Permasalahan yang timbul saat mengakses Hebat e-learning oleh mahasiswa Universitas Airlangga bukan hal yang asing. Akses eror yang sering terjadi dalam jangka waktu kurang lebih 3 bulan ini menjadi penghambat proses perkuliahan mahasiswa. Baru-baru ini, Unair meluncurkan Hebat versi baru, Hebat Gen 2 yang dibentuk guna menangani permasalahan tersebut. Beberapa mahasiswa berpendapat tampilan dari Hebat Gen 2 kurang menarik dan masih ada kendala ketika mengakses bagian courses.
Retorika.Id- Hebat E-Learning yang diciptakan oleh Universitas Airlangga sebagai pusat perkuliahan dan jembatan komunikasi akademik antara dosen serta mahasiswa mengalami eror sejak minggu pertama ujian tengah semester 2023. Akibatnya, banyak mahasiswa yang kesulitan dalam proses pembelajaran karena tidak bisa mengakses materi yang diberikan oleh dosen.
“Jujur, sangat mengganggu ya. Karena Hebat eror saya jadi sulit buat mengakses tugas, materi perkuliahan, akses link Zoom, dan pengumpulan tugas. Terutama yang pengumpulan tugas, selama Hebat down jadi banyak tugas yang terlambat karena menunggu Hebat bisa diakses dulu baru bisa mengumpulkan” ungkap Zaha, salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Yunus Abdul Halim, selaku direktur dari bagian Sistem Informasi Universitas Airlangga turut menanggapi persoalan Hebat e-learning yang marak di kalangan mahasiswa. Beliau memaparkan bahwa Hebat saat itu down karena performanya sedang turun.
“Sejak hari
pertama ujian memang down, kami sudah melakukan mitigasi dan segala macam dengan risiko yang paling minimal dan mem-back-up-nya butuh waktu 4 hari 4 malam. Ketika kita investigasi dan dipisahkan, lalu di-scan ternyata banjir traffic akhirnya muncul captcha. Captcha sendiri dibuat untuk mencegah adanya penyusup. Hari ke 2 atau 3 ujian itu sudah normal untuk kapasitas 800 concurrent. Tapi memang kalau barengan satu Unair yang jumlahnya 5000 itu tidak kuat. Akhirnya kita naikkan mitigasinya, kita scan 12 terabyte. Kita curigai di dalamnya mungkin ada sesuatu, dan ternyata betul kita temui ada file cell. File cell itu ternyata ada orang yang menanam di dalamnya,” tuturnya.
Yunus juga menyampaikan bahwa seharusnya peluncuran Hebat Gen 2 dilaksanakan untuk tahun ajaran depan, tetapi ada data yang overload yang menyebabkan performanya turun dan harus segera dilakukan re-engine. Hebat Gen 2 sudah menggunakan mesin terbaru, termasuk storage, database, dan struktur sudah direncanakan dengan baik. Akan tetapi, mahasiswa masih menemukan permasalahan terkait courses saat mengakses Hebat Gen 2.
“Pendapat saya tentang Hebat terbaru, sebenernya udah lancar untuk diakses. Cuma menurut saya tampilannya kurang bagus dan lebih ribet ya, kalau dulu kan waktu login langsung ada timeline terus info matkul dan lainnya, kalo sekarang kayak tata letaknya kepecah terus dari font-nya juga lebih bagus Hebat yang dulu, gak bikin mata sakit” ungkap Zaha.
“Sebenarnya tampilan Hebat Gen 2 itu lebih bagus dan estetik ya, tapi kesulitannya itu courses dan materinya gak muncul di aku, mungkin emang masih baru jadi butuh penyesuaian ya. Bisa dimaklumi, tapi jadinya tetep menghambat perkuliahan,” ujar SA, salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Menanggapi hal tersebut, Yunus memberikan penjelasan bahwa kendala courses yang belum muncul kemungkinan karena pihak akademik dari fakultas belum melakukan sinkronisasi mahasiswa di Hebat Gen 2, seharusnya dilakukan sinkronisasi dulu sehingga courses dari Hebat versi lama dapat muncul di Hebat Gen 2.
“Hebat Gen 2 sudah dilakukan re-engine dengan perencanaan yang matang, kapasitasnya juga sudah sangat besar, seharusnya bisa bertahan sampai lima tahun kedepan apabila dapat di-manage dengan baik,” ujar Yunus. Dengan adanya perubahan dan evaluasi dari Hebat e-learning, mahasiswa berharap di semester depan Hebat e-learning berbasis gen 2 ini bisa berjalan lancar guna menghindari timbulnya kendala eror di kemudian hari.
Penulis : Nofiyah Maulidah dan Marsanda Lintang
Editor : Shafira Brihan Salsabila
TAG: #akademik #dinamika-kampus #fisip-unair #inovasi