» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Pop Culture
Start-Up: Menjanjikan Mimpi Melalui Tekad dan Usaha yang Kuat
17 Desember 2020 | Pop Culture | Dibaca 1679 kali
Drama Korea Start-Up: Sumber: Foto: TVN
“Mengapa mencari jawaban yang tidak ada? Jadi, daripada mencari jawaban, buatlah pilihan. Apapun yang kau pilih, kau akan dikritik. Kau tidak bisa membuat keputusan jika kau takut dikritik.” –Han Ji-pyeong.

retorika.id- Seri televisi Korea Selatan Start-Up berhasil mendulang popularitas di Indonesia melalui persaingan antara tim Han Ji-pyeong dan tim Nam Do-san. Telah tayang sejak tanggal 17 Oktober dan berakhir pada 6 Desember 2020 lalu, seri ini masih hangat menjadi perbincangan warganet Indonesia di media sosial. Bukan hanya karena dibintangi oleh aktor dan aktris dengan wajah rupawan, namun jalan cerita yang tidak biasa turut menjadi hal yang menarik untuk diikuti.

Seri yang dapat dinikmati di platform video on demand Netflix ini, dibintangi oleh Bae Suzy, Nam Joo-hyuk, Kim Seon-ho, Kang Han-na, dan masih banyak lagi. Start-Up, sebagaimana judulnya seri ini memiliki latar belakang cerita di dunia perusahaan rintisan. Ditulis oleh Park Hye-ryun, cerita seri ini memiliki empat pemeran utama dengan alasan yang berbeda-beda dalam memulai usaha rintisan.

Bermula dari Seo Dal-mi (Bae Suzy) yang ingin membuktikan kepada kakaknya, Won In-jae (Kang Han-na), bahwa dia tidak menyesal dengan keputusan masa lalunya yang lebih memilih untuk tetap tinggal bersama ayahnya meski harus mengalami kesulitan ekonomi. Seo Dal-mi juga ingin membuktikan bahwa dia bisa sesukses kakaknya dengan mendirikan perusahaan rintisan melalui Pekan Retas yang diadakan Sand Box.

Lain halnya dengan cerita Nam Do-san (Nam Joo-hyuk). Dalam seri ini, pemeran utama tersebut justru digambarkan sebagai sosok yang memiliki banyak kekurangan. Dia telah mendirikan perusahaan rintisan bernama Samsan Tech, sayangnya perusahaan tersebut tidak pernah mendapatkan investor dan terancam tutup. Satu-satunya kelebihan yang dia miliki bersama dengan dua orang kawannya,


Lee Chul-san (Yoo Su-bin) dan Kim Yong-san (Kim Do-hwan), yang turut menjadi pendiri Samsan Tech adalah di bidang pemrograman. 

Meskipun kelebihan mereka mampu memenangkan kompetisi tingkat global dan mengundang banyak investor, namun tanpa konsep usaha dan model keuntungan yang jelas, Samsan Tech tetap tidak bisa bertahan. Itulah kenapa mereka bertiga berambisi mendirikan perusahaan rintisan di bawah naungan Sand Box.

Cerita Han Ji-pyeong (Kim Seon-ho) mampu menarik perhatian penonton. Sejak awal, sosoknya dibentuk sebagai karakter yang cerdas, namun tidak memiliki tujuan yang jelas setelah dikeluarkan dari panti usahan karena faktor usia. Beruntung dia dipertemukan dengan nenek Seo Dal-mi (Kim Hae-sook) yang telah membantunya hingga ia berhasil kuliah dengan uang yang ia tabung atas nama Choi Won-deok, nenek Seo Dal-mi. Han Ji-pyeong pun bertekad melunasi utang budinya dengan menjadi investor yang sukses.

Sedangkan, karakter Won In-jae (Kang Han-na) dihidupkan dengan caranya sendiri. Dia lebih mementingkan ego dan logikanya sejak remaja. Hingga saat ia berada di puncak karier-nya, Won In-jae sadar bahwa selama ini dia hanya diperalat oleh ayah tirinya (Um Hyo-sup) dan memilih keluar dari perusahaan. Dengan bekal pengalamannya menjadi CEO selama ini, Won In-jae hampir tidak pernah menemui kesulitan selama mendirikan perusahaan rintisannya melalui Pekan Retas Sand Box.

Meskipun berlatar belakang bisnis, seri ini juga memiliki cerita asmara yang rumit antara Seo Dal-mi, Nam Do-san, dan Han Ji-pyeong yang selama ini menjadi perdebatan warganet di media sosial hingga terpecah menjadi dua kubu. 

Cerita asmara mereka bermula dari surat yang dibuat oleh Han Ji-pyeong kepada Seo Dal-mi atas nama Nam Do-san ketika mereka remaja dulu. Tanpa disangka, Seo Dal-mi masih menyukai sosok Nam Do-san setelah 15 tahun berlalu.

Han Ji-pyeong pun terpaksa mencari Nam Do-san dan memintanya berpura-pura menjadi sosok penulis dari surat yang berhasil menghibur Seo Dal-mi dulu. Keputusan itulah yang disesalkan oleh Han Ji-pyeong. Dia tidak bisa menerima bahwa Seo Dal-mi lebih mencintai Nam Do-san yang ada di kehidupannya sekarang, bukan Nam Do-san yang menuliskannya surat dulu alias Han Ji-pyeong. 

Seri drama Korea Selatan yang memiliki latar belakang profesi seperti ini memang selalu menarik untuk diulik. Banyak hal-hal baru yang bisa didapat dan banyak pula pelajaran yang bisa dipetik dari jalan cerita Start-Up. 

Setiap episode yang tayang memiliki judul yang berbeda-beda, judul tersebut pun diambil dari istilah bisnis. Seperti di episode 14 yang mengangkat judul “Pidato Elevator” yang berarti ucapan singkat dan persuasif saat menaiki lift, biasanya digunakan untuk mempresentasikan bisnis kepada calon customer maupun investor dalam waktu singkat.

Tidak hanya itu, masih banyak pelajaran yang bisa dipetik dan tentu saja bermanfaatkan bagi kita yang tertarik pada dunia bisnis. 

Seperti bagaimana cara merancang dan menemukan strategi bisnis yang tepat, bagaimana sulitnya usaha untuk mendapatkan investor, hingga penonton pun turut diperlihatkan apa yang akan terjadi apabila kita tidak membaca kontrak bisnis dengan teliti dan terlena dengan mulut manis pembuat kontrak. Selain unggul dalam pesan yang ingin disampaikan, produksi seri ini pun juga tidak pelit.

Sutradara Oh Choong-hwan menghadirkan properti kantor Sand Box yang unik, khas perusahaan rintisan. Sinematografi yang indah terutama di pemandangan langit sorenya, juga menjadi hal yang patut diapresiasi. 

Banyak kutipan dari tokoh dunia maupun karakter-karakternya itu sendiri yang bisa dijadikan insipirasi. Tidak lupa pula beberapa lagu tema yang mengisi seri ini mampu membakar semangat penonton, seperti lagu dinyanyikan oleh Gaho berjudul “Running” dan Red Velvet yang berjudul “Future”. Namun, tentu saja ada catatan merah yang menjadi kekurangan dalam seri Start-Up ini.

Kekuatan cerita romansa yang ada di dalam seri ini lebih kuat dan mampu mendominasi perasaan penonton dibanding jalan cerita profesinya.Urusan bisnis berkali-kali harus dicampur dengan cerita asmara para karakter yang sebenarnya tidak perlu dimasukkan.

Sosok Won In-jae juga memiliki jatah layar yang terbilang kurang, padahal sebagai musuh yang ingin dikalahkan oleh Seo Dal-mi, dia memiliki keterampilan bisnis yang matang dan akan banyak hal yang bisa dipetik darinya. 

Terlepas dari itu semua, seri Korea Selatan Start-Up bisa menjadi rekomendasi tontonan di rumah. Tidak hanya akan dipuaskan oleh jalan cerita yang menarik, tapi akan ada banyak ilmu yang bisa didapat dan akan bermanfaat, terutama bagi kalian yang memiliki minat di bidang bisnis.

 

Referensi:

Start-Up. (2020). Diakses pada 8 Desember 2020 dari id.m.wikipedia.org/wiki/Start-Up_(seri_televisi)

Annisa, Tsalis. (2020). Elevator pitch: begini penjelasan dan cara menguasainya. Diakses pada 8 Desember 2020 dari www.ekrut.com/media/elevator-pitch-deskripsi-dan-cara-menguasainya



Penulis: Rimaya Akhadiah


TAG#budaya  #event  #film  #gagasan