.jpg)
Sektor pendidikan menjadi salah satu area yang harus dimainkan secara totalitas oleh pemerintah demi mencetak generasi unggul bangsa. Per 3 bulan umur kabinet Prabowo-Gibran, beberapa program sudah dicanangkan, mulai dari Ujian Nasional, pengelolaan tambang oleh perguruan tinggi, pendirian sekolah unggulan hingga perealisasian makan bergizi gratis (MBG).
Retorika.id - Dalam 100 hari kerja kabinet Prabowo-Gibran, sektor pendidikan cukup mendapatkan sorotan dari publik. Langkah Prabowo dalam urusan pendidikan dapat dikatakan berani karena memecah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadi tiga bagian, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), serta Kementerian Kebudayaan (Kemenbud).
Lalu, kira-kira apa saja yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mewarnai pendidikan Indonesia dalam lima tahun yang akan datang?
Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG)
Salah satu program unggulan Prabowo-Gibran pada masa kampanye adalah makan siang gratis bagi siswa, balita, serta ibu hamil dan menyusui. Awalnya, pemerintah memberikan alokasi dana Rp15.000 per porsi. Namun, pada 3 Desember 2024 yang lalu, Prabowo menurunkan anggaran MBG menjadi Rp10.000 per porsi dengan alasan keterbatasan anggaran.
Setelah beberapa hari berjalan, program MBG mulai ramai diperbincangkan di jagat media sosial X (sebelumnya Twitter). Berbagai foto menu MBG yang tersebar dari berbagai daerah mengundang respons publik yang beragam. Sebagian pihak mendukung program ini sebagai langkah perbaikan gizi anak-anak, sementara yang lain memberikan kritik terhadap beberapa aspek pelaksanaannya. Seiring berjalannya waktu, program MBG semakin sering menuai polemik, terutama terkait pemenuhan standar gizi seimbang. Polemik ini semakin berkembang setelah terjadinya insiden keracunan makanan di beberapa sekolah.
Di sisi lain, program MBG mendapat penolakan dari ratusan siswa di Yahukimo, Papua Pegunungan. Alih-alih makan gratis, para siswa mengatakan bahwa mereka lebih membutuhkan fasilitas pendidikan atau beasiswa gratis.
Kembalinya Ujian Nasional
Istilah “Ganti menteri ganti kebijakan” kembali ramai di kalangan masyarakat sebagai buntut dari kabar simpang siur terkait Ujian Nasional (UN). Sebelumnya, ujian akhir ini sempat diberlakukan sejak tahun 1950 dengan berbagai macam nama dan harus terhenti di tahun 2020 karena pandemi COVID-19.
Meski demikian, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti melontarkan wacana kembalinya Ujian Nasional di iklim pendidikan Indonesia sejak akhir tahun 2024 silam. Dilansir dari Kompas, Staf Ahli Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kemendikdasmen, Biyanto menjelaskan bahwa tes
kompetensi akademik akan mulai dilakukan pada November 2025 sebagai pengganti UN tingkat SMA.
Wacana tersebut menuai respons pro-kontra dari berbagai kalangan. Beberapa akademisi mengomentari poin UN yang ‘hanya’ menjadi alat penentu kelulusan peserta didik dan tidak memiliki tujuan yang bersifat jangka panjang. Sementara itu, para siswa merasa keberatan karena peran ujian berpotensi mengubah mekanisme penerimaan ke perguruan tinggi negeri secara signifikan.
Wacana Pengelolaan Tambang oleh Perguruan Tinggi
Baru-baru ini, muncul wacana yang mengusulkan agar perguruan tinggi diberi izin untuk mengelola tambang. Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Budi Djatmiko, dalam wawancaranya dengan BBC Indonesia, menjelaskan bahwa APTISI-lah yang mengusulkan ide tersebut kepada Prabowo setelah sebelumnya tidak mendapat respons dari Jokowi.
Menurut Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, memberikan izin usaha pertambangan (IUP) bagi universitas dapat memberikan manfaat dari segi finansial yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di tiap universitas.
Namun, saran ini ditentang oleh beberapa civitas akademika yang berpendapat bahwa izin tersebut dapat berdampak negatif terhadap lingkungan yang juga berseberangan dengan nilai-nilai dunia pendidikan. Dilansir dari Tempo, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengatakan bahwa, "Saya kira yang sangat dikhawatirkan adalah akan matinya nalar kritis kampus, terutama dalam menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah.”
Sebaliknya, Rektor Universitas Airlangga, Prof. Mohammad Nasih menganggap bahwa hal ini merupakan niatan baik dari pemerintah yang harus disambut dengan baik karena bertujuan untuk meringankan beban perguruan.
Pendirian Sekolah Unggulan Garuda (SUG)
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) sedang mengkaji rencana pendirian Sekolah Unggulan Garuda (SUG). Sekolah ini nantinya diharapkan dapat menampung anak bangsa yang berkompetensi unggul dalam sains dan teknologi. Dengan menggabungkan kurikulum internasional dan nasional, lulusan dari SUG diarahkan untuk masuk ke perguruan tinggi yang memiliki reputasi tinggi di kelas internasional.
Pemerintah sendiri menargetkan agar pada tahun 2029 sudah terbangun 40 SMA/MA Garuda yang tersebar di berbagai titik Indonesia. Dalam hal ini, Ibu Kota Nusantara (IKN), Nusa Tenggara Timur (NTT), Bangka Belitung, dan Sulawesi Utara, akan menjadi wilayah prioritas atau starting point pembangunan SMA Garuda.
Hingga kini, sekolah unggulan masih menjadi topik hangat di kalangan pemerhati pendidikan. Banyak dari mereka berpendapat bahwa sebaiknya pemerintah mengalokasikan anggaran untuk memberikan dukungan kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan bantuan dalam hal finansial, sumber daya, dan sarana prasarana.
Referensi:
Media Indonesia. (n.d.). Pro-kontra ujian nasional. Media Indonesia.https://mediaindonesia.com/opini/718768/pro-kontra-ujian-nasional
Kompas.com. (2025, January 22). Terkesan traumatik, istilah ujian nasional akan diganti tes kompetensi. Kompas.com.https://nasional.kompas.com/read/2025/01/22/16572551/terkesan-traumatik-istilah-ujian-nasional-akan-diganti-tes-kompetensi
Kompas.com. (2024, November 11). Banyak penolakan jika UN kembali diadakan, ini kata Mendikdasmen. Kompas.com.https://www.kompas.com/edu/read/2024/11/11/195141571/banyak-penolakan-jika-un-kembali-diadakan-ini-kata-mendikdasmen
Detik.com. (2024). Ada wacana UN kembali, ini sejarah ujian nasional dari masa ke masa. Detik.com.https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7606650/ada-wacana-un-kembali-ini-sejarah-ujian-nasional-dari-masa-ke-masa
Liputan6.com. (2024). Makan siang gratis bergizi, program unggulan presiden, ini kata pakar ekonomi UGM. Liputan6.com.https://www.liputan6.com/regional/read/5908522/makan-siang-gratis-bergizi-program-unggulan-presiden-ini-kata-pakar-ekonomi-ugm
Tempo.co. (2024). Program makan bergizi gratis dapat tambahan Rp 100 triliun dari efisiensi anggaran Komisi XI daripada dibelikan ATK. Tempo.co.https://www.tempo.co/ekonomi/program-makan-bergizi-gratis-dapat-tambahan-rp-100-triliun-dari-efisiensi-anggaran-komisi-xi-daripada-dibelikan-atk-1203735
Kompas TV. (2024). Pengamat: Pemangkasan anggaran Rp 306 T jika dialokasikan untuk MBG akan jadi bencana fiskal (Rosi). Kompas TV.https://www.kompas.tv/talkshow/572577/pengamat-pemangkasan-anggaran-306-t-jika-dialokasikan-untuk-mbg-akan-jadi-bencana-fiskal-rosi
Detik News. (2024). Program MBG di Papua, Dasco: Jangan coba-coba diteror, kita akan tindak tegas. Detik.com.https://news.detik.com/berita/d-7767735/program-mbg-di-papua-dasco-jangan-coba-coba-diteror-kita-akan-tindak-tegas
BBC Indonesia. (2024). Program pendidikan dan dampaknya di Indonesia. BBC Indonesia.https://www.bbc.com/indonesia/articles/c627gl29vvgo
CNN Indonesia. (2025, January 25). Rektor Unair soal kampus kelola tambang: Bukan pekerjaan mudah. CNN Indonesia.https://www.cnnindonesia.com/nasional/20250125124659-20-1191409/rektor-unair-soal-kampus-kelola-tambang-bukan-pekerjaan-mudah
CNN Indonesia. (2025, January 17). Apakah sekolah unggulan Garuda bisa atasi masalah pendidikan RI? CNN Indonesia.https://www.cnnindonesia.com/nasional/20250117082311-32-1188147/apakah-sekolah-unggulan-garuda-bisa-atasi-masalah-pendidikan-ri
Kompas.com. (2025, January 13). Mengkritisi wacana pembangunan SMA unggulan dan sekolah rakyat. Kompas.com.https://www.kompas.com/edu/read/2025/01/13/070000171/mengkritisi-wacana-pembangunan-sma-unggulan-dan-sekolah-rakyat
Penulis: Annabel Hilary Michelle
Editor: Istiana Wahyu
TAG: #demokrasi #politik # #