» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Pop Culture
Selain Musiknya, Legendarisnya Slank Memang Terkenal karena Bendera Slank-nya
23 Oktober 2020 | Pop Culture | Dibaca 5071 kali
Slank: Personil Slank F13, Bongky, Indra, Pay, Kaka, Bimbim. Foto: slank.com
Band Slank, yang digawangi Bimbim, Kaka, Ivanka, Ridho ini memang sudah bisa dianggap sebagai salah satu band legendaris di Indonesia. Kenapa bisa begitu? Band itu bisa dikatakan legendaris karena dua hal. Satu, masalah material musiknya dan yang kedua, adalah besaran pengaruh yang dihasilkan dari produk-produk band itu. Slank adalah band yang unik dan legendaris di Indonesia. Kemampuannya untuk menerima semua kalangan dan kemampuannya untuk diterima oleh semua kalangan itulah yang membuat skena musik di Indonesia berubah.

retorika.id - Band Slank, yang digawangi Bimbim, Kaka, Ivanka, Ridho ini memang sudah bisa dianggap sebagai salah satu band legendaris di Indonesia. Kenapa bisa begitu? Band itu bisa dikatakan legendaris karena dua hal. Satu, masalah material musiknya dan yang kedua, adalah besaran pengaruh yang dihasilkan dari produk-produk band itu. Nah, kalau untuk Slank ini, baik itu karena musikalitasnya ataupun pengaruhnya, udah gak perlu diragukan lagi. Udah legenda kelasnya.

Gaya hidup personil Slank yang terkesan rebel dan urakan, awalnya membuat masyarakat sedikit skeptis pada pemuda-pemuda yang bermarkas di Gang Potlot itu. Awalnya Slank bernama Cikini Stones Complex (CSC), Bimbim sendiri mengambil nama itu karena sangat terinspirasi dengan Rolling Stones. Lambat laun waktu berjalan, Bimbim akhirnya memberi nama bandnya Slank. Persis seperti yang dibilang orang-orang ketika mencibirnya, cowok slengean.

Apalagi, gaung musik “Pinggiran” pada waktu itu udah jarang ada. Jika sebelumnya ada Rhoma Irama, Iwan Fals. Saat itu yang muncul adalah musik-musik elektronik seperti garapan Fariz RM, Oddie Agam dan musik-musik pop, seperti Chrisye. Kesan taat aturan dan metropolitan sangat terasa dalam musik-musik tahun 90-an itu.

Sedang musik untuk untuk bocah urakan, pinggiran, kabupaten dan slengean, saat itu, kurang begitu besar gaungnya. Kemunculan Slank yang menggebrak skena tatanan remaja tahun 90-an itu, akhirnya semakin diminati masyarakat. Utamanya masyarakat pinggiran. Skena itulah yang coba didobrak oleh Slank. Membuat style musik sendiri untuk orang-orang ini.

Uniknya lagi, Slank mampu menggaet pasar dan stand of pride dengan apa yang orang katakan. Tak tanggung-tanggung mereka memberi judul albumnya Kampungan dan Generasi Biru. Album Kampungan-nya yang mampu mengubah citra kampung yang terkesan buruk menjadi sebuah kebanggaan, dan Generasi Biru yang menurut Bimbim adalah Generasi yang baru, berani, dan berpikiran seluas samudra dan langit yang biru.

Tapi kalau ngomongin sejarahnya, Slank ini memang lumayan panjang ceritanya. Awalnya, band ini digawangi oleh Erwan, Bongky, Kiki, Bimbim dan Denny. Itu adalah formasi paling awal dari Band yang bermarkas di gang potlot itu. Setelah itu, Slank terus menerus melakukan pergantian


personil, otak-atik yang gak hanya sekali dua kali. Otak-atik personil Slank itu berlangsung sampai 14 kali.

Hingga sampai pada titik formasi yang solid dan terkenal adalah formasi yang ke-13. Sesudah lama sekali berkali-kali ganti personil, akhirnya Slank menemukan ritme personilnya sendiri. Formasi ini diisi oleh Bimbim, Indra, Pay, Bongky, Kaka. Saat itu, Kaka (vokalis) masih berusia 16 tahun ketika pertama kali masuk Formasi ke-13 ini. Berdiri sebagai musik Rock dengan kesan urakan namun mellow.

Pamornya meroket, dengan Formasi 13 (F13) ini, Slank menelurkan lima album yang meledak semua. Alunan musik dari Slank F13 ini memiliki nuansa blues yang cukup kuat. Meskipun skena awalnya adalah pop-rock, namun kecakapan alunan piano Indra Qadarsih dan genjrengan gitar Pay yang memang kebetulan keduanya keranjingan blues, akhirnya skena genre Slank sendiri bergeser sedikit nge-blues. Sedikit banyak karena memang dipengaruhi dua musisi tadi.

Lirik-lirik dan ritmik Slank yang simpel menjadi akrab di telinga masyarakat. Berkat itulah, membuat Slank semakin moncer. Entah itu dari tata bahasanya, pemilihan diksinya, hingga temponya yang tak terlalu cepat jika dibanding musik elektrik, Slank mengesankan diri untuk lebih kalem dan terbuka. Seolah-olah siapa saja boleh masuk dalam gaya musiknya. Apalagi tata-bahasa yang dipakai mereka, memang seperti orang yang ngomong sehari-hari, tanpa ada majas-majas ataupun metafora yang berlebihan. Inilah yang membuat Slank lebih diminati masyarakat.

Semakin digemarinya Slank oleh para pemuda, orang-orang berbondong-bondong untuk mengikuti gaya pakaian dari personil Slank. Pemuda tahun 90-an itu terkenal dengan rambut mereka yang gondrong, pakaian buluk nan compang-camping, celana yang sobek di lutut, karena meniru idola mereka, membuat orang mulai terbiasa dengan gaya hidup pemuda seperti itu. Pemuda yang slengean, rokokan, minum-minuman di jalan dan narkoba, sudah lumayan akrab di telinga pemuda-pemuda waktu itu.

Hingga Boedi Soesanto membuat logo Slank yang sangat legendaris seperti kupu-kupu itu, membuat masyarakat semakin terbiasa dengan Slank. Logo ajaib yang katanya ada di segala konser dan acara. Entah itu konser pop, rock, reggae, hingga sholawatan-pun, hampir dipastikan ada bendera slank disana. Mungkin bisa disebut kurang afdhol sebuah konser, jika kita tidak menemukan bendera slank disana.

Bendera Slank sudah dianggap sebagai simbol anak muda yang slengean, anti-rules, dan bebas. Bendera itu seakan-akan telah menjadi bendera publik, bukan hanya milik Slank sendiri. Bendera itu mungkin dapat dikatakan mirip peranannya seperti foto-logo revolusionis gondrong Che Guevara dengan baretnya. Bendera Slank seolah-olah sudah hampir putus hubungannya dengan bandnya.

Kaka sendiri sedikit prihatin melihat keadaan bendera Slank yang kian hari semakin membesar. Menurutnya bendera yang besar itu pemicu rusuh saat konser, jadi penonton yang di belakang nggak bisa lihat dengan jelas, melempari batu penonton yang ada di depan. “Bendera Slank sudah waktunya pensiun,” katanya melansir CNN Indonesia.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa Slank patut dianggap sebagai pembuka jalan break the rules musik di Indonesia. Musik yang bisa memengaruhi banyak orang dan melawan stigma sosial. Slank dianggap sebagai perintis, skena musik yang berpengaruh terhadap gaya hidup secara massif di Indonesia.

Namun, kemonceran Slank F13 itu memang tidak bisa dipungkiri menorehkan tinta kelam dalam perjalanannya. Saat itu, seingat Indra Qadarsih, pianis Slank, barusan ia turun dari panggung, tiba-tiba disantroni seseorang yang mengaku dari bali. “Eh ini nih, lho mau nggak?,” katanya sambil nyodorin serbuk putih kecil di bungkus plastik klip. “Rolling Stone, jugapakai ini lho.” Karena memang penasaran, akhirnya Indra pakai juga. Saat itu ia melihat, teman-temannya juga pakai.

Indra awalnya muntah dan gak cocok dengan serbuk itu, namun lama kelamaan ia seolah-olah berhasil menikmatinya. “Rasanya seperti terbang dan tidur, mimpi, secara bersamaan,” katanya. “Tapi gue nggak tahu kalau itu putaw. Gue kira ya suplemen gitu aja,” sahut Indra. Setelah sempat berhenti untuk tidak mengonsumsi putaw-nya selama seminggu saja, tubuhnya tiba-tiba menggigil, demam, dan nyeri di seluruh tubuhnya. “Saat itulah gue sadar kalau gue lagi sakaw.”

Karena keterlibatan narkoba itulah, Slank F13 ini jadi babak belur. Bimbim sendiri juga menyesali saat-saat itu. Narkoba itu juga dianggap sebagai biang keladi keretakan hubungan antar personil F13 ini. Bongky, Indra, dan Pay seringkali terlibat cekcok dengan Bimbim. Konflik itu cukup lama, sulit untuk mereda dengan singkat.

Singkat cerita dengan cekcok berkepanjangan itu, akhirnya Bimbim memecat Bongky, Indra, dan Pay. Namun ada juga yang bilang bahwa Bongky, Indra, dan Pay mengundurkan diri, karena memang kondisi Slank yang udah buruk. Entah bagaimanapun itu, yang pasti Bimbim bilang bahwa mereka bertiga keluar atas Kehendak Tuhan. Bimbim juga menyatakan ingin membubarkan Slank.

Entah apa yang dipikirkan Slank saat itu, kemonceran Slank F13 yang runtuh itupun membuat fansnya geram. Bimbim sampai-sampai dapat surat yang ditulis dengan darah oleh fansnya. Mengancam akan membunuh Bimbim jika Slank bubar. Bimbim takut menghadapi surat ini.

Dengan itu, Bimbim akhirnya mencoba terus menghidupi Slank. Bersama Kaka, ia mengajak personil tambahan untuk menutupi kekosongan yang ditinggalkan oleh Bongky, Indra, dan Pay. Slank memilih Ivanka, dan Reynold untuk mengisi kekosongan itu.

Namun itu tak berlangsung lama, formasi itu berubah lagi ketika Reynold tiba-tiba hengkang dari Slank. Akhirnya, Slank mencari gitaris tambahan lain, dapatlah Ridho dan Abdee. Saat itulah cikal bakal Slank Formasi ke-14 muncul.

Skena yang berbeda terasa dari F14 ini. Slank tidak seperti dulu, musiknya semakin mantab di skena pop-rock, bukan blues ataupun rock n roll seperti di F13. Slank F14 terlihat lebih kalem dan nyantai.

Perpecahan di tubuh slank di tahun 90-an itu sedikit menyisakan sesal di hati para penggemar Slank. Banyak dari mereka yang berujar bahwa Slank F13 adalah formasi terbaik Slank, ada juga yang menyesalkan kesewenang-wenangan Bimbim saat memecat personilnya, dan tidak sedikit fans yang berbalik badan meninggalkan Slank ketika F13 bubar waktu itu.

Slank memang band yang unik dan legendaris di Indonesia. Kemampuannya untuk menerima semua kalangan dan kemampuannya untuk diterima oleh semua kalangan itulah yang membuat skena musik di Indonesia berubah. Slank dianggap sebagai pionir hubungan music dan lifestyle di Indonesia. Hubungan antar personilnya, cerita melepaskan diri dari narkoba, sampai aktivisme-nya dalam merawat lingkungan dan keadilan, Slank masih tumbuh dalam skena masyarakat Indonesia. Sekarang, penggemar setia Slank masih menunggu Reuni F13 Slank untuk bermain bersama.

Penulis: Muhammad Alfi Rahman


TAG#musik  #seni  #  #