Pada 18 September 2020 Kementerian Sosial Masyarakat BEM FISIP Universitas Airlangga menyelenggarakan webinar amal nasional. Webinar yang bertajuk “Pembangunan Infrastruktur dan Revitalisasi Desa Pada Masa Pandemi” ini bertujuan untuk menggalang dana, serta memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai pembangunan desa pada masa pandemi.

retorika.id- FISIP Sapa Desa merupakan program kerja yang rutin diselenggarakan oleh Kementerian Sosial Masyarakat BEM FISIP Universitas Airlangga. Program ini merupakan program berkelanjutan selama lima tahun. Pada tahun ini, FISIP Sapa Desa telah memasuki tahun ke-4 pengabdian untuk Dusun Cepit, Desa Klitih, Kabupaten Jombang.

Pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun ini membuat rangkaian program Sapa Desa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, program Sapa Desa diadakan menjadi tiga rangkaian. Rangkaian pertama adalah webinar, rangkaian kedua adalah penyaluran donasi dan sosialisasi pandemi, serta rangkaian terakhir adalah pengabdian masyarakat dan acara volunteer di Desa 1001 Malam, Kota Surabaya.

Webinar yang menjadi rangkaian pertama program Sapa Desa telah terlaksana pada 18 September 2020. Sejumlah uang berhasil dikumpulkan melalui acara ini. Uang

ini nantinya akan didonasikan ke masyarakat Dusun Cepit, Kabupaten Jombang. Ketua Pelaksana Sapa Desa, Jose Fernando menerangkan bahwa  donasi nantinya akan diberikan melalui bentuk pembagian sembako, sosialisasi, pengadaan tempat cuci tangan, dan lain sebagainya.

Acara webinar ini dilandasi atas rasa keprihatinan terhadap kondisi masyarakat desa yang terdampak pandemi Covid-19. Panitia sadar betul bahwa Covid-19 yang terjadi selama kurang lebih enam bulan telah memberikan dampak yang besar bagi masyarakat desa.

“Karena Covid-19 ini beberapa sektor terganggu, khususnya sektor perekonomian dan turut mempengaruhi daya beli masyarakat di desa,” ujar Jose kepada Retorika

Mengerti akan kodisi masyarakat yang tidak menentu, panitia Sapa Desa 2020 memiliki keinginan untuk mengadakan webinar. Selain menggalang donasi, webinar ini juga diharapkan mampu menambah ilmu dan informasi untuk peserta mengenai kondisi masyarakat desa.

Tema Pembangunan Infrastuktur dan Revitalisasi Desa pada Masa Pandemi diambil karena panitia melihat adanya usaha yang serius terhadap pengembangan desa sebagai pilar ekonomi. Pandemi Covid-19 yang terjadi dikhawatirkan menggeser prioritas pembangunan desa dan menurunkan produktivitas warga desa.

“Alasan tema ini diambil adalah karena kita melihat perkembangan infrastruktur desa di masa pandemi terus terhambat karena adanya alokasi dana dari sektor pembangunan ke sektor perekonomian dan kesehatan. Tentunya ini dapat menghambat perkembangan desa sebagai pilar ekonomi,” ujar Jose kepada Retorika.

Informasi mengenai perkembangan dan revitalisasi desa pada masa pandemi menjadi pokok bahasan utama yang dibicarakan oleh narasumber. Dalam acara ini, hadir Wakil Gubernur Jawa Timur Dr. H. Emil Dardak, B.Bus., M.Sc., Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi, dan Ketua Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa, Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si.

Masing-masing narasumber menjelaskan bagaimana perkembangan revitalisasi desa saat ini berjalan. Selain itu, narasumber juga menjelaskan bagaimana proses pembangunan yang saat ini berjalan guna mewujudkan desa yang mandiri dan menjadi pilar ekonomi.

Salah satu peserta webinar Sapa Desa, Christine Claudia mengatakan bahwa tema webinar Sapa Desa sangat cocok untuk situasi saat ini. Hal ini karena mahasiswa mendapat pengetahuan baru mengenai perkembangan dan pembangunan desa.

Selama acara ini berlangsung, antusiasme peserta dalam mengikuti webinar ini cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat melalui keaktifan beberapa peserta dalam mengajukan pertanyaan kepada narasumber.

Penulis: Inayah Putri Wulandari

Share: 

BACA JUGA