» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Info Kampus
Amerta Candradimuka I Amburadul: Siapa yang Salah?
23 Agustus 2022 | Info Kampus | Dibaca 1312 kali
Amerta Candradimuka I Amburadul: Siapa yang Salah?: Suasana FGD luar ruangan Amerta, Senin (22/8/22). Foto: Dokumentasi pribadi
Mahasiswa baru mengeluhkan pelaksanaan Amerta Candradimuka yang amburadul. FGD mereka laksanakan di luar ruangan tanpa peneduh. Panas dan debu menjadi keluhan utama. Reza Nizar Maulana, Menteri PSDM BEM Unair, menyalahkan pihak kampus atas hal ini. Sepertinya informasi tersebut memang benar. Tidak mungkin panitia Amerta menelantarkan maba, kan? Kan?

retorika.id - Amerta Candradimuka I yang digelar Senin (22/8/22) kemarin menuai protes dari mahasiswa baru. Mereka mengeluhkan tempat Focus Group Discussion (FGD) yang kurang layak. Dilaksanakan di luar ruangan, FGD dirasa memberatkan peserta Amerta. Hal ini dapat dilihat dari beberapa peserta Amerta yang pingsan selama acara berlangsung.

“Itu lho panas (tempatnya).” ujar D, salah satu peserta Amerta.

Hal ini sebenarnya bukan salah panitia. Toh nyatanya, mahasiswa baru sudah diminta membawa payung, sunscreen, topi, dan kaca mata hitam. Mereka juga duduk di atas tikar, bukan tanah. Fasilitas yang sungguh memadai untuk melaksanakan FGD, bukan? FGD yang diadakan di luar ruangan juga menjamin peserta Amerta mendapatkan pasokan oksigen yang cukup untuk melakukan FGD. 

Instruksi panitia untuk membawa payung, sunscreen, topi, dan kaca mata hitam merupakan bukti bahwa panitia tidak menelantarkan peserta Amerta. Bahkan, panitia sudah berbaik hati memberikan konsumsi ke peserta Amerta berupa snack dan air minum. Tapi, perbuatan mulia panitia ini nampaknya belum banyak disadari


oleh peserta Amerta.

“Apa sih esensinya njemur maba? Iya sih acaranya FGD tapi kenapa harus dijemur? Apa tidak ada tempat teduh di Unair?” keluh D.

Bagaimana maunya mahasiswa baru ini? Jelas-jelas kegiatan menjemur maba ini ada untuk mempersiapkan mereka menempuh kehidupan perkuliahan yang keras. Apa jadinya mahasiswa kalau tidak dijemur selama ospek?

D juga mencurigai adanya miskomunikasi dari pihak panitia. “Kakak PK (pendamping kelas) ya kayak bingung dengan jobdesk dan acarane.” terangnya.

Hal ini tentu tidak mungkin, karena panitia Amerta telah melewati banyak sekali rapat. Keputusan matang yang dihasilkan tentunya juga sudah melalui berbagai pertimbangan. Kemungkinan terjadi miskomunikasi tentu sangat minim.

Hal senada dikatakan oleh DH, yang menyebutkan bahwa terdapat kebingungan mengenai penugasan yang diberikan. Hal tersebut didasarkan pada revisi booklet penugasan yang diberikan secara mendadak.

“Semua diberikan secara mendadak” terangnya.

Hal ini tentu bukan kesalahan panitia. DH sebagai peserta seharusnya memahami bahwa panitia ingin memberikan yang terbaik kepada peserta Amerta. Kesempurnaan harus dicapai. Kesalahan sekecil apapun harus diperbaiki. Hal ini tentu merupakan kelebihan dari panitia Amerta.

Dibandingkan dengan teman-teman mahasiswa barunya yang kurang bisa menghargai kinerja panitia, A mengatakan hal yang lebih bijaksana. Menurutnya, tugas yang diberikan panitia masih bisa ia kerjakan dengan baik.

"Ya gapapa sih mas, asal masih kuat aja,” ujar A.

A seharusnya menjadi contoh baik bagi peserta lainnya. Mengeluhkan pelaksanaan Amerta bukanlah sifat mahasiswa yang berkuliah di universitas nomor 369 dunia. Meskipun manusiawi, mengeluh adalah tanda ketidak puasan akan Amerta yang sudah diusahakan dengan baik dan tanpa cela oleh seluruh panitia. 

Sayangnya, kebanyakan mahasiswa baru belum menyadari hal sesederhana ini.

Menteri Klarifikasi

Menanggapi keresahan peserta Amerta, Menteri PSDM BEM Universitas Airlangga, Reza Nizar Maulana, menulis klarifikasi di akun Instagram miliknya.

Menurutnya, pihak penyelenggara acara tidak melakukan kesalahan. Kacaunya acara Amerta Candradimuka murni merupakan kesalahan pihak kampus. Dalam IG Story miliknya, Reza mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta konsumsi yang lebih layak kepada kampus. Pun demikian dengan plotting tempat yang digunakan untuk FGD.

“Kedua hal ini bukan menjadi kesalahan dari pihak @amertaunair” kilah Reza

Tentu alasan Reza adalah alasan yang seratus persen valid. Pihak panitia tidak melakukan mismanajemen dan miskomunikasi sama sekali. Koordinasi yang dilakukan panitia tentu berjalan dengan baik.

Amerta Unair juga selalu diusahakan panitia untuk menjadi ospek yang manusiawi. Penelantaran tentu bukan bagian dari kegiatan Amerta, yang sudah melalui proses perencanaan panjang.

“Kami (panitia) sendiri sangat mengusahakan ospek yang humanis.” tulis Reza di akun Instagramnya.

Meskipun tidak berbuat salah, perilaku mulia ditunjukkan oleh Reza dan panitia Amerta. Mereka tetap meminta maaf kepada peserta Amerta, terlepas dari fakta bahwa kekacauan yang terjadi adalah salah pihak kampus.

Penulis: Ghulam Phasa Pambayung, Ega Putra

Penyunting: Kadek Putri Maharani


TAG#bem  #dinamika-kampus  #satire  #universitas-airlangga