Agama dimaknai sebagai keyakinan yang dimiliki oleh manusia untuk mengatur segala tindakan dan pemikiran dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, pemaknaan agama bagi setiap manusia tentu akan berbeda-beda, tergantung pada lingkungan sosial dan pemahaman dari manusia itu sendiri. Berbagai ritual dalam ajaran agama seringkali dilakukan sebagai bentuk ketaatan maupun perayaan bagi manusia yang meyakininya. Ritual tersebut mengandung berbagai fungsi dan tujuan tertentu, sehingga perlu dilakukan berulangkali sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Misalnya pada salah satu festival terbesar di Celtic yang rupanya menjadi asal muasal dari perayaan terpopuler setiap bulan Oktober, yakni Halloween.
Retorika.id – Celtic atau Kelt merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut suku-suku kuno bagian Eropa Tengah yang masih melestarikan kebudayaan Celtic. Saat ini, beberapa daerah, seperti Kepulauan Britania, Bretagne di Prancis, Galicia di Spanyol, dan Northumbria di Inggris masih melestarikan kebudayaan Celtic, terutama pada penggunaan bahasanya. Meski tersebar hampir ke seluruh lapisan benua Eropa, kebudayaan Celtic tidak begitu dikenal oleh masyarakatnya, lantaran Kelt (keltoi) diartikan sebagai “kelompok barbar” yang menentang kekaisaran Romawi pada masanya.
Mungkin hal ini yang menjadi penyebab kurangnya perhatian masyarakat terhadap kebudayaan Kelt yang pernah ada di benua Eropa, termasuk ritual keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat Kelt. Siapa sangka jika perayaan Halloween yang sangat populer di benua Eropa, rupanya memiliki histori ritual keagamaan bangsa Celtic.
Jauh sebelum dekorasi labu dan kostum menyeramkan yang digunakan sebagai pertanda untuk merayakan Halloween, orang-orang Kelt lebih dulu merayakan festival yang sama, namun dengan fungsi dan tujuan yang berbeda. Festival
ini dinamakan sebagai Samhain, salah satu festival api terbesar yang dirayakan setiap akhir musim panas oleh orang-orang Kelt.
Kekhasan dalam perayaan festival api ini, bukan dekorasi labu, melainkan api unggun berukuran besar. Perayaan Samhain dilakukan untuk menyambut tahun baru, yang ditandai dengan berakhirnya musim panen dan datangnya musim dingin.
Sama halnya dengan Halloween, Samhain dirayakan setiap 31 Oktober hingga 1 November. Waktu ini, diyakini oleh orang-orang Kelt sebagai waktu yang sakral, karena arwah orang-orang yang telah tiada akan kembali ke dunia untuk mengambil “makanan”.
Oleh sebab itu, ketika akan merayakan Samhain, orang-orang Kelt akan menyediakan hewan dan tanaman sebagai tumbal atau makanan bagi para arwah yang diyakini akan datang. Hewan dan tanaman tersebut akan dibakar di dalam api unggun, lalu dibiarkan hingga festival selesai. Disinilah letak ritual keagamaan yang ada apa festival api, Samhain. Penamaan festival api muncul, dikarenakan api unggun menjadi ciri utama dari perayaan ritual keagamaan. Selain itu, selama perayaan Samhain berlangsung, orang-orang Kelt juga akan melakukan berbagai atraksi menarik menggunakan api.
Konon, perayaan Samhain ini juga dimaknai sebagai pesta panen bagi orang-orang tertentu. Dengan Samhain, mereka juga akan meminta prediksi masa depan kepada arwah yang dianggap mampu memberikan petunjuk bagi mereka. Prediksi tersebut akan digunakan sebagai petunjuk bagi orang-orang Kelt agar dapat bertahan hidup selama musim dingin.
Kemudian, pada perayaan Halloween, tentu kita mengenal trick or treating. Biasanya, anak-anak dengan kostum unik mereka akan bertamu ke beberapa rumah untuk meminta suguhan. Jika si pemilik rumah tidak memberikan suguhan tersebut, maka anak-anak akan menjaili rumahnya. Sedangkan istilah dalam Samhain adalah mumming and guising, yang dilakukan hampir sama dengan perayaan Halloween, akan tetapi para tamu─yang melakukan mumming and guising─menyanyikan lagu atau syair tertentu ketika mengunjungi rumah-rumah penduduk.
Seiring berjalannya waktu, ritual Samhain “dimodernisasi” oleh masyarakat menjadi sebuah perayaan Halloween yang realitanya lebih dikenal dan lebih populer. Tidak hanya bagi orang-orang di benua Eropa, melainkan di hampir seluruh lapisan dunia. Meski demikian, histori ritual keagamaan dibalik perayaan Halloween ini akan tetap dirayakan oleh orang-orang Kelt. Misalnya pada pagelaran festival bernama Púca Festival tahun 2019, di Irlandia, yang diyakini sebagai perayaan Samhain modern, karena Púca merupakan salah satu makhluk gaib yang menjadi kisah rakyat Celtic.
Penulis: Edsa Putri Ayu
Editor: Mei Nurkholifah
Referensi:
Benjamin, R. A dan Rio Apinino (2021). Samhain, Pesta Api yang Menginspirasi Halloween [daring] https://tirto.id/samhain-pesta-api-yang-menginspirasi-halloween-gkuU. Diakses pada 4 Juni 2022.
Putra, Alfonsus Adi (2021). Leluhur Bangsa Eropa, Ini 8 Fakta Unik Kaum Celt: Salah Satu Bangsa Terbesar di Masanya [daring] https://www.idntimes.com/science/discovery/alfonsus-adi-putra-alfonsus/fakta-kaum-celt-leluhur-bangsa-eropa/8. Diakses pada 4 Juni 2022.
TAG: #kisah # # #