
Mata acara ruang merdeka dalam rangkaian UFO menimbulkan banyak pro kontra di kalangan maba maupun panitia. Banyak informasi tentatif beredar sehingga menimbulkan kebingungan sampai pada hari H pelaksanaan.
Retorika.id - Ruang merdeka merupakan forum diskusi yang bersifat santai di mana para maba akan mendapat materi dari mentor UFO. Namun pada pelaksanaannya, ruang merdeka sempat tidak mendapat izin dari pihak fakultas. Alasannya sederhana: sesuai SK Rektor, tidak boleh ada acara orientasi yang melibatkan mahasiswa baru di atas jam 6 sore. Alhasil, kegiatan ruang merdeka yang awalnya akan digelar offline beralih digelar secara online lewat Zoom. Hal tersebut menimbulkan kekecewaan sejumlah maba, pasalnya perubahan informasi secara tiba-tiba menimbulkan kebingungan.
"Disuruh kumpul lagi jam 6. Kalau rumahnya jauh disuruh siapin baju (bebas), kalo rumahnya dekat bisa pulang dulu lalu ke sini.
Kaya gitu wajib jam 6 (sore),” tutur Revalino, salah satu maba. Sayangnya, Revalino harus menelan kecewa karena saat sudah kembali lagi ke kampus untuk mengikuti ruang merdeka, kegiatan tersebut malah dialihkan secara online.
Inkonsistensi informasi terkait ruang merdeka juga terjadi pada wajib atau tidaknya kegiatan ini dilakukan oleh maba. Seorang maba berinisial N, mengatakan bahwa mulanya, Ruang Merdeka ini diwajibkan.
"Kalau di awal itu ruang merdeka diwajibkan. Tapi pada kenyataannya kemarin waktu ruang merdeka itu ternyata ada pihak kampus yang tidak memperbolehkan adanya kegiatan Ruang Merdeka secara offline. Terus akhirnya kita diadakan ruang merdeka di online tetapi itu opsional. Ada pernyataan tentang kalau ikut ruang merdeka itu berpengaruh ke kelulusan kita di ospek fakultas, kaya gitu."
Menanggapi hal tersebut, ketua UFO 2023, Happy Putra, mengatakan dengan tegas bahwa ruang merdeka adalah kegiatan yang opsional. Menurut penuturan Happy, ruang merdeka adalah kegiatan di luar UFO yang bertujuan untuk membantu maba dalam menyelesaikan penugasan ospek.
"Kebetulan kemarin aku ketemu sama teman-teman KOC dari FEB dan FIB itu memang dari masing-masing dekan itu koordinasi untuk masing-masing membubarkan maba yang ada di Amphiteater, jadi memang kemarin di-sweeping per fakultas," tutur Happy terkait batalnya ruang merdeka secara offline sesuai imbauan awal. Dirinya juga mengatakan bahwa mengikuti Ruang Merdeka bersifat opsional, “Itu opsional, itu mungkin salah nangkep dari trainer masing-masing.
Pada akhirnya, ketidaksatusuaraan informasi yang diberikan panitia membuat maba memperoleh informasi yang berbeda. Banyaknya perbedaan informasi mengenai kegiatan ruang merdeka membuat maba merasa kebingungan. Beberapa merasa jengkel dan dirugikan karena perubahan informasi secara mendadak , terutama saat kegiatan ini dialihkan dari awalnya digelar secara offline lalu menjadi online via Zoom.
Penulis : Afifah Alfina & Nur Hidayah
Editor: Jingga Ramadhintya
TAG: #akademik #aspirasi #dinamika-kampus #fisip-unair