» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Liputan Khusus
Turun ke Jalan, Aksi Airlangga Menggugat Menuntut Kesejahteraan Ekonomi
14 April 2022 | Liputan Khusus | Dibaca 962 kali
Airlangga Menggugat yang mengusung tagline 'Ekonomi Sulit, Rakyat Menjerit, Harga Barang-Barang Naik' pada (14/04/2022) diselenggarakan di depan gedung DPRD Jatim dengan titik kumpul taman kampus B. Aksi massa tersebut membawakan enam tuntutan terkait kelangkaan minyak goreng, kenaikan harga bahan bakar, upaya penurunan pajak PPN, penundaan ibukota baru, mengecam segala bentuk KKN dalam proses penundaan ibukota baru, serta reformasi agraria

retorika.id-Aksi Airlangga Menggugat pada (14/4) mulai dilaksanakan. Massa yang mengikuti aksi dari Universitas Airlangga berkumpul di taman kampus B terlebih dahulu sebelum bergerak ke Kebun Binatang Surabaya sebagai titik kumpul BEM Seluruh Surabaya. 

"Hari ini akan kumpul di sini ya (read: taman kampus B). Nanti setelah ada arahan korlap Unair, kumpul di teater, dan setelah itu baru berangkat ke KBS. Jadi, nanti rutenya itu sudah ditentukan, kita lewat Bambu Runcing. Setelah sampai di KBS, kita absen ulang lalu ke DPRD bareng-bareng," jelas Pedro selaku Koordinator Lapangan FISIP.

Sebelum itu, BEM FISIP juga sudah menyiapkan briefing berupa pemberitahuan mulai dari alur keberangkatan hingga selesainya aksi massa. Demi menghindari hal-hal berbau SARA serta seksisme, Pedro mengungkapkan bahwa aksi screening akan


dilakukan terhadap seluruh pamflet demonstran. Sebagai pencegahan pula, massa dihimbau untuk tidak melakukan tindakan anarkis serta provokatif yang mampu memicu kerusuhan. Aksi massa kali ini diharapkan akan fokus terhadap tuntutan yang hendak disuarakan. 

Sehubungan dengan tuntutan yang diangkat, Yoga Haryo Prayogo selaku ketua BEM Unair menerangkan bahwa aksi kali ini lebih fokus pada isu ekonomi dan isu agraria. Namun, persoalan terkait tiga periode dan UU PKS juga akan tetap dikawal.

Fokus terhadap isu ekonomi ini dikarenakan harga BBM yang akhir-akhir ini naik.Yoga menerangkan bahwa meski harga minyak dunia memang sedang naik-naiknya, pemerintah tetap harus bisa mengontrol pasar.

“BBM yang naik itu Pertamax dan BBM non-subsidi kan, beda dengan Pertalite yang disubsidi pemerintah. Pemerintah disini harus bisa mengontrol agar Pertalite sebagai BBM subsidi tidak langka, apalagi Pertalite biasanya digunakan kalangan menengah ke bawah. Solar juga harus diperhatikan,” jelas Yoga ketika diwawancarai Tim Retorika (14/2).

Meskipun kenaikan harga bahan bakar tidak begitu melejit dibanding negara lain, pemerintah belum dapat dikatakan telah sukses dalam menstabilkan harga BBM. Sebab jika masyarakat merasa kenaikan harga bahan bakar saat ini menyengsarakan, otomatis mahasiswa perlu turun tangan untuk memberikan win-win solution melalui pengontrolan harga pasar sebagai upaya meminimalisir kelangkaan. 

Yoga juga menekankan pada statement dari pemerintah, misalnya statement dari Menteri Maritim dan Investasi yang dianggap menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Menurutnya, pemerintah seharusnya tidak memberikan statement semacam itu.

Oleh karena itu, urgensi mengenai poin-poin di atas harus segera ditindaklanjuti melalui aksi Airlangga Menggugat. Terkait mekanisme pelaksanaannya, BEM Unair sudah menyiapkan solusi semisal situasi berujung ricuh.

"Kemarin sudah ada briefing. Peta jalur evakuasi sudah disiapkan, ada juga dibangun posko kesehatan, posko istirahat, dan tempat parkir," ujar Yoga.

Sebagai penutup di akhir wawancara, Ketua BEM Unair tersebut menyemangati mahasiswa yang melakukan aksi dan mengapresiasi kesadaran mahasiswa untuk menyuarakan keresahan masyarakat terhadap situasi negara.

 

Penulis: Diana Febrian dan Fitha Dwi Kartikayuni

Editor: Ega Putra






TAG#aspirasi  #beasiswa  #bem  #demokrasi