Banyaknya atribut Amerta yang harus disiapkan menjadi ajang untuk mencari pundi-pundi rupiah bagi sebagian orang. Penjualan perlengkapan ospek dengan sistem pre-order sampai jasa antar jemput menjadi marak selama Amerta berlangsung. Pedagang sampai mahasiswa berlomba-lomba menawarkan jasa dengan harga yang bersaing

Retorika.id - Ksatria Airlangga 2023 yang baru saja menjadi keluarga Universitas Airlangga, harus mengikuti serangkaian Amerta. Dalam kegiatannya, mahasiswa baru (maba) wajib memenuhi atribut yang sudah disebutkan dalam SOP Amerta 2023. Hal tersebut dijadikan ajang untuk mencari pundi-pundi rupiah, baik oleh mahasiswa maupun pedagang. Selain itu, banyak mahasiswa khususnya yang berasal dari luar Surabaya menjadikan sistem pre-order sebagai pilihan.

"Persiapan jual notebook Amerta dimulai dari hari Minggu 13 Agustus 2023. Banyak maba dan kakak tingkat yang

menghubungi saya untuk dibuatkan notebook. Nggak cuma notebook Amerta, tapi ada yang pesan notebook ospek fakultas, pita, id card, pin garuda, pin merah putih, dan lainnya. Kalau misal maba itu kan banyak yang belum tahu tempat yang jual peralatan, jadi kalau ada yang minta perlengkapan yang lain biasanya bisa saya carikan juga," ujar Marta selaku pemilik usaha fotokopi. 

Banyaknya pesanan atribut Mahasiswa membuat omset ibu Marta naik sebesar 30%. 

"Omset saya meningkat 30%. Tergantung pesanan, rata-rata barangnya laku semua, saya jual murah juga yang penting laku banyak. Kan kalau begitu mereka bisa balik lagi beli disini," tambahnya. 

Tidak hanya menawarkan perlengkapan atribut ospek, Amerta menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menawarkan jasa antar jemput yang dipromosikan melalui menfess Twitter. Selain itu, mahasiswa menjadikan Amerta sebagai peluang untuk danusan di kampus. 

"Aku buka jasa antar jemput sama temanku mulai dari pengukuhan sampai penutupan, untuk estimasi harga mulai dari Rp 10.000 dan hanya mengantar untuk wilayah kampus B aja," ujar Marshanda, salah seorang penyedia jasa antar jemput.

Hal senada disampaikan oleh Valen, mahasiswi FEB yang menggelar danus untuk acara kampusnya. "Karena lagi Amerta, kita melihat peluang untuk danusan, hari ini kita cuma menyediakan 100 gelas es teh manis dan habis dalam waktu beberapa menit aja, kebetulan cuacanya lagi panas dan abis sholat jumat. Untuk omset sendiri perharinya bisa mencapai Rp 500.000 tergantung pesanan," tandasnya.

Penulis: Vellanda Aprilia Hardian 

Editor: Jingga Ramadhintya

Share: 

BACA JUGA