
Majelis Perwakilan Mahasiswa Universitas Airlangga (MPM Unair) menyelenggarakan uji publik bagi kedua pasangan calon yang nantinya berkompetisi dalam ajang Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM Universitas Airlangga Periode 2022. Uji publik ini bertujuan untuk memperkenalkan kembali visi-misi dan program-program unggulan yang dimiliki kedua pasangan calon. Acara yang berlangsung di gedung FTMM Kampus C ini berjalan dengan kondusif dan tertib.
retorika.id-Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BEM Universitas Airlangga Periode 2022 sudah di depan mata. Karenanya, MPM Universitas Airlangga menyelenggarakan acara uji publik, dikenal juga sebagai uji masyarakat kampus, pada Kamis (27/1/2022) lalu. Acara yang berlangsung di gedung FTMM lantai GC ruang 3.07 Kampus C Universitas Airlangga ini turut disiarkan langsung melalui Zoom. Dengan adanya acara ini, masyarakat Universitas Airlangga diharapkan mampu mengenal lebih dekat kedua paslon, baik pasangan nomor urut 1 (Raka-Ilham) maupun pasangan nomor urut 2 (Yoga-Rama), beserta program-program yang mea nantinya terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM Universitas Airlangga Periode 2022.
Selain dihadiri oleh Bapak Dr. M. Hadi Subhan, SH., MH., CN. selaku Direktur Bidang Kemahasiswaan, acara ini juga dihadiri oleh kedua pasangan calon, timses kedua paslon, beberapa mahasiswa umum, badan pers yang ada di lingkungan Universitas Airlangga, dan mahasiswa Universitas Airlangga secara umum yang dapat mengikuti acara secara daring.
Selain itu, acara uji publik ini turut mengundang tim panelis yang terdiri atas Ketua dan Wakil Ketua BEM Universitas Airlangga, Risyad Fahlefi dan Sinyie Wulandari; dosen pendamping bidang kemahasiswaan, Bapak Putu Aditya Ferdian Ariawantara S.IP., M.KP; dan Menteri Sosial dan Politik BEM Universitas Airlangga tahun 2018, yang juga menjadi salah satu calon wakil ketua BEM dalam Pemira 2020, Bobby Tanaya Gunawan.
Acara dibuka sekitar pukul 19.30 WIB oleh Bapak Dr. M. Hadi Subhan, SH., MH., CN.. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa Pemira adalah sarana demokrasi di lingkup mahasiswa, sehingga tidak boleh sampai memicu perpecahan. Beliau juga berpesan kepada kedua paslon agar berkompetisi secara sehat dan tidak menyinggung masalah pribadi serta SARA dalam debat yang akan dilangsungkan dalam acara ini.
Acara dilanjutkan dengan perkenalan paslon nomor urut 1 dan 2, disusul dengan penayangan video pendek dan pemaparan grand design masing-masing paslon. Kedua calon menjelaskan mengenai latar belakang, visi-misi, program unggulan, dan lingkungan kerja yang mereka tawarkan. Setelahnya, kedua paslon diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan mengenai program-program paslon kompetitornya dalam sesi debat paslon. Debat berlangsung cukup sengit namun keadaan tetap berjalan kondusif. Riuh tepuk tangan penonton mengiringi setiap argumentasi yang disampaikan oleh kedua paslon.
Pasangan calon Raka-Ilham, dengan slogan "Airlangga Bhaswara" atau yang diartikan sebagai "Bangkit dan Bersuara", mendapatkan giliran pertama untuk memaparkan grand design mereka. Paslon ini bercita-cita untuk menumbuhkan budaya kerja yang proaktif, berintegritas, dan sinergis dalam tubuh kepengurusan BEM Universitas Airlangga. Selain itu, paslon nomor urut 1 ini juga menawarkan berbagai program unggulan seperti International Sustainability Summit, sebuah konferensi internasional yang bertujuan untuk membahas SDGs; Airlangga Rembug, sebuah forum komunikasi bagi mahasiswa Unair; Ruang Aman Airlangga, Assesmen Kabinet, dan lain sebagainya.
Tidak mau kalah, pasangan calon Yoga-Rama juga memaparkan grand design mereka. Paslon nomor urut 2 ini menawarkan budaya kerja yang berintegritas, inklusif, sinergis, dan aktif, yang mana merupakan akronim dari sloganmereka, yaitu "Airlangga BISA". Lebih jauh, mereka menjelaskan mengenai program-program unggulan mereka, seperti Airlangga Creative Network, program yang bertujuan untuk mewadahi berbagai bakat dan minat mahasiswa Airlangga; Mimbar Airlangga, sebuah forum komunikasi bagi mahasiswa Unair; Rumah Aman Airlangga, Badan Usaha Milik BEM, dan lain sebagainya. Sebagai informasi, program-program dari kedua calon dapat dilihat di akun Instagram kampanye masing-masing paslon.
Setelah debat paslon selesai, acara dilanjutkan dengan sesi panelis, di mana keempat panelis akan mengajukan masing-masing satu pertanyaan yang harus dijawab kedua calon. Pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka dan bertujuan untuk menggali pandangan calon ketua dan wakil ketua BEM Unair seandainya terpilih nanti. Kedua paslon menjawab semua pertanyaan dengan lugas sekaligus menjelaskan kembali program-program yang mereka tawarkan. Sesi terakhir sebelum penutup adalah sesi tanya-jawab dari paslon dengan masyarakat kampus. Moderator memberikan kesempatan bagi dua penanya yang hadir secara luring dan dua pertanyaan yang bisa diajukan secara daring melalui Zoom.
“Ya mudah-mudahan proses (Pemira) yang demokratis ini bisa berjalan dengan baik dan dengan lancar,” ujar Bapak Putu Aditya Ferdian Ariawantara S.IP., M.KP saat dimintai pendapat oleh Tim Retorika mengenai acara uji publik yang baru saja selesai. Beliau juga berharap agar siapapun yang terpilih nantinya bisa menjalankan tugasnya sebagai Presbem dan Wapres BEM ke depan yang lebih amanah dan lebih baik. “Dan (bisa) membawa kampus kita ke tingkat internasionalisasi khususnya untuk kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa,” pungkasnya.
Penulis: Ghulam Phasa
Editor: Dien Mutia Nurul Fata
TAG: #bem #demokrasi #dinamika-kampus #universitas-airlangga