» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Mild Report
Sensasi Kaesang: Dari Topi dan Kaos Kolektor Kecebong hingga Rompi Putra Mulyono
29 September 2024 | Mild Report | Dibaca 43 kali
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, menghebohkan publik dengan rompi yang bertuliskan ‘Putra Mulyono’. Apa yang dilakukan oleh Kaesang ini dianggap tidak tahu malu, pembalikan isu, serta sikap menertawakan kembali pengriktik keluarga istana. Hal serupa pernah dilakukan pada 2017 silam dengan membuat kaos dan topi bertuliskan ‘Kolektor Kecebong’.

Retorika.id - Putra bungsu Presiden Joko Widodo sekaligus Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, kembali menghebohkan publik karena mengenakan rompi bertuliskan ‘Putra Mulyono’, saat melakukan kunjungan dalam rangka membagikan susu kepada warga setempat di Kabupaten Tangerang, Banten (24/09/2024). Berdasarkan foto yang beredar, tulisan ‘Putra Mulyono’ dalam rompi tersebut berwarna merah muda lengkap dengan siluet mirip sosok Jokowi yang tengah duduk. Hal ini dianggap sebagai bentuk sensasi lain yang dibuat oleh Kaesang di tengah-tengah kasus dugaan gratifikasi jet pribadi yang tengah menimpanya. 

 

Nama Mulyono yang digunakan dalam rompi tersebut merupakan nama Jokowi semasa kecil. Dikutip dari Tempo (27/09/2024), Jokowi mengalami masalah kesehatan sehingga, dalam tradisi Jawa, namanya diubah dari Mulyono menjadi Joko Widodo. Belakangan ini, nama Mulyono disebut-sebut sebagai dalang di balik polemik Pilkada 2024, yang diduga kuat merujuk pada Jokowi. Menurut Pakar Hukum Tata Negara dan Akademisi Universitas


Andalas, Feri Amsari, dalam pertemuannya dengan Tempo (25/09/2024), tindakan yang dilakukan oleh Kaesang merupakan bentuk pembalikan isu. Feri Amsari menilai bahwa penggunaan rompi tersebut mencerminkan sikap acuh terhadap kritik publik dan seolah-olah menertawakan para pengkritik keluarga istana.

 

Selain itu, penulis sekaligus sosiolog, Oky Madasari, dalam cuitannya di aplikasi X (25/09/2024), menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh Kaesang merupakan hal yang tidak tahu malu dan sok asyik serta dianggap meremehkan perlawanan. Mengutip dari Suara.com (27/09/2024),  dosen Desain Produk Mode Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (FSR IKJ), Adlien Fadlia, menganggap bahwa warna merah jambu yang mencolok pada tulisan ‘Putra Mulyono’ menunjukkan sikap terpojok atau terzalimi sebagai putra Presiden Joko Widodo. Sehingga dapat diartikan bahwa Kaesang dalam keadaan melawan sebelum diserang. 

 

Tidak hanya menghebohkan publik dengan rompi bertuliskan ‘Putra Mulyono’, sebelumnya Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut pernah mengenakan topi dan kaos dengan tulisan ‘Kolektor Kecebong’ pada tahun 2016 dan 2017.  Kecebong merupakan istilah yang ramai pada pilpres tahun 2019, yang digunakan untuk menyebut pendukung Joko Widodo. 

 

Referensi

Agne, Y, Tempo. (2024, September 27). Berbagai Respons Soal Kaesang Pakai Rompi Putra Mulyono. https://nasional.tempo.co/read/1921489/berbagai-respons-soal-kaesang-pakai-rompi-putra-mulyono. Diakses pada tanggal 27 September 2024 pukul 21.03 WIB.

 

Agne, Y, Tempo. (2024, September 27). Sebelum Pakai Rompi Mulyono, Kaesang Pernah Pakai Topi"Kolektor Kecebong. https://gaya.tempo.co/read/1921367/sebelum-pakai-rompi-mulyono-kaesang-pernah-pakai-topikolektor-kecebong. Diakses pada tanggal 27 September 2024 pukul 23.56 WIB. 

 

Sandi, E. P. (2024, September 27). Rompi "Putra Mulyono" Upaya Kaesang Kembalikan Harga Diri Usai Dipermalukan Ihwal Pesawat. https://www.suara.com/news/2024/09/27/141059/rompi-putra-mulyono-upaya-kaesang-kembalikan-harga-diri-usai-dipermalukan-ihwal-pesawat. Diakses pada tanggal 27 September 2024 pukul 20.34 WIB. 

 

Yulianto, J.E. & Thenarianto, J.J. (2020). Cebong dan kampret: Simbolisme politik dan representasi polarisasi sosial pada pemilihan presiden 2019 di Indonesia. Psikologi dan Integrasi Bangsa: Seri Sumbangan Pemikiran Psikologi untuk Bangsa (page 209-234), Jakarta: Himpunan Psikologi Indonesia. 



Penulis: Nur Hidayah

Editor: Vanyadhita Iglian


TAG#keluarga  #media-sosial  #pemerintahan  #satire