Webinar Himakom mengangkat tema yang diambil dari keresahan serta banyaknya fenomena mengenai konflik yang terjadi dalam relationship saat pandemi. Webinar ini mendapat feedback dan antusiasme baik dari peserta. Menjawab kekhawatiran ini, kedua pembicara, yakni Nisa Kurnia Ilahati (Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unair) dan Rizqiani Putri (Alumni Departemen Komunikasi dan Communication Facilitator) memberikan penjelasan baik secara teori maupun pengalaman serta cerita nyata. Keduanya sama-sama berpesan bahwa konflik dalam suatu hubungan akan selalu ada. Akan tetapi, kita tidak perlu takut sebab dalam hidup pasti ada yang namanya risiko dan konsekuensi.
retorika.id- Minggu (21/02) Himpunan Mahasiswa Komunikasi (Himakom) mengadakan webinar dengan tema "How to Deal with Conflict: Maintain Your Relationship with Significant Other(s)" melalui Zoom meeting dan live streaming YouTube Himakom Unair.
Dalam webinar kali ini, menghadirkan dua pembicara yaitu Nisa Kurnia Ilahati (Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unair) dan Rizqiani Putri (Alumni Departemen Komunikasi dan Communication Facilitator). Webinar resmi dimulai pada pukul 15.00 oleh Nimas Safira (Ilmu Komunikasi 2019) sebagai MC dan kemudian jalannya pemaparan materi dipandu Vanessa Audy (Ilmu Komunikasi 2020) sebagai moderator.
Acara dibuka dengan beberapa kata sambutan dari Yasmin Elysia (Ketua Pelaksana) yang kemudian dilanjutkan oleh Azhari Roif (Ketua Himakom 2021). Saat tim Retorika menanyakan lebih lanjut mengenai tema yang diangkat, Yasmin mengatakan jika webinar ini sebenarnya akan dilaksanakan bertepatan dengan hari valentine. Akan tetapi, karena satu dan lain hal, akhirnya baru terlaksana seminggu setelahnya, tulisnya melalui chat via Line.
“Alasan utama mengambil tema ini ya tentu kita ingin beda gitu. Biasanya Ilkom disorot kalau webinar di komunikasi kebanyakan bahasannya mengenai media jurnalistik, audio visual, atau tentang Ilkom itu sendiri. Nah, dari sini kita ingin orang juga menyorot kalau di Ilkom
tuh juga belajar kayak gini juga," jelasnya.
Sedangkan, Azhari Roif menyampaikan bahwa dirinya memilih tema ini karena melihat kondisi pandemi, di mana banyak kejadian pasangan khususnya romance relationship kandas di tengah jalan. Tak berhenti sampai di situ, muncul juga beberapa konflik dalam hubungan interpersonal. Di mana hal ini menjadi salah satu bidang kajian yang dipelajari di Ilmu Komunikasi
Nisa Kurnia Ilahati selaku pemateri pertama menyampaikan pemahaman secara garis besar, yakni human, relationship dan conflict inside relationship. Nisa berpesan bahwa jangan pernah memulai relationship jika memiliki perbedaan keyakinan. Keyakinan di sini memiliki arti, ketika kita memiliki keinginan dengan dia tetapi dia tidak menginginkan kita.
“Relationship itu sifatnya 'resiprokal' artinya kedua pihak harus punya pemahaman yang sama, that they are in a relationship. Artinya, dalam hubungan harus ada komitmen,” ujarnya.
Pada dasarnya, manusia itu unik dan variabel yang paling susah untuk dikendalikan. Nisa menyampaikan bahwa the nature of relationship harus didasarkan pada nilai respect to each other and keep each other dignity atau saling mempertahankan harga diri dari kedua belah pihak. Akan tetapi, hal ini tidak akan terlepas dari hadirnya konflik dalam suatu hubungan.
Konflik pasti ada dan menjadi bagian dari hubungan karena adanya perbedaan. Lain hal jika di dalam sebuah hubungan kita tidak menjumpai konflik, maka hubungan tidak ada lagi investasi untuk lebih jauh mengetahui satu sama lain. Lalu bagaimana untuk menjaga agar hubungan kita sehat, yang utama ialah kita sudah mencintai diri kita sendiri terlebih dahulu.
Melanjutkan dari pembahasan yang disampaikan Nisa, pemateri selanjutnya yakni Rizqiani Putri menyampaikan bahwa benar jika hal pertama yang bisa dilakukan adalah mencintai diri sendiri. Dengan melakukan hal ini, maka ketika bertemu dengan orang lain kita tidak akan pernah merasa gagal dan kecewa ketika ekspektasi tidak terpenuhi, karena sebagian dari itu sudah terpenuhi dalam diri kita sendiri. Hal ini sangat penting, mengingat manusia selalu menyimpan ekspektasi kepada orang lain. Sehingga secara logika, sebenarnya yang ingin dipenuhi kebutuhannya dalam suatu hubungan adalah diri kita sendiri.
“Pastikan, ketika teman-teman memandang seseorang sebagai sosok yang nantinya bakal jadi partner in life, pastikan bahwa itu orang yang bersamanya dengan segala kekurangannya yang sudah kalian ketahui sebelum membina hubungan dan kalian bakal bisa maklum karena itu tidak akan menganggu hubungan kalian,” tegasnya.
Putri menyampaikan kembali bahwa sebenarnya dalam menjalin sebuah relasi terdapat tiga aspek yang ingin kita penuhi yaitu passion, intimacy dan commitment. Adapun passion di sini memiliki pemahaman mengenai ketertarikan hasrat fisik dan hormonal, sedangkan intimacy merupakan kedekatan secara fisik dan emosional, serta commitment merupakan keputusan dan keinginan untuk mempertahankan hubungan dan mencintai.
Di akhir sesi webinar, Putri menuliskan closing statement yakni “Jangan pernah takut akan konflik. Konflik ada untuk menguatkan hubungan kita. Kalau nggak berhasil, buka pandangan atas opsi lain, jika ingin mempertahankan hubungan. Kalau memang hubungan harus berakhir, jangan merasa diri gagal. Ada banyak sumber kebahagiaan, yang sesungguhnya berpusat pada satu orang yaitu diri kita sendiri," tulisnya di kolom chat karena saat itu sedang terkendala koneksi.
Webinar berlangsung selama dua jam dengan menghadirkan beragam topik menarik di setiap sesi pembahasan dan juga diselingi beragam cerita serta pengalaman yang dapat diambil makna serta pelajaran. Azhari Roif ketika dihubungi melalui Line juga mengatakan bahwa dirinya berharap dapat melaksanakan webinar ini, semacam series dengan tema menarik lainnya, mengingat respon dan antusiasme dari peserta sangat bagus dan tinggi.
Penulis: Almira Nuril
Editor: Sindhie Ananda Dwianti
TAG: #aspirasi #fisip-unair #gagasan #keluarga