» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Info Kampus
Mayoritas Mahasiswa FISIP Angkatan 2020 Cenderung Inginkan Perkuliahan Blended
15 Februari 2021 | Info Kampus | Dibaca 1458 kali
Mayoritas Mahasiswa FISIP Angkatan 2020 Cenderung Inginkan Perkuliahan Blended: sumber: Foto: ilustrasi/Kezia Putri B
Tim Litbang Retorika menyelenggarakan survei terhadap preferensi sistem perkuliahan mahasiswa FISIP pada tanggal 4-7 Februari 2021. Dalam survei ini ditemukan bahwa mayoritas mahasiswa FISIP angkatan 2020 setuju apabila perkuliahan dilaksanakan dengan sistem blended. Hanya 26,1% mahasiswa yang secara tegas menolak pelaksanaan kuliah blended. Pandemi Covid-19 yang belum terkendali dan keinginan personal menjadi dua faktor utama yang memengaruhi preferensi mahasiswa dalam memilih sistem perkuliahan.

retorika.id- Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 telah membuat banyak perubahan terhadap sistem pendidikan di Indonesia dan seluruh dunia. Selama pandemi berlangsung, hampir seluruh sekolah dan universitas di banyak negara melakukan pembelajaran secara daring.

Di Indonesia, pembelajaran daring diterapkan di hampir seluruh universitas dan sekolah tingkat dasar hingga menengah sejak Maret 2020. Hampir satu tahun pandemi berlangsung, pemerintah belum memberikan imbauan resmi kepada sekolah dan universitas untuk segera melakukan pembelajaran tatap muka.

Universitas Airlangga melalui informasi yang dibagikan dalam akun media sosial resmi kampus, menginformasikan bahwa sistem perkuliahan di semester genap 2020/2021 akan dilaksanakan secara blended, atau menurut pada kebijakan tiap fakultas.

Litbang Retorika melakukan survei untuk mengetahui pendapat mahasiswa mengenai preferensi sistem perkuliahan yang diinginkan oleh mahasiswa FISIP. Survei ini dilakukan dari tanggal 4 hingga 7 Februari 2021. Survei ini dilakukan secara terbuka untuk seluruh mahasiswa FISIP yang aktif dalam perkuliahan.

Berdasarkan hasil yang didapat, mayoritas responden atau sebanyak 75%


adalah mahasiswa FISIP angkatan tahun 2020. Dari analisa lanjutan dengan menggunakan metode SPSS, sebanyak 40,2% responden yang digolongkan dalam mahasiswa FISIP angkatan 2020 menyetujui apabila perkuliahan semester genap 2020/2021 dilaksanakan secara blended.

Sebanyak 70,6% mahasiswa FISIP angkatan 2020 setuju bahwa perkuliahan online semester ganjil 2020/2021 secara teknis telah berjalan dengan baik. Angka ini menunjukkan bahwa keinginan mayoritas mahasiswa untuk menggunakan sistem blended tidak dipengaruhi oleh faktor yang menyangkut pelaksanaan teknis sistem perkuliahan. Tim Retorika menghubungi beberapa responden survei untuk memperoleh jawaban secara detail.

“Jawaban saya setuju kuliah blended itu banyak, salah satunya karena kebijakan membayar UKT penuh dikala pandemi yang menurutku nggak masuk akal. Saya juga setuju blended karena memang niat kuliah. Dengan metode online, banyak kendala yang dihadapi seperti jaringan maupun kelas yang tidak interaktif.” Tulis Erhen Dean, mahasiswa FISIP angkatan 2020 saat dihubungi melalui pesan WhatsApp pada Kamis (11/02/2021)

Sementara itu, sebanyak 26,1% mahasiswa FISIP angkatan 2020 secara tegas tidak menyetujui apabila pelaksanaan kuliah semester genap 2020/2021 dilakukan secara blended. Terdapat beberapa pertimbangan yang dimiliki oleh mahasiswa dalam menolak perkuliahan blended.

Rebeca, mahasiswa FISIP angkatan 2020 merupakan salah satu dari beberapa responden yang tidak menyetujui dilaksanakannya kuliah secara blended. Dihubungi oleh tim Retorika pada Kamis (11/02/2021), Rebeca mengungkapkan bahwa permasalahan pandemi Covid-19 menjadi alasan utamanya untuk menolak sistem blended.

 “Ketidaksetujuan aku karena aku pribadi merasa banyak kampus membutuhkan sarana dan prasarana kesehatan yang lebih baik untuk menerapkan sistem blended. Angka Covid-19 juga masih tinggi dan vaksinasi belum merata, jadi menurut aku alangkah baiknya untuk online saja.” Tulisnya melalui pesan WhatsApp.

Di lain sisi, sebanyak 33,7% memilih opsi ‘mungkin’. Mahasiswa yang memilih opsi ini adalah mereka yang menyetujui sistem blended dengan beberapa catatan. Sebagian mahasiswa yang mengikuti survei menuliskan bahwa pelaksanaan perkuliahan blended tidak boleh dipaksakan.

Salah satu mahasiswa menulis di lembar survei bahwa pengaplikasian sistem perkuliahan blended harus mempertimbangkan banyak hal. Diantaranya adalah pertimbangan mahasiswa yang berdomisili di luar Kota Surabaya. Selain itu, pelaksanaan sistem blended juga dapat bergantung pada kebijakan masing-masing departemen di FISIP.

“Saya kurang yakin dengan kuliah blended. Tapi jika kuliah blended ini diterapkan juga bisa, dan saya akan mendukung tetapi dengan beberapa syarat yang bisa melindungi mahasiswa UNAIR dari Covid-19.” Tulis Thoriq, mahasiswa FISIP angkatan 2020 melalui pesan WhatsApp kepada Retorika (11/02/2021).

Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh Tim Litbang, hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan atau korelasi antara tingkat kualitas pelaksanaan teknis perkuliahan online semester ganjil 2020/2021 dengan keinginan mahasiswa untuk melaksanakan perkuliahan secara blended. Keputusan mahasiswa untuk memilih perkuliahan secara blended, online, maupun offline lebih banyak dipengaruhi oleh angka pandemi yang masih tinggi dan keinginan personal dari masing-masing mahasiswa.

 

Penulis: Tim Litbang Retorika

Editor: Aisyah Amira W


TAG#bem  #blm  #demokrasi  #dinamika-kampus