» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Liputan Khusus
Buntut Demo RUU Pilkada, UFO Hari Kedua Dipersingkat
23 Agustus 2024 | Liputan Khusus | Dibaca 133 kali
Buntut Demo RUU Pilkada, UFO Hari Kedua Dipersingkat: Buntut Demo RUU Pilkada, UFO Hari Kedua Dipersingkat Foto: Dokumentasi Pribadi
BEM FISIP UNAIR telah menyatakan sikap untuk mengawal RUU Pilkada pada Kamis (22/08/2024) malam. Konsekuensinya, BEM FISIP harus ikut turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi bersama dengan BEM UNAIR dan kampus lainnya pada Jumat (23/08/2024). Namun, pada saat yang bersamaan, BEM FISIP tengah menyelenggarakan United FISIP Orientation (UFO) yang berlangsung pada 22-23 Agustus 2024. Lalu, bagaimana BEM FISIP menyiasati penyelenggaraan orientasi fakultas tersebut?

Retorika.id - BEM FISIP UNAIR telah menyatakan sikap untuk mengawal RUU Pilkada pada Kamis (22/08/2024) malam. Konsekuensinya, BEM FISIP harus ikut turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi bersama dengan BEM UNAIR dan kampus lainnya pada Jumat (23/08/2024). Namun, pada saat yang bersamaan, BEM FISIP tengah menyelenggarakan United FISIP Orientation (UFO).

Puncak UFO awalnya akan digelar seharian pada Jumat (23/08/2024). Namun, BEM FISIP memutuskan untuk memangkas penyelenggaraan orientasi fakultas tersebut hingga setengah hari. Kebijakan tersebut menyusul pernyataan sikap BEM FISIP terhadap RUU Pilkada. Hal itu pun berdampak pada perombakan rundown acara yang telah disusun sebelumnya. 

Panca Ezza selaku Ketua Divisi Acara mengonfirmasi hal tersebut. Ezza menuturkan pernyataan sikap yang


diambil oleh BEM FISIP mengharuskan panitia yang terlibat UFO harus turun ke jalan mengawal RUU Pilkada. Meskipun wacana RUU tersebut telah dibatalkan, BEM FISIP tetap berkomitmen untuk mengawal RUU Pilkada sampai benar-benar dibatalkan. 

“Menyusul isu pengawalan RUU Pilkada, presiden BEM FISIP kemudian berkoordinasi dengan Dekan untuk melakukan aksi. Alhamdulillah rencana tersebut disambut baik oleh dekanat. Konsekuensinya, UFO harus dipangkas jadi setengah hari saja. Kami pun merombak rundown yang telah disusun kemarin malam. Sebenarnya untuk rangkaian agenda itu nggak kami pangkas, tapi dipadatkan. Misalnya, manajemen forum, manajemen aksi, dan penyampaian tuntutan dilebur jadi satu kesatuan,” terang Ezza. 

Meski materi dipersingkat, Echa dan Ilma sebagai mahasiswa baru Sosiologi dan Ilmu Informasi dan Perpustakaan mengaku cukup paham mengenai isu RUU TNI-Polri yang mereka perjuangkan dalam simulasi demo.

“Kalau RUU-nya sendiri itu aku dijelasin sama trainer aku. Jadi kita tuh dikasih file, dikasih untuk dibaca dan dipahami. Ketika demo, kita ditanyain gitu kita tau materinya apa,” ujar Echa.

Selain itu, keduanya juga mengatakan bahwa simulasi demonstrasi yang dilaksanakan sudah sesuai dengan ekspektasi yang mereka miliki, meskipun ada  beberapa detail yang berbeda dengan apa yang mereka bayangkan.

“Sesuai-sesuai aja sih, karena kan udah tau dari awal. FISIP itu kampus pergerakan kan. Yang namanya aja fakta simulasi dan politik. Jadi bakal berkaitan sama hal-hal yang politik itu. Ya agak beda sih itu… Kirain demo itu yang rame banget itu loh, kayak seru gitu, tapi abis ngalamin ternyata ada yang panas-panasan, teriak-teriak, sampe suaranya mau abis gitu. Ya agak beda,” jelas Ilma.

Rupanya, kekecewaan juga dirasakan oleh ketua pelaksana UFO, Dani Wiraharmana. Ia mengaku bahwa simulasi demo kali ini secara estetika kurang meriah karena dilaksanakan di pagi dan siang hari, bukan sore hari seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau tahun-tahun sebelumnya kan simulasi demo itu sore, jadi kita bisa menyaksikan penutupan UFO dengan langit senja. Tapi tahun ini kita menekankan lebih ke substansialnya,” tuturnya.

Meski begitu, ia menekankan bahwa apapun yang terjadi, UFO sudah melakukan yang terbaik.

“Semoga aksi ini bisa menunjukkan kalau aksi itu sebenarnya bukan tentang keindahan, tapi tentang pengorbanan,” ujarnya, sekaligus menutup sesi wawancara pada hari itu.

Penulis: Adil Salvino, Naara Nava, Dian Permata, Shafa Athirah

Editor: Vraza Cecilia


TAG#aspirasi  #demokrasi  #demonstrasi  #humaniora