» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Liputan Khusus
Lilin Kebersamaan di Tugu Pahlawan : Surabaya Gak Wedhi, Surabaya Wani
15 Mei 2018 | Liputan Khusus | Dibaca 1971 kali
Lilin Kebersamaan di Tugu Pahlawan : “Surabaya Gak Wedhi, Surabaya Wani”: - Foto: Septyawan Akbar
“Surabaya Gak Wedhi, Surabaya Wani” Aksi teror bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya pada hari Minggu (13/05), menciptakan solidaritas arek Suroboyo dalam mengecam aksi tersebut, dan menyatakan bahwa mereka tidak takut dengan ancaman teroris. "Lilin kebersamaan" pun dinyalakan oleh berbagai elemen masyarakat yang berkumpul di Tugu Pahlawan sebagai simbol keprihatinan pada korban yang berjatuhan.

retorika.id (15/05) Surabaya! Wani! Surabaya! Wani! Itulah jargon yang diucapkan masyarakat Surabaya atas peristiwa bom gereja yang terjadi di Surabaya. Berbagai elemen masyarakat menggelar aksi solidaritas dengan menyalakan lilin di depan Tugu Pahlawan  pada Minggu (13/5/2018) malam. Aksi ini tentunya merupakan respon dari masyarakat Surabaya untuk melawan dan bukti ketidaktakutan mereka terhadap terorisme. Suasana yang ramai menjadi bukti bahwa masyarakat Surabaya bersatu padu dalam menyatakan sikap terkait teror yang terjadi pada ledakan bom di sejumlah gereja di Surabaya.

Acara dimulai dengan doa bersama, dan dilanjutkan dengan orasi dari berbagai elemen masyarakat Surabaya, mulai dari tokoh perwakilan setiap agama, Wakil Wali Kota Surabaya, mahasiswa, hingga pelajar Surabaya yang mengutuk keras tindakan terorisme dan memberikan semangat bahwa masyarakat Surabaya


untuk tidak takut terhadap ancaman apapun.

Massa yang hadir didominasi oleh warna hijau, yang dengan menggebu-gebu menyampaikan aspirasi dan orasinya mengenai tragedi bom yang terjadi di tiga Gereja Surabaya. Kata-kata pisuhan khas Surabaya juga turut disuarakan oleh massa yang mengutuk peristiwa ini. Banser NU mengawali penjagaan mulai dari berjalannya parade ini. Kemudian berbagai pemuka dan perwakilan agama menyampaikan pandangannya mengenai terorisme, khususnya bagaimana mereka mengutuk peristiwa ini. “Arek-arek Surabaya menunjukkan nyali besar, dan kejadian pagi ini merupakan sebuah tantangan bagi kita. Arek Surabaya haruslah bangkit dan berani. Terima kasih arek-arek Surabaya,” ujar Wayan, tokoh dari perwakilan Agama Hindu.

 

Lilin Kebersamaan sebagai Aksi Solidaritas

Norman Fauzi, Sekretaris PPP Surabaya dalam wawancaranya dengan Tim Retorika mengatakan bahwa acara Lilin Kebersamaan yang diadakan ini adalah respon wajar dari arek-arek Surabaya terhadap tragedi Bom yang terjadi pagi ini (13/5).

“Koordinasi dengan masyarakat Surabaya terjadi secara spontan, dan diprakarsai dalam waktu beberapa jam saja, dan direspon oleh semua elemen masyarakat baik dari organisasi kepemudaan dan Wakil Wali Kota yang turut hadir dalam acara ini. Mereka hadir untuk menunjukkan kontribusi dan solidaritasnya bagi masyarakat gereja yang terkena bom pagi ini,” lanjut Norman Fauzi.

Pendapat tokoh lainnya mengenai tragedi bom ini datang dari ucapan Wisnu Sakti Buana, Wakil Wali Kota Surabaya. “Lilin kebersamaan menunjukkan semangat warga kota Surabaya yang tidak dapat dipecah belah. Hati kita satu untuk menjaga Surabaya dan Indonesia. Saya sendiri sangat mengutuk aksi ini yang merupakan perilaku yang biadab dan tidak berperikemanusiaan, jangan berpikir ini adalah masalah agama karena tidak ada agama apapun yang mengajarkan kekerasan dan teror bagi umat beragama lainnya,” ujarnya.

Selain itu, Rajab, warga Surabaya yang juga turut hadir meramaikan aksi solidaritas ini menyatakan pendapatnya akan aksi ini kepada Tim Retorika, “Saya tidak banyak mengetahui mengenai masalah terorisme ini sendiri, Mas. Tapi ketika ada berita mengenai adanya bom yang menyerang gereja di Surabaya, saya kaget dan tidak menyangka aja, Mas, terjadi bom di Surabaya. Ketika mendengar pemberitahuan bahwa akan ada aksi arek-arek Bonek ke Tugu Pahlawan. Saya juga ikut datang, Mas, sebagai bentuk soldaritas, dan pengecaman terhadap aksi terorisme yang terjadi di Kota Pahlawan ini.”

 

Reporter : Muhammad Irfan Afwandi dan Septyawan Akbar


TAG#demonstrasi  #sosial  #surabaya  #