membahas mengenai tata tertib sidang, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan hasil hasil kinerja masing-masing kementrian.

Sidang pembahasan LPJ BEM FISIP 2017 dipimpin oleh M. Trisyuro Andaru sebagai presidium I, Rafaela Benigna sebagai presidium II dan Agung Tri Putra sebagai presidium III. Sidang ini dihadiri oleh 117 peserta yang terdiri atas: anggota BEM FISIP, anggota BLM, perwakilan Hima, BSO dan mahasiswa FISIP yang secara sukarela hadir sebagai peninjau. Selain  itu, Prof. Dr. Drs. Budi Prasetyo, M.Si. (Wakil Dekan 1) juga menyempatkan hadir pada acara ini.

Suasana sidang MUM berlangsung cukup santai dan tidak kaku. Hal ini dikarenakan adanya beberapa menteri yang cukup komunikatif dalam menyampaikan pertanggungjawaban. Sehingga peserta sidang tidak merasa bosan.

Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) melaporkan ada beberapa program yang gagal dijalankan. Program tersebut meliputi sekolah filsafat, pelatihan manajemen keuangan, dan Fisip goes to school. Selain itu, mereka juga mengalami kendala penerbitan buletin FISIP.

 “Buletin FISIP mengalami beberapa kendala seperti masalah publikasi, kekurangan setor tulisan dan waktu pelaksanaan yang bertabrkan dengan Pemira 2017.Sehingga perhatian program tersebut tersedot pada Pemira.” ujar Sabrina Riski Amalia, perwakilan kementrian PSDM.

Program Sapa Desa dari Kementerian Pengabdian Masyarakat (Pengmas) mendapat apresiasi luar bisa dari berbagai pihak. Hal ini dikarenakan pelaksanaan program yang terbilang kreatif, seperti: membagikan sembako, pemeriksaan kesehatan dan berbagai lomba. Selain itu, Kementrian Internal Kampus (Inkam) juga mendapat apresiasi karena mampu mengawal BSO mendapat SK dekanat. Kementrian ini juga berencana meluncurkan buku panduan beasiswa.

“Jika gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama, dan Inkam pergi meninggalkan buku. Buku ini kami tujukan untuk mahasiswa sebagai panduan mendapat beasiswa.”, ujar Eksayoga Amirul, Menteri Inkam.

Laporan pertanggungjawaban terakhir disampaikan oleh Presiden BEM dan Wakil Presiden BEM FISIP 2017. Bangun Rizky Wibisono memaparkan hambatan dan kinerja terbaik dari Kabinet Bahagia. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama kepemimpinannya. Presidium menutup sidang MUM dengan ketukan palu sebagai tanda LPJ Publik diterima.

Penulis : Moch. Khoiruddin

Editor : Roudlotul Choiriyah

Share: 

BACA JUGA