Dinamika internal PDI-P terus bergulir terkait bakal capres yang hendak diikutsertakan dalam Pemilihan Umum 2024. Dalam hal ini, Puan Maharani dan Ganjar Pranowo adalah dua kandidat kuat. Namun, yang menjadi persoalan adalah siapa yang akan dipilih? Pilihan partai atau pilihan hati rakyat?
retorika.id- Puan Maharani dan Ganjar Pranowo merupakan dua kandidat kuat dari PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) yang digadang-gadang maju dalam Pemilihan Presiden 2024. Puan dianggap memiliki previlese karena merupakan putri dari Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarno Putri. Di sisi lain, Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah adalah salah satu nama yang digaungkan oleh lembaga survei sebagai sosok dengan elektabilitas tinggi.
Menurut hasil survei Indikator Politik per September 2022, nama Ganjar menempati posisi tiga teratas. Ia mendapatkan angka 29 persen, diikuti oleh Prabowo Subianto dengan 19,6 persen dan Anies Baswedan dengan 17,4 persen. Kemudian menurut Lembaga Survei Indonesia Polling Station (IPS), Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas sebesar 20 persen, sedangkan Puan Maharani tertinggal jauh hanya 2 persen per Oktober 2022. Lebih lanjut, lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) juga memperlihatkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Tengah mengalami peningkatan menjadi 32,1 persen pada oktober 2022.
Lalu apa kabar dengan pencalonan Puan Maharani yang kabarnya sebagai kandidat partai untuk maju dalam Pemilihan Presiden? Mengingat elektabilitas Ganjar dan Puan mengalami ketimpangan bak bumi dan langit.
Sampai saat ini, PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) belum mendeklarasikan siapa yang akan diusungnya dalam Pemilihan Umum 2024 untuk memperebutkan kursi kekuasaan tertinggi. Hal ini dikarenakan terdapat kandidat pilihan hati rakyat yang lebih diminati yakni Ganjar Pranowo dibandingkan
Puan Maharani.
Fakta yang tidak boleh diabaikan adalah bahwa Puan Maharani adalah cucu dari Presiden Republik Indonesia ke-1 yakni Ir. Soekarno. Memiliki garis keturunan trah soekarnois semakin menegaskan bahwa ia merupakan calon kuat dari partai. Apalagi jabatannya yang diemban saat ini juga strategis, yakni Ketua DPR-RI. Langkah pencalonan Puan Maharani tentu dapat diduga sebagai usaha melanggengkan trah Soekarnois di kursi puncak kepemimpinan Indonesia.
Akan tetapi, dalam hal ini Megawati Soekarno Putri sebagai Ketua Umum PDI-P beserta jajarannya tidak boleh mengabaikan realitas sosial. Jika tetap ingin mencalonkan Puan, maka harus siap menanggung resiko karena elektabilitas Puan cenderung rendah jika dibandingkan Ganjar.
Seolah mendapat dukungan dari partai berlambang banteng, beberapa waktu lalu Puan mendapat tugas dari Megawati untuk memimpin silaturahmi PDI-P ke partai-partai politik lainnya. Ia juga berkeliling Indonesia untuk bertemu dengan kader-kader partai di daerah.
Di sisi lain, Ganjar seakan disisihkan dalam partai, bahkan kerap disinggung oleh PDI-P lantaran dianggap berambisi dalam pencapresan. Dalam acara internal partai pun, berulang kali Ganjar tidak diundang. Mungkin ini merupakan sinyal kuat bahwa PDI-P terganggu dengan elektabilitas ganjar karena berpotensi besar menjegal pencalonan Puan Maharani.
Diketahui ada sejumlah kader yang merupakan anggota DPR-RI yang secara terbuka menyatakan dukungan terhadap Puan dengan membentuk forum Dewan Kolonel. Forum ini diusulkan oleh Johan Budi anggota PDI-P yang ditugasi meningkatkan elektabilitas Puan Maharani. Akan tetapi, pembentukan itu akhirnya mendapat teguran dari Dewan Pimpinan Puast PDI-P.
Merespon pembentukan Dewan Kolonel, terbitlah pembentukan tandingan. Emanual Ebenezer menginisiasi Dewan Kopral (Dewan Komando Perjuangan Rakyat Jelata) yang beranggotakan sejumlah pendukung Ganjar. Menariknya, Ganjar tidak tahu-menahu mengenai pembentukan Dewan Kopral ini. Meski begitu, ia mengimbau agar tetap tenang dan menahan diri.
Sejauh ini, Ganjar memang cenderung diam dan menghormati disiplin partai. Akan tetapi, pernyataannya dalam sebuah wawancara di kanal Youtube BeritaSatu soal kesiapannya menjadi RI-1 andai partainya mengusung, sehingga ini menimbulkan kegaduhan yang berujung pada pemanggilan Ganjar ke DPP PDI-P.
Buntut pemanggilan tersebut, ia diminta melakukan klarifikasi atas pernyataannya yang siap menjadi RI-1. Hasilnya, Ganjar mendapatkan teguran lisan karena komunikasi politiknya.
Jika melihat dinamika PDI-P saat ini, terdapat kemungkinan besar keadaan akan berkembang. Soal siapa yang akan dicalonkan dalam Pemilihan Umum 2024 oleh PDI-P masih menjadi tanda tanya. Mari kita nantikan siapakah yang akan dipilih oleh Sang Ketua Umum.
Penulis: Dina Marga H
Editor: Ghulam Phasa Pambayung
Referensi:
CNNindonesia.2022. Survei SMRC:
Elektabilitas Ganjar Terus Naik,Prabowo Melemah. Tersedia di: https://www.google.com/amp/s/www.cnnindonesia.com/nasional/20221023144243-32-864249/survei-smrc-elektabilitas-ganjar-terus-naik-prabowo-melemah/amp (diakses pada 25 Oktober 2022)
Farisa, F. 2022. Dinamika PDI-P Kini: Ganjar Nyatakan Siap Maju Capres, Dewan Kolonel Puan Dapat Teguran. Tersedia di: https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/nasional/read/2022/10/24/05300091/dinamika-pdi-p-kini-ganjar-nyatakan-siap-maju-capres-dewan-kolonel-puan (diakses pada 25 Oktober 2022)
Hutajulu, M. 2022. Survei IPS: Elektabilitas Prabowo Tembus 30%, Ganjar 20% dan Anies 17%. Tersedia di: https://www.google.com/amp/s/news.detik.com/pemilu/d-6356769/survei-ips-elektabilitas-prabowo-tembus-30-ganjar-20-dan-anies-17/amp (diakses pada 25 Oktober 2022)
Shalihah, N. 2022. Mengenal Apa Itu Dewan Kolonel dan Dewan Kopral. Tersedia di: https://www.kompas.com/tren/read/2022/09/23/203100265/mengenal-apa-itu-dewan-kolonel-dan-dewan-kopral?amp=1&page=2&jxconn=1*1nrop4h*other_jxampid*cEFGR0QtaF9LU2FKbmVMRUY3MkZOVU5rRkJJS2hicGNfOExqR3ZmRVdtLXdqUlc0dXowLXRrYVZ5YnVqc1drMA (diakses pada 25 Oktober 2022)
TAG: #demokrasi #lpm-retorika #pemerintahan #politik