Pekan Seni 2.0 yang berlangsung kemarin (17/10) turut menyediakan wadah bagi HIMA-HIMA yang ada di FISIP untuk unjuk kebolehan dalam menampilkan pertunjukan seni mereka. Walau tidak semua prodi ikut tampil, namun acara bertajuk Pagelaran Seni (Pegas) HIMA ini tetap meriah dengan penonton yang ikut mendukung performa dari masing-masing HIMA-nya.
retorika.id – (17/10) Pagelaran Seni (Pegas) HIMA dalam Pekan Seni 2.0 menjadi medium HIMA untuk menunjukkan kreativitasnya melalui ajang pertunjukan seni serta desain stand di masing-masing galeri. Sejumlah program studi di FISIP yang turut berpartisipasi dalam acara tersebut di antaranya Ilmu Hubungan Internasional, Antropologi, IIP, Ilmu Politik, dan Sosiologi. Sayangnya HIMA Ilmu Komunikasi dan Administrasi Negara tidak dapat berpartisipasi menunjukkan penampilannya. Salah satu panitia acara, Tunggal (Ilmu Informasi dan Perpustakaan, angkatan 2016) mengonfirmasi ketidakhadiran HIMA Ilmu Komunikasi karena terjadi miss komunikasi antara pihak yang datang dalam rapat acara Pegas HIMA dari angkatan 2016 dan Kahima dari angkatan 2015. Sedangkan, HIMA Administrasi Negara tidak dapat menunjukkan penampilannya karena kurangnya persiapan.
Acara Pegas HIMA yang seharusnya dimulai pukul 14.30 WIB mengalami keterlambatan sekitar 45 menit karena pihak panitia yang menyesuaikan kedatangan alumni yang menjadi juri dan lomba makan yang baru selesai sekitar pukul
15.00 WIB, sehingga acara tersebut baru bisa di mulai pada pukul 15.15 WIB di halaman parkir mobil FISIP.
Terdapat lima penampilan dalam ajang Pegas yang berlangsung di parkiran mobil di FISIP ini. Pertama, penampilan dari perwakilan HIMA Ilmu Hubungan Internasional dengan membawakan lagu Orang ke 3 dari HIVI! yang dikemas dalam versi akustik. Kedua, dari perwakilan HIMA Antropologi dengan kolaborasi pertunjukannya, dimulai dari tari tradisional, kemudian teatrikal yang mengusung konflik antara petani dan korporasi yang sempat menyinggung ironi peran mahasiswa saat ini, berlanjut lantunan lagu daerah yang mengiringi tari tradisional, dan diakhiri dengan menyanyikan lagu totalitas perjuangan.
Ketiga, penampilan dari perwakilan HIMA Ilmu Informasi dan Perpustakaan yang membawakan tari kontemporer dengan konsep asmaradana yang bermakna kemolekan dan kecantikan perempuan yang akan menjadi pujaan laki-laki. Keempat, penampilan dari perwakilan HIMA Ilmu Politik yang membawakan lagu Price Tag dari Jessie J dalam versi akustik. Kelima, penampilan dari perwakilan HIMA Sosiologi yang juga membawakan lagu yang sama dengan prodi Ilmu Hubungan Internasional yaitu Orang ke 3, namun mereka mengemasnya dengan tambahan instrumen saxophone yang mengiringi lantunan musik akustik.
Di penghujung acara, para alumni yang menjadi juri dalam acara Pegas HIMA memberikan komentar secara keseluruhan bagi HIMA yang telah tampil. Ari dari alumni Antropologi berkomentar bahwa semua peserta terlihat bersemangat, tapi kurang memperhatikan outfityang digunakan agar lebih menarik minat penonton. Selain itu ia menambahkan pentingnya latihan sebagai basis yang kuat agar performance-nya kelak menjadi lebih bagus. Juri lainnya yaitu Diandra dari alumni Ilmu Komunikasi sepakat dengan Ari mengenai seputar outfit saat tampil di panggung. Berbeda dengan rekannya, Ayik dari alumni Antropologi lebih menyayangkan prodi Ilmu Komunikasi dan Administrasi Negara yang tidak ikut berpartisipasi dalam Pegas HIMA, menurutnya kedua prodi tersebut terlihat kurang kompak.
Sedangkan komentar menurut salah satu penonton yaitu mahasiswa berinisial AF (Sosiologi, angkatan 2015) terkait acara Pegas sebagai berikut, “Menurutku yang paling bagus tampilannya yang tari ya, soalnya kelihatan banget persiapannya. Dan kalo secara keseluruhan penampilan dari Antropologi itu yang paling berkesan sih. Karena massanya banyak, pasti persiapannya juga banyak, dan kelihatan perform-nya rapi gitu”. Ia menambahkan bahwa ada dua kekecewaannya pada acara ini, pertama karena performa penampilan band akustik dirasanya kurang maksimal karena alasan persiapan yang terkesan mendadak, dan kedua karena tidak semua prodi ikut tampil dalam acara tersebut.
Hasil penjurian dari Pagelaran Seni (Pegas) HIMA sendiri akan diumumkan pada malam puncak Pekan Seni 2.0 yang akan digelar pada Jum’at, 26 Oktober 2018. Euforia yang dihadirkan oleh pendukung masing-masing HIMA diharapkan terus bergelora hingga pengumuman pemenang nantinya.
Reporter : Irma Ayu Sofiyani dan Suvia Nisa’
TAG: #bem #budaya #seni #