» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Mild Report
Belva Mengundurkan Diri, Stafsus Lain Dituntut Ikuti Jejaknya
26 April 2020 | Mild Report | Dibaca 2184 kali
Sumber: Pengunduran Diri Adimas Belva Syah Devara Foto: Kompas.com
Diketahui masalah yang saat ini melibatkan Belva yaitu penunjukan Ruangguru sebagai mitra program Kartu Pra Kerja. Pengunduran diri Belva membuatnya menjadi perbincangan hangat warganet. Bhima Yudhistira, seorang ekonom Indef menganggap keputusan Belva adalah sebagai bentuk tanggung jawab milenial untuk lebih profesional dalam menjalankan bisnisnya. Mengutip dari Kompas.com, menurut Ari Junaedi, pengamat komunikasi politik, mengatakan bahwa stafsus yang lain juga harus mengikuti jejak Belva.

retorika.id- Pada tanggal 17 April 2020, staf khusus (stafsus) milenial Presiden Jokowi, Adimas Belva Syah Devara, menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Jokowi. Empat hari setelahnya, keputusan Belva tersebut akhirnya disetujui oleh Presiden Jokowi. Topik tentang pengunduran dirinya pun menjadi trending topic di twitter.

Diketahui masalah yang saat ini melibatkan Belva yaitu penunjukan Ruangguru sebagai mitra program Kartu Pra Kerja. Dalam pembelaannya, ia mengingatkan bahwa program kartu Pra Kerja dikampanyekan Jokowi pada pertengahan tahun 2019, sementara stafsus milenial termasuk Belva, baru diangkat pada November 2019.

Belva juga menegaskan, mengutip dari Kementrian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Pra Kerja (Project Management Office atau PMO), tidak ada konflik kepentingan atas terpilihnya Ruangguru sebagai mitra program Kartu Pra Kerja. Menurutnya, pemilihan itu dilakukan langsung oleh para peserta pemegang Kartu Pra Kerja.

Mengutip dari Kompas.com, Belva menyatakan bahwa tidak ingin membuat polemik. “Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan,” terang Belva mengutip Kompas.com.

 

Kaitan Antara Kartu Pra Kerja dengan Skill Academy by Ruangguru

Ruangguru merupakan perusahaan start up yang bergerak di bidang pendidikan berbasis daring. Keterkaitan Ruangguru dengan program Kartu Pra Kerja diwakili oleh Skill Academy yang merupakan platform pelatihan untuk mahasiswa, profesional, dan umum guna meningkatkan technical dan soft skill di berbagai bidang.

Mengutip dari situs resmi Skill Academy, setidaknya terdapat 18 paket pelatihan daring yang ditawarkan kepada para peserta Kartu Pra Kerja, antara lain:

  1. Paket pelatihan ojek online
  2. Sukses kerja sampingan di masa corona
  3. Mahir berbahasa Inggris (Grammar, TOEFL)
  4. Kembangkan UMKM hingga kebanjiran order
  5. Trik buka usaha untuk pemula di masa corona
  6. Teknik lamar kerja di masa corona
  7. Dapat penghasilan tetap jadi staff admin dan sekretaris
  8. Teknik lengkap menjual apapun dengan mudah
  9. Dapatkan pekerjaan tetap jadi customer service
  10. Kelas investasi pemula untuk raih keuntungan cepat
  11. Teknik lengkap memasarkan produk secara online
  12. Belajar desain grafis, berpenghasilan jutaan
  13. Jago bicara di depan umum berpenghasilan jutaan
  14. Belajar menulis konten berpenghasilan jutaan
  15. Menjadi YouTuber berpenghasilan jutaan
  16. Teknik merancang produk (product design)
  17. Mengembangkan aplikasi android bagi pemula
  18. Berkarier di dunia produksi audio berpenghasilan jutaan

Tiap paket pelatihan daring memiliki jumlah kelas yang berbeda-beda. Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 1.000.000,00 kepada tiap peserta program Kartu Pra Kerja untuk mengikuti pelatihan daring. Dikutip dari situs resmi Skill Academy,


penerima Kartu Pra Kerja juga akan memperoleh insentif langsung sebesar Rp 600 ribu/bulan selama empat bulan dan Rp 150 ribu untuk pengisian survei.

 

Respon Warganet yang Beragam

Pengunduran diri Belva membuatnya menjadi perbincangan hangat warganet. Informasi tersebut menuai beragam respon. Respon dari warganet mengenai keputusan Belva pun dapat dilihat menjadi dua kubu. Sebagian salut dengan keputusan Belva untuk menghindari polemik, sebagian lagi menyindir jika Belva memutuskan untuk mundur karena perusahaannya, Ruanggguru, telah meraup untung dari proyek tersebut.

Bhima Yudhistira, ekonom Indef, yang sebelumnya sempat menantang Belva untuk melakukan debat terbuka, mengapresiasi keputusan CEO Ruangguru tersebut. Bhima menganggap keputusan Belva sebagai bentuk tanggung jawab milenial untuk lebih profesional dalam menjalankan bisnisnya.

Mengutip dari Kompas.com, Bhima setuju dengan keputusan Belva. “Belva telah menunjukkan bahwa milenial harus memiliki integritas dan bisa menghindari konflik kepentingan yang muncul ketika berada pada posisi di pemerintahan,” ujar Bhima mengutip Kompas.com.

Di lain sisi, Bhima mengatakan jika keputusan Belva tidak menyelesaikan permasalahan yang ada. Perlu ada penyidikan terkait MoU mitra pelaksana Kartu Pra Kerja. Lagipula, Bhima mengakui jika yang dibutuhkan korban PHK saat ini bukan pelatihan daring, tapi bantuan langsung tunai. Ia berpendapat akan lebih baik jika pemerintah memberikan subsidi internet 3-5 bulan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar bisa mengakses sendiri pelatihan serupa di Youtube maupun platform lainnya.

 

Bukan Kali Pertama Blunder Stafsus Milenial Jokowi Terjadi

Sejak diangkat oleh Jokowi pada November 2019 kemarin, tercatat sudah ada empat masalah yang melibatkan nama stafsus milenial. Selain Belva, tiga diantaranya yaitu kasus yang melibatkan nama Billy Mambrasar, Angkie Yudistia, dan Andi Taufan.

Sebulan setelah pengangkatannya sebagai stafsus milenial Jokowi, Billy

Mengutip dari Tirto.id, Billy mengirim cuitannya di Twitter mengenai kinerjanya setelah satu bulan dengan menyindir ‘kubu sebelah’. “Setelah membahas tentang Pancasila (yang bikin kubu sebelah megap-megap), lalu kerja men-design Kartu Pra Kerja di Jakarta, lalu saya ke pulau damai penuh keberagaman: Bali! Untuk mengisi materi co-working space, mendorong bertambahnya jumlah entrepreneur muda, untuk pengurangan pengangguran dan angka kemiskinan,” tulis Billy di Twitter mengutip tirto.id.

Cuitan tersebut mencuri perhatian warganet di media sosial. Namun, Jokowi merespon cuitan Billy tersebut dengan maklum mengingat usianya yang masih muda.

Kasus Angkie Yudistia berbeda lagi. Ia awalnya berniat turut menyebarkan informasi terkait deteksi dini Covid-19 di akun Instagram-nya. Namun, kesalahannya adalah menyebarkan informasi metode 10 detik deteksi dini Covid-19 yang telah dinyatakan hoaks oleh Masyarakat Anti Hoax Indonesia (Mafindo), salah satu organisasi pemeriksa fakta.

Mengutip dari Tirto.id, Angkie dalam Instagram-nya telah menghapus tulisannya. “Di masa inkubasi, virus (Corona) mungkin belum terdeteksi (ketika check-up). Tunggu sudah bersin-bersin atau batuk. Cek diri yang paling mudah seperti yang di Taiwan. Bangun pagi, Tarik nafas yang dalam, lalu tahan 10 detik. Kalau batuk, kemungkinan besar segera ada tindakan,” tulis Angkie di Instagram-nya mengutip Tirto.id. Ia telah meminta maaf atas ketidaktelitiannya dalam mengonfirmasi informasi yang dibagikannya dan berjanji untuk lebih teliti lagi ke depannya.

Selain itu, beberapa hari sebelumnya stafsus milenial, Andi Taufan, juga terlibat masalah yang berpotensi sebagai tindakan korupsi. Masih hangat dibicarakan, tindakan Andi Taufan yang awalnya berniat membantu penanganan Covid-19 di Indonesia, justru disampaikan dnegan cara yang tidak tepat.

Andi Taufan telah menyalahgunakan kewenangannya dengan mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada seluruh camat di Indonesia menggunakan kop resmi Sekretariat Kabinet RI. Hal yang mendapat kecaman keras dari warganet sekaligus para ahli, yaitu ia melibatkan perusahaan pribadinya, PT. Amartha Mikro Fintek (Amartha) untuk melakukan edukasi seputar Covid-19 dan mendata kebutuhan APD di pusat kesehatan di desa-desa.

Mengutip dari Kompas.com, dukungan tersebut murni atas dasar kemanusiaan dan menggunakan biaya Amertha serta donasi dari masyarakat yang akan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel. Andi Taufan juga menegaskan bahwa ia tidak melibatkan dana APBN maupun APBD sama sekali.

Atas kesalahannya yang menggunakan kop resmi Sekretariat Kabinet RI itu, Andi Taufan mendapatkan teguran keras dari pihak istana. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral, mengatakan tidak ada sanksi lebih jauh. Hal yang paling penting saat ini, yaitu mencegah kesalahan yang sama terulang lagi. Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk memaklumi kesalahan yang dilakukan stafsus milenial mengingat mereka bukan seorang birokrat awalnya, sehingga tidak terlalu memahami etika birokrasi. Terlalu lemahnya sikap pemerintah dengan memaklumi kesalahan stafsus milenial inilah yang disayangkan oleh berbagai pihak.

Anggota Ombudsman RI, Alvin Lie, menilai ada indikasi malaadministrasi dari perbuatan Andi Taufan. Pelanggarannya itu termasuk ke dalam pelanggaran berat. Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Fakultas Hukum Universitas Andalas, Feri Amsari, juga turut menyampaikan kritik kerasnya. Menurutnya, perbuatan Andi Taufan bisa berpotensi korupsi jika mencari keuntungan.

Mengutip apa yang dikatakan Feri dalam wawancaranya dengan Kompas.com (14/4), “Kalau motifnya mencari keuntungan dengan menyalahgunakan kekuasaan, dapat digolongkan kepada korupsi.”

Hukuman yang diterima Andi Taufan jika ada kepentingan dalam perbuatannya tersebut, ia bisa mendapatkan hukuman yang lebih berat mengingat perbuatan tersebut dipraktikkan di tengah situasi pandemi. Ancaman hukuman yang bisa diterima Andi Taufan, yaitu hukuman penjara 20 tahun atau bahkan hukuman mati.

 

Tuntutan kepada Stafsus yang Lain

Keputusan Belva membuat ekonom Indef, Bhima Yudhistira, berharap agar stafsus milenial lainnya yang juga memiliki potensi konflik kepentingan untuk mengikuti pilihan Belva. Diantaranya, Andi Taufan, Putri Indrasari Tanjung, Billy Mambrasar, Ayu Kartika Dewi, dan Aminuddin Ma’ruf. Jika pun tidak mundur, Bhima menyarankan agar mereka melepas bisnis masing-masing dan profesional menjalankan amanah sebagai stafsus Jokowi.

Mengutip dari Kompas.com, Ari Junaedi, pengamat komunikasi politik, berpendapat dengan alasan yang berbeda terkait stafsus milenial. Menurutnya, yang lain juga harus mengikuti jejak Belva. Ia menilai peran stafsus milenial Jokowi tidak terlalu dirasakan oleh publik. Polemik yang selama ini melibatkan nama stafsus milenial justru menjadi beban Presiden Jokowi.

“Kurangi beban pemikiran Jokowi dalam penanganan wabah corona, sebaiknya semua staf khusus milenial mengundurkan diri semua. Jangan sampai Presiden sendiri yang meminta mundur,” tegas Ari mengutip dari Kompas.com.

 

Penulis: Rimaya Akhadiyah

 

Referensi:

Amali, Zakki. (15 April 2020). Blunder Stafsus Milenial Jokowi, Desakan Pemecatan Mencuat. Tirto.id. Tersedia pada: tirto.id/blunder-stafsus-milenial-jokowi-desakan-pemecatan-mencuat-eNer (Diakses: 20 April 2020).

CNN Indonesia. (21 April 2020). CEO Ruangguru Belva Devara Mundur dari Stafsus Jokowi. CNN Indonesia. Tersedia di: m.cnnindonesia.com/nasional/20200421182447-32-495817/ceo-ruangguru-belva-devara-mundur-dari-stafsus-jokowi?utm_source=notifikasi&utm_campaign=browser&utm_medium=mobile (Diakses: 22 April 2020).

CNN Indonesia. (21 April 2020). Netizen Sindir Ruangguru Usai Stafsus Jokowi Belva Mundur. CNN Indonesia. Tersedia di: https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20200421203048-192-495859/netizen-sindir-ruangguru-usai-stafsus-jokowi-belva-mundur (Diakses: 22 April 2020).

Ihsanuddin. (22 April 2020). Mundurnya Belva dan Pilihan Stafsus Milenial Lainnya…. Kompas.com. Tersedia di: nasional.kompas.com/read/2020/04/22/06183411/mundurnya-belva-dan-pilihan-untuk-stafsus-milenial-lainnya?page=all#page5 (Diakses: 22 April 2020).

Kompas. (15 April 2020). Surat Stafsus Milenial Jokowi yang Dinilai Berpotensi Korupsi…. Kompas.com. Tersedia pada: nasional.kompas.com/read/2020/04/15/09401311/surat-stafsus-milenial-jokowi-yang-dinilai-berpotensi-korupsi?page=all#page5 (Diakses: 20 April 2020).

Skill Academy.

Taher, Andrian Pratama. (16 April 2020). CEO Ruangguru Siap Mundur dari Stafsus Milenial Jokowi. Tirto.id. Tersedia pada: tirto.id/ceo-ruangguru-siap-mundur-dari-stafsus-milenial-jokowi-eNGo (Diakses: 20 April 2020).

Yosephine, Liza. (15 April 2020). Stafsus Milenial ‘Tersandung’ Birokrasi, ‘Lebih Baik Mundur Jika Ada Konflik Kepentingan’. BBC.com. Tersedia pada: www.bbc.com/indonesia/amp/indonesia-52297462 (Diakses: 20 April 2020).


TAG#kerakyatan  #pemerintahan  #politik  #tokoh-nasional