» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Liputan Khusus
Peringati Hari Buruh Internasional, Para Buruh Suarakan Tuntutan di Dua Lokasi Berbeda
02 Mei 2023 | Liputan Khusus | Dibaca 465 kali
Peringati Hari Buruh Internasional: Para Buruh Suarakan Tuntutan di Dua Lokasi Berbeda: Peringati Hari Buruh Internasional: Para Buruh Suarakan Tuntutan di Dua Lokasi Berbeda Foto: Dokumentasi Pribadi
Demonstrasi dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional pada Senin (1/5) yang dilaksanakan di dua lokasi berbeda, di Gedung Grahadi dan Gedung Gubernur Jawa Timur. Poin tuntutan yang dilayangkan adalah terkait pencabutan UU Cipta Kerja hingga penurunan harga kebutuhan pokok.

Retorika.id – Tepat pada peringatan hari buruh internasional Senin (1/5) serikat buruh di wilayah Surabaya menggelar aksi demonstrasi yang tidak hanya difokuskan pada satu tempat, tetapi di dua lokasi yang berbeda. Salah satunya adalah di depan Gedung Grahadi. Para buruh yang dinaungi oleh Federasi Serikat Buruh Kerakyatan (FSBK) berkoalisi dengan Komite Bersama Rakyat (KOBAR) sehingga terdapat total 150 orang buruh turun aksi.

“Aksi kami tentu damai, namun kami tetap menentang dengan (peraturan) pemerintah yang merugikan. Dan total massa ada 150 orang, meski sedikit tidak


masalah asal memahami apa yang dilakukan,” ujar Safudin selaku koordinator lapangan aksi hari buruh internasional.

Dalam aksi demonstrasi yang bertema “May Day Is Not Holiday” kali ini, poin tuntutan yang ingin disuarakan antara lain adalah pencabutan UU No. 6 Tahun 2023 tentang UU Cipta Kerja dan seluruh turunannya, penghapusan sistem kerja kontrak, outsourcing dan sistem magang, pengesahan RUU PPRT dan perlindungan migran, penurunan harga BBM dan kebutuhan pokok, pemberhentian upah murah, perwujudan reforma agraria, pemberian perlindungan kepada ojek online, hingga pemberian jaminan sosial atas pendidikan.

Di lokasi demonstrasi yang kedua, di depan Gedung Gubernur Jawa Timur, masa yang berkumpul jauh lebih banyak, dengan lebih dari 25 mobil komando dan mencapai ribuan orang. Selain itu, peserta demo juga tidak hanya berasal dari Surabaya saja, namun juga luar daerah. Poin tuntutan yang dilayangkan tidak jauh berbeda dengan aksi demo yang dilangsungkan di depan Gedung Grahadi, seperti menuntut pencabutan UU Cipta Kerja, menuntut pengesahan RUU PPRT, penolakan terhadap RUU Kesehatan, pencabutan parliamentary threshold 4%, reformasi agraria dan kedaulatan pangan, dan menuntut presiden 2024 untuk berada di pihak buruh dan kelas pekerja.  

Dalam aksi demonstrasi di kantor Gubernur Jawa Timur, terlihat pemerintah provinsi tetap menyiapkan panggung dan membagikan konsumsi gratis berupa nasi kotak dan air mineral kepada para buruh yang melakukan demonstrasi.

Meski dilangsungkan di dua lokasi yang berbeda, demonstrasi buruh kali ini tetap memiliki tujuan yang sama yakni untuk menyejahterakan kehidupan buruh.

Penulis: Shafira Brihan

Editor: Vraza Cecilia Aida Zamzama


TAG#aspirasi  #demokrasi  #demonstrasi  #politik