
Bersama Nuri Hermawan, Editor UNAIR News, Kementrian Kominfo BEM FISIP Unair, mengadakan Workshop Jurnalistik yang bertajuk “PERS ON CAMPUS†(26/09), dengan harapan menjadikan mahasiswa sebagai penebar berita yang jujur tanpa ada unsur hoax.
retorika.id – (26/09) Pemahaman ilmu tentang dunia pers merupakan hal yang perlu didapat oleh mahasiswa saat ini. Penyebaran berita-berita yang sarat akan kebencian maupun kebohongan sering dijumpai di beberapa portal berita yang tersedia, baik cetak maupun internet. Bahkan ada beberapa media yang terlihat sekali condong kepada pihak tertentu dalam membingkai beritanya. Oleh karena itu mahasiswa perlu secara bijak menelaah berita yang ada sebelum menyebarkannya. Hal ini lah yang mengantarkan BEM FISIP Unair, melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), untuk mengadakan Workshop Jurnalistik yang bertajuk
“Pers On Campus”.
Dibuka oleh moderator, Raisa, dan sambutan dari Adisty Yulinda Putri, selaku Menteri Kominfo BEM FISIP Unair, acara ini dimulai pukul 10.00 di ruang Parlinah, Perpustakaan Kampus B. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Pelaksana, Ken, mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan sekaligus anggota kementerian Kominfo, acara ini diharapkan mampu membuat mahasiswa mengerti kaidah-kaidah dalam menulis berita yang baik dan benar.
Nuri Hermawan, selaku pemateri dari Unair News, menjelaskan detail penulisan berita dari hal-hal yang paling kecil seperti wajibnya penyertaan 5W+1H, dan menekankan bahwa sebagai wartawan kita dituntut untuk menjadi pribadi yang berkomitmen tinggi terhadap dunia pers, mampu membangun nalar kritis, serta tetap berpegang teguh terhadap keaktualisasian fakta, data, dan etika. begitu pula wartawan wajib dapat mengendalikan emosi dan tetap tenang ketika akan menulis berita.
Namun hal yang paling ditegaskan dari Nuri adalah kehati-hatian terhadap berita hoax. “Hoax itu seperti udara, mau nggak mau kita harus menghirupnya. Maka dari itu, kita harus tetap membentengi diri dengan ilmu dan wawasan yang luas,” tuturnya di penghujung acara.
Acara diakhiri dengan pemberian challenge kepada para mahasiswa yang menghadiri workshop dengan menuliskan berita dari kejadian yang pernah mereka dengar di selembar kertas. Dua penulis berita terbaik di workshop tersebut mendapatkan hadiah dari panitia acara.
Ken mengharapkan ke depannya dunia pers akan jauh lebih baik lagi, “Kita telah difasilitasi dengan web, dan ada beberapa media-media lain yang bisa digunakan. Kami berharap para mahasiswa tidak hanya sekedar memiliki, namun juga bisa memanfaatkannya dengan baik,” ujarnya.
Penulis : Fadil Hamdi dan Rania Aulia R.
TAG: #bem #fisip-unair #pers-mahasiswa #