Eksistensi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) di suatu kampus memang tidak salah. Justru, peran LPM itu krusial untuk mempublikasikan informasi yang sedang “digorengâ€, sekaligus mengupas kebenaran yang disembunyikan entitas berkuasa. Namun kadang kala, berita yang diterbitkan hanya sebatas rangkuman cuitan, bukan dari pihak yang berkaitan. Sering kali, LPM membuat publikasi tanpa investigasi, entah karena apa.
Retorika.id - Tentu, tugas Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) adalah mempublikasikan isu-isu hangat yang sedang beredar di kampusnya. Perlu ditekankan lagi bahwa LPM merupakan sebuah lembaga yang independen, bukan terikat status quo, walaupun tidak dapat dipungkiri juga bahwa terdapat LPM yang masih tunduk di bawah suatu entitas berkuasa.
Jelas sangat disayangkan, apabila suatu LPM harus dibungkam, dibatasi haknya
untuk menyampaikan fakta. Katakanlah ada pelaksanaan program kerja oleh sebuah entitas. Banyak pro kontra bersaut-sautan, bahkan dicuitkan ke media sosial tanpa dasar. Lantas, tugas LPM apalagi jika bukan untuk meluruskan? Nyatanya, yang terjadi justru LPM menarik diri, tunduk akan perintah untuk membahas sisi baiknya saja. Kritik dibiarkan membusuk di belakang. Jika demikian, apa bedanya LPM dengan divisi Hubungan Masyarakat (Humas)? Layaknya berlindung di balik sehelai daun, yang punya kuasa menggunakan jasa LPM untuk menjadi humasnya, menutupi kejelekannya, menyebarkan berita-berita hebatnya, meskipun pada akhirnya kejelekan itu terkuak juga.
Tak dapat dipungkiri, LPM masih punya hak untuk membelot. Pada akhirnya, salah satu sisi buruk itu diperjelas, diperlihatkan ke mata media sehingga banyak yang memuji keberaniannya. Namun, apa gunanya apabila kejelekan itu datang secara tiba-tiba dan hanya sebatas judul saja? Meskipun ada fakta yang diungkapkan, tetapi tanpa dasar yang jelas, lantas apa bedanya "berita" tersebut dengan cuitan?
Tidak ada salahnya memberitakan, tetapi perlu diingat bahwa berita juga memerlukan tindakan investigasi. Kurang pantas rasanya bila hanya berbekal cuitan, kemudian menambahkan nama LPM dan menyebut tulisan itu sebuah berita.
Penulis: Naomi Widita
Editor: Marsanda Lintang
TAG: #pers-mahasiswa #portal-web-pers-mahasiswa # #