» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Liputan Khusus
Pembekuan Himapol, Depol: Perpeloncoan Benar Terjadi
08 Oktober 2023 | Liputan Khusus | Dibaca 1451 kali
Pembekuan Himapol, Depol: Perpeloncoan Benar Terjadi : - Foto: Instagram politikunair
Dosen Departemen Ilmu Politik angkat suara menanggapi pernyataan Ketua Hima Ilmu Politik (Kahimapol) mengenai pembekuan Himapol. Dosen Ilmu Politik menyatakan bahwa audiensi sudah diadakan bersama pihak Himapol (04/10/2023). Bukti adanya pelanggaran, perundungan, dan perpeloncoan turut disaksikan oleh pihak universitas.

Retorika-id. Dosen Departemen Ilmu Politik Unair Irfai Afham mengungkapkan bahwa audiensi terkait pembekuan hima telah dilakukan dengan pihak Hima Ilmu Politik (Himapol), (04/10/2023). Irfai mengungkapkan bahwa dalam pertemuan itu, dosen Departemen Ilmu Politik sudah menyampaikan kepada himapol bahwa seluruh barang bukti beserta laporan adanya pelanggaran telah diterima, baik secara langsung ataupun melalui Help Center di tingkat universitas. 

Dalam wawancara (05/10/2023) ia turut menanggapi argumen ketua hima (Kahima) terkait pembekuan hima yang dianggap tidak demokratis dan tertutup. 

“Kenapa keputusan itu diambil secara langsung? Karena sifat dari posisi dari Himpunan mahasiswa itu berada di bawah naungan departemen dan sebenarnya di dalam lingkungan kampus, ada atau tidak ada hima itu tidak ada masalah.” 

Irfai menjelaskan bahwa pembekuan ini diambil sebagai langkah dan komitmen dosen untuk memberantas kekerasan. Sebelumnya Himapol juga sudah menyetujui konsekuensi apabila terjadi pelanggaran selama acara Power


berlangsung. 

“Seharusnya ketika hima memprotes tentang itu, mereka harus menakar dampak-dampak apa yang akan terjadi. Kami sudah membuat kesepakatan dengan hima kalau tidak boleh ada kekerasan, tidak boleh ada sabotase dari senior alumni terhadap acara. Mereka harus bertanggung jawab terhadap itu dan selesai tepat waktu. Sesuai rundown, tidak melanggar aturan-aturan kampus dari departemen, fakultas, dan universitas,” tuturnya. 

Mengenai rundown sendiri, Kahima mengungkapkan bahwa saat pelaksanaan Power 2023, pihak dosen datang ke acara dan membubarkan sebelum pukul sembilan malam. Beberapa rangkaian acara terpaksa tidak dilaksanakan. Irfai pun merespon bahwa hal ini tidak benar. “Ada instruksi dari Dekan, jadi jam 15.00 WIB itu Pak Dekan ngomong tidak boleh lebih dari jam 17.00, kemudian kami bernegosiasi dengan hima. Karena kami melihat sudah berlangsung, kami ngasih waktu mereka untuk menyelesaikan agenda dalam waktu sesegera mungkin. Akhirnya mereka ditargetkan (selesai) jam 21.00 dan mereka molor, acara baru selesai jam 21.40.” 

Lebih lanjut, acara yang selesai terlambat masih turut diwarnai oleh pelanggaran. Irfai mengatakan bahwa pelanggaran yang dimaksud adalah perpeloncoan, kekerasan verbal, menyalakan api unggun, hingga campur tangan alumni. Itu semua disaksikan oleh dosen-dosen dari Departemen Ilmu Politik, dan direkam dalam bentuk video sebagai bukti. 

“Masih berlangsung perpeloncoan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab hingga dini hari dan pagi, dan seluruh buktinya ada dan sudah disampaikan. Perpeloncoan bukan ke mahasiswa baru, tapi ke panitia,” paparnya. 

Pembekuan Himapol ini disebut sudah dirapatkan ke pihak fakultas dan universitas, “Itu dirapatkan di departemen oleh dosen-dosen departemen Ilmu Politik. Kemudian hasil (rapat) itu disampaikan ke fakultas. Jadi pembekuannya itu ada pada level fakultas. Kemudian universitas juga mengetahui itu yang terjadi, ya kira-kira demikian.”

Selanjutnya yang menjadi sorotan adalah pernyataan Kahima bahwa tidak ada bukti tindak kekerasan dalam tautan Google Drive yang beredar, serta kontroversi di media sosial yang mencuatkan pertanyaan mengenai akses Google Drive tersebut yang kini dibatasi dan tidak bisa diakses oleh publik. Merespon hal ini, Irfai menuturkan bahwa bukti yang sudah ada di dalam Google Drive tersebut tak dapat dibuka secara umum karena potensi melebarnya masalah. 

“Harus tau dampaknya, ini kan permasalahan yang ada di internal kampus, kalau itu dibocorkan gimana potensi permasalahan melebar kemana-mana? Penegakan hukum di lingkungan kampus ini bagian dari komitmen kami untuk memberantas praktik kekerasan dan bagian dari keseriusan kami untuk menegakkan aturan di universitas.”

Irfai juga menyatakan bahwa wadah aktualisasi diri bagi mahasiswa akan tetap ada, Departemen Ilmu Politik bakal mengambil langkah bagi eksistensi Himapol, “Ada langkah jangka panjang. Rencananya hima akan diambil alih oleh departemen, ya. Jadi wadahnya itu bakal tetap ada, tapi pengurusnya didemisionerkan dan itu sudah disampaikan langsung ke anggota hima yang kebetulan kemarin kami baru bertemu,” tegas Irfai. 

 

Penulis: Jingga Ramadhintya 

Editor: Ghulam Phasa Pambayung


TAG#akademik  #bullying  #dinamika-kampus  #fisip-unair