
Paslon nomor urut 1 Capres dan Cawapres BEM FISIP berhasil menang telak melawan kotak kosong. Meski begitu, mereka menganggap lawan kotak kosong bukan berarti menguntungkan. Calon tunggal ini menilai bahwa melawan kotak kosong bukanlah suatu kemunduran dalam berdemokrasi.
retorika.id-Pasangan nomor urut satu Calon Presiden dan Wakil Presiden BEM FISIP Unair berhasil menang pada Pemilihan Umum Raya (Pemira) 2020. Duet Yoga Haryo Prayogo dan Fety Vanda Yunita unggul telak melawan kotak kosong berdasarkan perhitungan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPU-M) pada Rabu (27/01/2021).
Hasil perhitungan dibacakan oleh Alfenza selaku Ketua KPU-M melalui siaran langsung Instagram. Dari 1801 suara yang masuk, Yoga dan Fety meraih 1416 suara. Sedangkan kotak
kosong sebagai lawan paslon tersebut terisi sebanyak 385 suara, dan jumlah suara tidak sah diketahui nol.
Rekapitulasi suara tersebut disahkan oleh KPU-M dalam surat bernomor 04.014/KPU-M/I/2021. Keputusan dalam surat sekaligus turut mengesahkan kemenangan paslon satu atas kotak kosong.
Saat dihubungi melalui WhatsApp hari Kamis (28/01/2021), Yoga dan Fety kompak menjawab dengan jawaban yang sama. Mereka merasa terhormat karena dipilih sebagai penerus tongkat kepemimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unair.
Mereka menilai, menang atas kotak kosong bukan berarti suatu kemunduran dalam berdemokrasi.
“Yoga-Fety melawan kotak kosong, bukan berarti tidak melawan apa-apa. Terkait demokrasi, mahasiswa FISIP bisa memilih apakah layak atau tidak,” jawab Fety.
Walau calon tunggal, mereka mengaku tetap mengusahakan agar layak dipilih. Dalam jawaban politisnya, ia juga mengungkapkan bahwa tidak ada yang diuntungkan saat melawan kotak kosong.
Di sisi lain Yoga tidak mengungkapkan jelas tantangan selama mengusahakan menang atas kotak kosong, selain mengampanyekan program, visi dan misi baik melalui partai politik maupun uji publik.
“Terkait itu, kami serahkan ke seluruh mahasiswa FISIP, karena kami rasa mahasiswa FISIP dapat menentukan siapa yang layak memimpin BEM FISIP,” terang Yoga.
Penulis: Faiz Zaki
Editor: Adiesty Anjali
TAG: #blm #demokrasi # #