» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Info Kampus
Maraknya Buzzer di Pemira FISIP 2020
24 Januari 2021 | Info Kampus | Dibaca 1326 kali
Mendekati agenda Pekan Pemilihan Raya (pemira) FISIP Unair 2020, buzzer-buzzer mulai bersliweran di berbagai platform media sosial. Para buzzer yang memakai identitas anonymous (tidak diketahui), mulai beraksi dengan cara mengunggah komentar maupun unggahan foto yang bersifat oposisi dan provokatif terhadap penyelenggaraan Pemira tahun ini. Pihak KPU-M FISIP Unair 2020 memilih untuk tidak ambil pusing dalam menanggapi fenomena tersebut.

retorika.id-Layaknya fenomena pemilu pada umumnya, agenda pemira FISIP Unair 2020 juga diwarnai dengan hadirnya para buzzer.

Akun-akun Instagram anonymous dengan username seperti @pemirafisipkocak, @pilih_kotakkosong, @kpumfisipua.official, mulai beraksi dengan mempublikasi beberapa unggahan yang menggarisbawahi isu oligarki di pemira FISIP Unair 2020.

Tidak hanya melalui media sosial Instagram, para buzzer juga melemparkan komentar-komentar yang bernada provokatif melalui kolom chat di Zoom Meetings saat agenda kampanye dari masing-masing partai. Komentar-komentar tersebut ditujukan baik terhadap pihak calon legislatif maupun pihak


KPU-M FISIP Unair 2020.

Dengan strategi lain, beberapa buzzer bahkan menggunakan username nama calon legislatif lain saat melontarkan komentar di kolom chat Zoom Meetings pada agenda kampanye yang diselenggarakan KPU-M.

Hal ini dirasa sangat merugikan bagi pihak yang identitasnya terpakai,seperti yang dialami oleh Abdul Manaf (Sosiologi 2019) dari Partai Satya Pelangi. Kejadian ini telah diklarifikasi oleh calon legislatif yang bersangkutan melalui unggahan insta story pribadinya pada hari Sabtu (23/01/2020).

Menanggapi fenomena ini, Wahidah Mevi, seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi 2020 yang juga merupakan calon legislatif dari Partai Mentari menyebut kemunculan buzzer sebagai fenomena yang bittersweet.

“Menurut aku, bagian sweet dari kemunculan buzzer ini adalah sebagai bukti bahwa mahasiswa FISIP nggak apatis terhadap dinamika dalam Pemira. Mereka masih mau berusaha bersikap kritis dan mencari celah di tengah proses demokrasi yang terjadi,” ujar Mevi.

Mevi beranggapan bahwa sangat disayangkan bila substansi dari pembicaraan para buzzer ini masih kurang berbobot serta hanya sebatas agenda provokasi belaka.

“Kalau memang mau menguji kecakapan para calon legislatif, bisa coba berikan pertanyaan-pertanyaan yang berkualitas melalui wadah yang telah disediakan,” tambahnya.

Sabpriadi, Sekretaris KPU-M FISIP Unair 2020, mengaku bahwa fenomena kemunculan para buzzer saat mendekati pemira bukanlah hal yang baru, hal yang membedakan hanyalah platform yang digunakan. Pada tahun sebelumnya, kemunculan buzzer pernah terjadi secara lebih masif melalui media sosial Line.

Di sisi lain, Sabpriadi sebagai perwakilan KPU-M FISIP Unair 2020 menyatakan bahwa kemunculan buzzer dirasa tidak mengganggu jalannya pemira. Ia menegaskan bahwa pihak KPU-M sendiri akan menjalankan pemira sesuai dengan timeline yang telah direncanakan bersama.

 

Penulis: Ariel Syalia P.

Editor: Uyun Lissa


TAG#aspirasi  #bem  #blm  #demokrasi