Badminton Asia Junior Championships melangsungkan pertandingan secara beregu dan individu (07/06/2023). Tim beregu yang dinakhodai Alwi Farhan mampu memperoleh medali perak dan pertandingan individual sektor tunggal putri yang selama ini dipandang sebelah mata, berhasil menyumbangmedali emas. Selain itu, dua medali perunggu diperoleh sektor tunggal putra dan ganda putra.
Retorika.id- Cabang olahraga andalan Indonesia kembali menuai prestasi gemilang. Yogyakarta sukses menjadi tuan rumah pagelaran event Badminton Asia Junior Championships (07/06). Event tersebut diikuti oleh berbagai negara di Asia yang melangsungkan pertandingan secara beregu dan individu.
Tim beregu badminton Indonesia yang dinakhodai Alwi Farhan, mampu memperoleh medali perak setelah dikalahkan tim Jepang di laga final. Pencapaian tersebut tidak mudah, pertandingan harus memainkan lima sektor di babak final sehingga skor akhir 2-3 untuk Jepang. Sebelumnya, tim beregu Indonesia menjadi juara grup setelah menaklukkan tim beregu China yang sulit
dikalahkan karena berisi pemain unggulan.
Pemain Indonesia memiliki mentalitas yang sangat bagus ketika menghadapi tim kuat seperti China dan Jepang. Mereka tetap berjuang sekuat tenaga dan tidak terpengaruh ketika tim lawan lebih unggul. Beberapa pertandingan harus melewati persaingan yang ketat yaitu tiga game untuk menentukan kemenangan.
Pertandingan individual BAJC juga tidak kalah membanggakan. Pemain Indonesia berhasil memperoleh satu medali emas dan dua medali perunggu. Kejutan dari sektor tunggal putri, Mutiara Ayu Puspitasari berhasil merebut gelar juara setelah mengalahkan wakil asal Korea dengan dua game langsung.
Hasil tersebut sangat membanggakan karena Mutiara menjadi wakil tunggal putri Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan medali emas selama BAJC dilaksanakan. Sektor tunggal putri yang selama ini dipandang sebelah mata dengan sektor lain perlahan menunjukkan taringnya.
Adapun dua medali perunggu diperoleh sektor tunggal putra, Alwi Farhan dan sektor ganda putra, Zidane Attauba Efendi/ Kleopas Binar Putra Prakoso. Mereka harus mengakui keunggulan lawan dan terhenti di babak semifinal.
Meskipun sektor ganda putra mendapat medali di BAJC 2023, sektor ini menunjukkan kemunduran dibandingkan BAJC edisi sebelumnya yang berhasil menyabet medali emas. Beberapa tahun terakhir, sektor ganda putra selalu menjadi sektor andalan Indonesia baik tingkat junior maupun senior. Akan tetapi, melihat hasil BAJC ini tentunya menjadi peringatan untuk pelatih ganda putra Indonesia agar lebih baik lagi ketika pemain beranjak senior.
Tim Indonesia yang berlaga di Badminton Asia Junior Championships patut diberi apresiasi, pasalnya mereka telah berjuang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Pemain BAJC memiliki waktu yang sangat panjang untuk berproses, umur mereka relatif muda di bawah 19 tahun. Pemain tidak boleh cepat puas dengan hasil yang diperoleh saat ini, masih perlu mengasah skill dan mentalitas saat bertanding.
Penulis: Anum Arum Narudhu
Editor: Marsanda Lintang
TAG: #aspirasi #event #gagasan #humaniora