Orang banyak biasa mendengar karyanya, Wishful Thinking, Whispers and Promises, dan Across the Sands. Tapi terkadang orang tak tahu apa nama lagunya dan nama pencipta dan pemainnya.
retorika.id - Manusia dengan gitar yang melekat ditangannya, meliuk – liuk dengan segala keindahan irama yang terpetik dari senarnya, manusia dari Michigan berujar dengan bahasa universal manusia, ia perkenalkan musik jazz pada telinga – telinga pendengarnya. Earl Klugh muncul bagaikan gabus, dalam hingar diantara musiknya sendiri membelalak ruang – ruang resonansi radio, ia muncul tiba – tiba setelah beberapa kali menjelaskan indahnya musiknya dengan penampilan langsungnya akhir – akhir ini.
Biasanya, orang tanpa sadar akan tahu dengan sendirinya lagu – lagunya jika diputarkan. Iya, lagu – lagu tulisan Earl Klugh rata – rata memang sudah dikenal orang, utamanya lewat
putaran musik backsound yang biasa diputarkan di radio – radio major dunia. Bahkan beberapa radio memutar terus – menerus tanpa bisa dihitung lagi durasinya, hingga GRAMMY memberikan penghargaan kepadanya dengan penghargaan Countless Music ever Played.
Radio – radio di Indonesia juga, rata – rata menggunakan musik – musik instrumental karya Earl dalam pemutaran backsoundnya. Seperti KLCBS, Jazz Radio, RRI dsb. Kala tahun 90-an ketika semua orang berkirim salam dan bertutur sapa, penyiar radio dengan suara khas-nya berucap dan dengan sengaja memutar lagu – lagunya Earl Klugh. Ketika muda – mudi sedang merindu dan berujung sapa diatas dipan – dipan suara, lagu – lagu backsound seperti Wishful Thinking, Whispers and Promises, juga Across The Sands, mewarnai sayup – sayup suara diantara titipan salam yang dititpkan lewat penyiarnya.
Earl Klugh sendiri berkata dalam wawancaranya dengan Fox News, sebenarnya lebih nyaman menggunakan piano dalam setiap kesempatan bermusiknya, bahkan hampir semua lagu yang ditulisnya, ia menggunakan piano dalam menuangkan inspirasinya. Penggunaan inspirasi dalam penggunaan itu, sangat berbalik dengan terlihat dari semuanya. Earl menjadikan bentuk – bentuk, music universalnya menjadi berarti lewat semuanya.
Kesemua musiknya, Earl telah memerkenalkan semua musiknya dengan baik, kecuali dirinya. Semua musik Earl sangat familiar didengar oleh orang, tanpa tahu judulnya-pun biasanya orang sudah paham ini lagu apa, tapi tidak untuk lagu siapa. Dengan itu juga, Earl memerkenalkan genre baru yang digawanginya sendiri tanpa disadari pula, genre Smooth Jazz, genre yang dibuat malah oleh Kritikus musik daripada dirinya sendiri. Juga karena itu pula, nama Earl muncul perlahan – lahan. Masyarakat Indonesia juga banyak yang mengenalnya, terbukti dalam Festival Java Jazz Festival 2012, penontonnya meledak dan penampilannya sangat luar biasa.
Hal ini membuktikan, bahwa dengan bahasa musik yang tanpa disengaja orang untuk mendengarnya, Earl telah memerkenalkan musik Jazz-nya pada semua orang di dunia.
Penusli: Muhammad Alfi Rachman
TAG: #aspirasi #keluarga #media-sosial #musik