» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Liputan Khusus
Kegaduhan Pelaksanaan Airlangga Try Out Akbar 2021, Hak Vendor belum Terpenuhi
09 Agustus 2021 | Liputan Khusus | Dibaca 1448 kali
Kegaduhan Pelaksanaan Airlangga Try Out Akbar 2021, Hak Vendor belum Terpenuhi: - Foto: Instagram @supersquadacademy
Program kerja dari Kementrian Hubungan Luar BEM Unair yakni Airlangga Try Out Akbar sedang mengalami permasalahan. Pihak vendor mengklaim bahwa Kementrian Hubungan Luar dan Panitia Try Out Akbar tidak menjalankan kewajiban kerjasama yang telah tertuang dalam MoU dengan baik, sehingga berujung pada kerugian pihak vendor. Menyikapi hal ini Ketua BEM Unair pun buka suara, bahwasanya telah terjadi penyalahgunaan kewenangan.

retorika.id- Kementrian Hubungan Luar BEM Unair tersandung permasalahan terkait hubungan kerjasama dengan pihak Supersquad Academy selaku vendor penyedia website dalam pelaksanaan Airlangga Try Out Akbar yang akan diselenggarakan pada 25 & 26 September 2021 mendatang.

Melansir dari laman Instagram @supersquadacademy terdapat surat pemberitahuan yang diterbitkan pada (5/8) mengenai perilaku dari Menteri Hubungan Luar BEM Unair dan panitia Airlangga Try Out Akbar yang dianggap mencederai hubungan kerjasama sehingga mengakibatkan pihak Supersquad Academy mengalami kerugian.

“Kerugian yang dialami oleh kami berupa materi yakni sampai detik ini belum balik modal untuk penyediaan website dan kerugian non materi berupa waktu maupun tenaga yang terbuang,” ucap Muhammad Amin selaku Founder Supersquad Academy melalui Gmail kepada Tim Retorika (9/8).

Menyikapi permasalahan ini, pihak Supersquad Academy mengambil tindakan untuk  menutup pendaftaran Try Out terlebih dahulu sampai permasalahan ini dapat terselesaikan dengan baik, dan supaya tidak ada omset yang masuk sehingga dapat meminimalisir kerugian pada calon peserta.

Kemudian pada (9/8) pihak Supersquad kembali menerbitkan surat pemberitahuan melalui akun instagramnya sebagai tindak lanjut permasalahan. Dalam suratnya menyebut bahwa pihaknya telah menelusuri fakta-fakta pada internal BEM Unair, dimana terdapat kesalahan- kesalahan yang telah dilakukan oleh Menteri Hubungan Luar yang berakibat merugikan BEM Unair dan Supersquad Academy. 

Mengenai hal ini, tentunya saat menjalin hubungan kerjasama dibutuhkan MoU untuk mengatur kewajiban kedua belah pihak yang bekerjasama. Dalam hal ini Kementrian Hubungan Luar dan Supersquad Academy sudah membuat perjanjian, pihak Supersquad Academy pun telah melaksanakan


seluruh kewajiban dengan baik. Namun disisi lain kewajiban yang tertera di MoU tidak dijalankan dengan baik oleh Kementerian Hubungan Luar.

“Dalam perjanjian kerjasama terdapat pasal-pasal yang mengatur kewajiban yang harus dilaksanakan. Seluruh kewajiban telah kami lakukan dengan baik. Namun pihak Kementerian Hubungan Luar tidak melakukan dengan baik, seperti halnya mengenai target acara tidak tercapai sehingga menimbulkan kerugian pada kami. Bahkan, kami mendapat informasi bahwa Menteri Hubungan Luar telah melakukan tindakan yang mengandung unsur  penyalahgunaan wewenang yang mana juga merugikan BEM Unair,” terangnya.

Sejauh ini pihak Supersquad Academy telah menjadi mitra kerja BEM Unair dengan baik dan profesional dilihat dari penyediaan fasilitas berupa website dan tutorial pelaksanaan Airlangga Try Out Akbar pada laman website supersquadacademy.id/tryoutunair.

Terkait dengan permasalahan ini, Pihak Supersquad Academy menyayangkan tidak adanya upaya komunikasi yang dilakukan oleh Menteri hubungan Luar BEM Unair. Sesuai dengan isi surat yang telah diterbitkan bahwasanya Menteri Hubungan Luar yang terdahulu tidak memiliki itikad baik dalam menyelesaikan permasalahan.

“Kami meminta pertanggungjawaban atas permasalahan ini, namun Menteri Hubungan Luar tidak mau tahu dan melepas tanggung jawabnya dengan alasan tidak lagi menjabat. Sehingga  kami proaktif menyelesaikan permasalahan dengan melakukan dialog kepada Ketua BEM Unair dan Menteri Koordinator Internasionalisasi dan Digitalisasi yang membawahi Kementerian Hubungan Luar,” jelasnya.

Kemudian juga turut diungkap oleh Muhammad Amin selaku Founder Supersquad Academy bahwasanya Menteri Hubungan Luar yang baru menginginkan untuk tidak melanjutkan hubungan kerja sama. Namun dari pihak BEM Unair tetap kooperatif untuk menyelesaikan permasalahan. Supersquad Academy berharap agar kerja sama ini dapat dilanjutkan sampai haknya terpenuhi, mengingat di MoU telah tertulis bahwa kerjasama berakhir setelah semua hak dan kewajiban terpenuhi.

Ditanya mengenai kelanjutan acara Airlangga Try Out Akbar,  tergantung pada kesanggupan Kementrian Hubungan Luar  untuk dapat bertanggung jawab memenuhi hak dan kewajiban pihak Supersquad Academy selaku vendor. 

Untuk mengklarifikasi mengenai permasalahan ini, Tim Retorika juga berusaha menghubungi Ketua BEM Unair yakni Muhammad Risyad Fahlefi. Dikatakan bahwa MoU antara BEM Unair dan Supersquad Academy telah ditandatangani pada Maret 2021 oleh Menteri Hubungan Luar terdahulu. 

“Mengenai isi MoU, dari Menteri Hubungan Luar tidak menjalin komunikasi  ke Menteri Koordinator Internasionalisasi dan Digitalisasi serta Menteri Sekretaris Kabinet BEM Unair terlebih terdahulu. Bahkan juga tidak pernah mengkomunikasikan isi MoU ke panitia Airlangga Try Out Akbar,” ucap Muhammad Risyad Fahlefi saat dihubungi oleh Tim Retorika pada (6/8).

Saat ditinjau, terdapat beberapa kejanggalan dalam MoU yang telah ditandatangani oleh Menteri Hubungan Luar yang terdahulu seperti pembagian keuntungan yang dinilai lebih menguntungkan Supersquad Academy, dengan pembagian sebesar 80% ke Supersquad Academy dan 20% ke BEM Unair. Selain itu, komunikasi antara pihak Supersquad dan panitia Try Out Akbar dalam prosesnya juga tidak berjalan dengan baik.

“Saya mengarahkan Menko dan Seskab untuk fokus ke MoU saja, dan teman-teman panitia Airlangga Try Out Akbar untuk dapat fokus ke program kerja,” jelas Risyad. 

Akibat kesimpangsiuran informasi, Risyad sempat meminta rekomendasi saran ke panitia, Menteri Hubungan Luar, Menteri Koordinator Internasionalisasi dan Digitalisasi, serta Menteri Sekretaris Kabinet. Sebab, dengan adanya penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Menteri Hubungan Luar yang terdahulu, tidak banyak yang bisa dilakukan sebab telah terbukti melanggar SOP MoU, BEM Unair pun menyatakan akan tetap memfasilitasi dan kooperatif dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. 

“Seandainya Menteri Hubungan Luar terdahulu benar dalam berperilaku, kooperatif, dan jujur tentunya BEM Unair twajib melindungi. Namun, karena ternyata Menteri Hubungan Luar terdahulu menyalahi aturan, menandatangani MoU tanpa sepengetahuan Ketu, Wakil Ketua BEM, Seskab, Menko, dan bahkan panitia hanya terima jadi, ini yang sulit. Tidak mungkin BEM Unair melindungi kesalahan sefatal itu. Terlepas dari itu, BEM Unair akan tetap membantu dalam penyelesaian masalah,” ujarnya. 

Untuk menyelesaikan masalah yang timbul, pihak BEM Unair bersedia menyelesaikan secara kekeluargaan. Namun, tidak akan dipublikasi. Hal ini selaras dengan apa yang telah diutarakan oleh pihak Supersquad Academy bahwa BEM Unair kooperatif dalam menyelesaikan permasalahan.

“Pihak BEM dan Supersquad Academy saling berkirim surat guna mencapai persetujuan. Kemudian, dari pihak Supersquad juga telah menerbitkan surat pemberitahuan di akun Instagramnya,” pungkas Risyad.

Terkait reshuffle, Risyad menjelaskan bahwa ini menjadi pertimbangannya berat. Namun permasalahan ini bukan menjadi satu-satunya untuk mengambil sebuah keputusan. 

“Banyak hal yang menjadi pertimbangan. Try Out Akbar ini bukan satu-satunya alasan, ada beberapa kejadian di luar ini juga yang membuat kita mengambil keputusan reshuffle,” tutup Ketua BEM Unair 2021 tersebut.

 

 

Penulis: Dina Marga dan Fitha Dwi Kartikayuni
Editor: Adiesty Anjali


TAG#bem  #dinamika-kampus  #event  #universitas-airlangga