Sastra & Seni
Tempo Doeloe: Jeritan Seorang Wanita
05 Juni 2017
| Sastra & Seni
| Dibaca 2565 kali
Demikianlah hidup seorang wanita,
diam, anggun, dan cenderung nurut.
Demikianlah konstruksi sosial kita,
di mana
seorang wanita jarang menuntut.
Apalah arti eksistensiku ini?
Di dunia yang marut-parut.
Usia remaja dituntut berbini.
Cita-cita tak sampai tertuntut.
Syukur dirinya lahir setelahku.
Jeritan sudah terakumulasi.
Tetaplah berjuang, wahai saudariku.
Aku mengawasimu dikala kau beraksi.
Penulis : Raisa Akmalie
TAG: #budaya #gender #humaniora #karya-sastra