» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Info Kampus
Semarak Mengenal Pemimpin Baru Mahasiswa Universitas Airlangga (Bagian 2)
09 Maret 2018 | Info Kampus | Dibaca 1936 kali
Perhelatan UMK berlanjut pada sesi pertanyaan dari audiens dan saling tanya antar paslon. Selain itu bagaimana kelebihan dan kekurangan dari penyelenggaraan acara ini? Simak lebih lanjut dengan membaca tulisan ini!

retorika.id. Rangkaian acara UMK berlanjut pada sesi ketiga dimana kedua paslon mendapat pertanyaan dari audiens. Pertanyaan pertama diajukan oleh Anies dari Fakultas Kedokteran dengan mempertanyakan pedoman apa yang membuat kedua paslon untuk mengajukan diri sebagai calon ketua dan wakil ketua BEM. Selanjutnya terdapat pertanyaan oleh Muhammad Nur Oktavian dari FEB, yang menanyakan tentang peranan dari BEM Unair terhadap BEM Seluruh Indonesia (SI).  Pertanyaan yang terakhir diajukan oleh Nihil dari Fakultas Kedokteran Hewan, yang menyinggung mengenai tingkat literasi dari Indonesia yang masih rendah, dengan peringkat 60 dari 61 negara, dan Nihil menanyakan tentang kontribusi dari paslon I dalam dunia kepenulisan dan literasi. Pertanyaan pertama dijawab oleh kedua paslon dengan jawaban hampir sama, dimana paslon I menjawab pedoman untuk menyakinkan diri maju sebagai calon ketua dan wakil ketua BEM Unair yaitu dukungan kedua orang tua mereka dan juga teman-teman hingga tim sukses yang selalu mensupport. Lain halnya dengan paslon II yang memiliki tambahan jawaban dengan pengalaman mereka sebagai pedoman yang didapatkan dari organisasi khususnya BEM yang telah diikuti selama 2 periode sebelumnya. Kemudian pada pertanyaan kedua, baik paslon I dan paslon II siap mengambil bagian dalam BEM SI sebagai bentuk keterlibatan BEM Unair dalam mempelopori pergerakan mahasiswa. Pada pertanyaan terakhir yang menayakan hal literasi untuk kedua paslon, paslon I menjawab dengan kontribusi mereka dengan


membuat karya tulisan dan prestasi yang diraih ketika menulis.

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan sesi pertanyaan antar paslon. Paslon I menanyakan maksud BEM KM yang digaungkan oleh paslon II pada visi mereka yang dimana pada statuta Unair tidak ada kata KM yang tertera. Paslon II pun menjawab memang tidak ada redaksi KM atau yang mereka sebut Keluarga Mahasiswa, akan tetapi visi dari paslon II yang menyatakan bahwa semua elemen yang ada di Unair adalah keluarga sehingga BEM unair nantinya dapat merangkul seluruh organisasi yang ada di Unair. Lalu pada pertanyaan yang diberikan oleh paslon II untuk paslon I yaitu kontribusi apa yang nantinya dapat dilakukan untuk mendukung karya mahasiswa Unair. Paslon II mengaitkan dengan Fakultas Sains dan Teknologi yang merupakan asal dari calon wakil ketua paslon ini, telah menciptakan go-print / go-bin sebagai karya yang perlu diapresiasi dan didukung. Paslon I pun menjawab mereka akan mengajak teman-teman fakultas untuk bersinergi dengan berbagai pihak terkait dan dibantu dengan adanya website apresiasi berupa ajakan dengan membantu donasi disertai transparansi dana untuk mengembangkan karya tersebut.

Pada sesi terakhir kedua paslon memberikan pernyataan terakhir dengan semangat dan berapi-api serta dapat mendukung ketua dan wakil BEM yang terpilih nantinya. Adapun pendapat dari salah satu mahasiswa tentang adanya acara UMK tahun ini, menurut Deva FPK 2014, “Acara UMK ini kurang ramai terutama dalam menyampaikan gagasan dan acara ini dibatasi dengan waktu yang terbatas dimana gagasan yang disampaikan kedua paslon masih belum dapat dipahami secara rinci dan dibandingkan tahun lalu euforia keramaian UMK tahun lalu lebih baik karena dilaksanakan di tiga kampus Unair sekaligus”.

Secara keseluruhan acara Debat Terbuka ini berlangsung secara tertib, namu tetap ada beberapa kekurangan dari diselenggarakannya acara ini di pinggir Danau Cinta di Kampus C Universitas Airlangga. Pertama, panitia atau pihak terkait kurang mempertimbangkan potensi hujan jika acara diselenggarakan di luar gedung. Walaupun jika memang keinginan mereka agar jalannya debat “benar-benar terbuka” sehingga siapapun yang ada di kampus tersebut bisa menyimakak jalannya acara, namun ternyata kondisi wilayah sekitar kampus yang hujan mulai dari sore hingga dilanjutkan dengan gerimis di malam hari menciptakan situasi yang kurang nyaman untuk berbagai pihak. Kedua, jumlah kursi yang disediakan kurang mencukupi jumlah audiens yang datang. Memang euforia seperti ini tidak bisa diduga, namun mengingat banyaknya mahasiswa yang terpaksa berdiri karena tidak mendapat kursi, dan ditambah dengan fakta saat itu hujan dan tidak semua yang berdiri membawa payung, maka hal ini menambah ketidaknyamanan selama jalannya acara berlangsung. Ketiga, sesi pertanyaan untuk audiens hanya diselenggarakan selama satu kali, dan itupun dibatasi pada 3 penanya. Padahal mengingat tajuk acara ini adalah Debat Terbuka, sebaiknya lebih memperhatikan suara-suara tanya dari mahasiswa. Hal ini juga ditambah dengan agenda semula yang harusnya selesai pada pukul 22.00, namun pada realitasnya selesai pada sekitar pukul 21.00. Padahal masih ada sisa waktu kurang lebih sejam dan itu masih memungkinkan untuk menambah sesi tanya jawab bersama audiens. Walaupun tidak menutup kemungkinan jika pukul 22.00 itu berarti acara benar-benar harus selesai dan seluruh panitia harus meninggalkan tempat. Namun hal ini tetap mendulang kekecewaan dimana agenda yang dishare di media sosial oleh PPK seringkali tidak sesuai dengan kenyataannya. Untuk safari di FISIP kemarin ternyata mengalami keterlambatan dalam waktu mulainya, sehingga terburu-buru ketika waktu sudah mau selesai sehingga tidak bisa menampung banyak mahasiswa FISIP. Keempat, kurangnya pengetahuan para paslon mengenai MWA mengurangi pesona mereka di hadapan audiensi.

Terakhir, mari kita berharap semoga ajang Debat Terbuka ini dapat memuaskan hati mahasiswa Unair dalam menimbang-nimbang calon pemimpin mereka. Ya, walaupun suara mereka terwakilkan oleh MPM. Dan juga mari berharap semoga calon yang menang nantinya dapat mempertanggungjawabkan seluruh pernyataannya dalam kampanye dan debat terbuka ini, dan bagi calon yang kurang beruntung tetap harus bersedia berdiri tegak mendukung kemajuan atas nama almamater tercinta.

 

 

Penulis : Tim Retorika


TAG#bem  #dinamika-kampus  #universitas-airlangga  #