» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Liputan Khusus
Melihat Simulasi Aksi dari Dua Sisi
29 Agustus 2022 | Liputan Khusus | Dibaca 2205 kali
Melihat Simulasi Aksi dari Dua Sisi: Mahasiswa baru melakukan simulasi aksi Foto: Dokumentasi pribadi/Dewi Rachmawati
Masa ospek merupakan hal yang selalu dialami oleh mahasiswa baru sebelum berproses dalam dunia perkuliahan. Ospek UFO yang berada di FISIP sendiri menjadi sangat khas dengan adanya simulasi aksi yang merepresentasikan bahwa kampus oranye tersebut sering melakukan unjuk rasa untuk membela hak-hak rakyat. Namun, setiap kegiatan pasti memiliki kekurangan dan kelebihan yang harus dilihat dari dua sisi yang berbeda.

retorika.id- Terdapat hal menarik pada hari ketiga rangkaian UFO (United FISIP Orientation) yang dilaksanakan Jumat (26/8) lalu, yaitu diadakanya kembali simulasi aksi secara luring. FISIP sebagai kampus pergerakan yang seringkali turun ke jalan untuk melakukan aksi terhadap isu-isu terkini menjadikan simulasi aksi menjadi kegiatan yang penting.

Simulasi aksi sendiri adalah impementasi atau praktek dari materi-materi yang telah diberikan selama ospek UFO. Tujuanya adalah supaya mahasiswa baru (maba) tahu tata cara membuat gerakan.

“Dari awal materi-materinya kita susun kayak manajemen forum, manajemen aksi, audiensi, bahkan kita buat kajian. Kan kalo misalnya kita ingin buat gerakan atau social movement itu kan langkah-langkahnya ada tiga, ya mau nggak mau kita harus bikin kajian dulu terkait pentingnya atau urgensi yang mau kita bawa. lalu ketika kajian itu terbentuk, kemudian kita melakukan audiensi pemerintah. Kita datang ke pemerintah menyampaikan isu-isu yang ingin kita bawa. Lalu ketika terjadi penolakan, barulah kita melakukan aksi massa,” ungkap Haydar Montazeri yang merupakan anggota Divisi


Korlap.

Simulasi aksi dilakukan dengan mengitari wilayah Kampus B. Maba dibagi menjadi dua massa aksi dan masing-masing massa aksi melewati rute yang telah disiapkan oleh panitia. Aulia Thaariq Akbar selaku ketua panitia UFO mengungkapkan bahwa dirinya sudah melakukan koordinasi dengan ketua ospek dari fakultas lain di Kampus B agar massa aksi dapat berjalan tanpa hambatan.

Tidak semua maba mengikuti aksi. Beberapa maba yang memiliki riwayat penyakit yang cukup serius, yang telah didata oleh tim medis UFO, tidak masuk ke massa aksi dan menunggu di posko yang telah disediakan. Mereka diberi pita oranye dan hijau di lengan sebagai penanda mahasiswa sakit. Namun, walaupun para maba yang telah didata sudah dipinggirkan, masih ada maba yang sakit, bahkan pingsan, di tengah pelaksanaan aksi.

“Posisi simulasi aksi itu kan mereka bukan sekedar untuk jalan, tapi memang disitu harus baris dan itu pun harus ada orasi harus nyanyi juga, jadi ya menjadi hal yang kayak ada pastilah orang yang nggak kuat untuk jalan itu rame-rame, jadi ya tumbang. Kita bukan kecolongan (pada pendataan), tapi lebih ke arah yang sakit-sakit itu capek waktu aksi itu aja. Yang pake pita itu udah nggak usah ikut aja” Jelas Ketua UFO saat diwawancara lewat telepon.

Selain itu, panitia UFO juga memberikan pelarangan bagi pihak lain yang hendak melakukan perekaman video, terkait simulasi aksi tersebut. Tujuanya adalah untuk menghindari miss komunikasi yang besar dengan pihak lain. Jadi, pihak panitia UFO berusaha untuk menghindari kericuhan yang mungkin akan disebabkan oleh pihak lain.

“Takutnya kan nanti ada yang dipotong, nanti terjadi kericuhan di kampus B, kan hal gitu-gitu gampang di pelintir. Apalagi kalo udah masuk ke sosial media itu kan udah sangat massif penyebaran informasinya,” jelas Haydar.

Maba sendiri menanggapi simulasi aksi dengan sikap yang positif karena mendapatkan pelajaran baru yang berhubungan dengan kerjasama, kekompakan, dan jangan mudah terhasut untuk melakukan aksi.

“Aku dapet pelajaran itu lebih ke arah kerja sama, kayak lebih melatih kekompakan gitu. Kita itu saling menjaga, apalagi aku kan dalam posisi border yang ngelindungin di tengah-tengah itu. Nah, posisi itu kan harus saling kuat itu gitu lho, kayak menjaga yang lain-lain gitu. Apalagi kita dilatih supaya poster yang kita bawa itu nggak kerebut sama timdis,” ucap salah satu perseta UFO dari prodi Sosiologi

Suka pun turut dirasakan maba, seperti melatih mental, adrenalin, dan semangat. Namun di balik itu, terdapat duka yang dirasakan seperti bagian belakang border yang sulit untuk menyesuaikan ritme jalan yang terlalu cepat atau lambat

“Seru aja sih, kan biasanya cuman liat kakel ku SMP-SMA turun ke jalan, belum pernah ngerasain gimana capeknya ya itu sih, terus baru ngerasain kayak oh seru ya, ternyata gini kalo nyerahin sesuatu ke pemerintah, kalo nolak itu kayak gini, kayak pengalaman baru. Tapi, dukanya itu ya mungkin menguras tenaga banget, pikiran, fisik juga, terus kemarin kan banyak temen-temen yang tumbang waktu jalan keliling, Habis keluar dari vokasi itu kan banyak yang tumbang. Tapi seru kok UFO,” cerita salah satu peserta UFO.

 

Penulis: Geovany Seno

Penyunting: Kadek Putri

 

Artikel ini telah direvisi pada 31 Agustus 2022 karena ada beberapa misinformasi


TAG#aspirasi  #demonstrasi  #dinamika-kampus  #fisip-unair