Seminar Kelas Jurnalistik II yang diselenggarakan oleh Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga pada Jumat (15/7/2022) lalu berlangsung lancar. Acara yang berlokasi di Gedung C Fakultas Perikanan dan Kelautan tersebut menghadirkan Direktur Kanzun Book, Muhammad Nurfatoni dan Intang Arifia, Mahasiswi Universitas Airlangga Angkatan 2018, sekaligus Kontributor UNAIR News sebagai pemateri.
retorika.id - Mengusung tema “Content Writing and Graphic Design in the era of Digitalization” perbincangan di Kelas Jurnalistik II kali ini diisi dengan pemaparan tips untuk menulis di era digitalisasi yang sarat keterlibatan teknologi. Dalam acara ini, pemateri berfokus pada bagaimana sebuah tulisan di era digitalisasi tidak cukup hanya sekadar ditulis saja. Namun, juga harus memahami optimalisasi mesin pencari atau akrab diketahui dengan istilah Search Engine Optimization (SEO), cara agar tulisan yang kita buat menarik, dan informatif.
Salah satu tips yang menjadi sorotan datang dari Nurfatoni terkait cara menulis berita yang ramah mesin pencari agar penulis mendapatkan lebih banyak eksposur dan engagement. Penulis harus memahami apa yang ditulis, jumlah kata yang baik, menggunakan kalimat aktif, menggunakan kata transisi, paragraf yang tidak terlalu panjang agar pembaca tidak jenuh, serta
penggunaan variasi kata yang menarik.
“Menulis di (era) digital itu kan bagaimana agar orang membaca, percuma kita nulistapi nggak dibaca orang. Untuk bisa dibaca orang itu kan pertama harus diviralkan, atau istilahnya “KBB” klik-baca-bagikan,” ujar Muhammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.
Lebih lanjut lagi dia menjelaskan bahwa agar suatu tulisan dapat viral atau mendapat perhatian, ada teknik tertentu. Tulisan harus dibuat mengikuti algoritma Google yang terbarukan dan unik. Tulisan yang unik dan mengikuti algoritma Google, akan lebih mudah terlihat meski bersaing dengan media-media mainstream lain yang lebih besar. Oleh karena itu, saat kita menulis pada era modernisasi seperti sekarang, perlu adanya pengetahuan mengenai hal-hal di luar teknis kepenulisan itu sendiri. Tak hanya menulis dan memublikasikan. Namun, juga memanfaatkan perkembangan mesin pencari yang ada.
Materi kedua dibawakan oleh Intang Arifia, dia membagikan kiat-kiat seputar membangun konten audiovisual yang menarik di media sosial, bagaimana jurnalisme di era digital serta bagaimana agar konten yang dibuat memiliki warna dan imej tersendiri agar lebih berkesan. Intang juga mengatakan bahwa salah satu permintaan netizen atau masyarakat adalah media yang memproduksi berita dengan cepat.
“Sekarang umumnya, media yang pertama memublikasikan sebuah peristiwa, mereka (re:media) akan mendapat view yang lebih banyak ketimbang yang memublikasikan kedua, ketiga, atau keempat, itu juga kenapa sekarang menjamur fast journalism,” ujar Intang Arifa, Mahasiswa Universitas Airlangga.
Selain pemaparan mengenai jurnalisme di era digital yang seringkali memprioritaskan kecepatan suatu berita dipublikasi, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan yaitu target audiens yang ingin dituju, content persona, selling point yang unik, serta community development.
“Sebelum membangun sebuah konten, kita perlu menentukan target audiens yang kita tuju karena target audiens ini sangat berperan penting (dalam) menentukan konten kalian ini mau dibawa ke arah mana.” Target audiens memengaruhi isu yang ingin difokuskan suatu media, visual yang sesuai, serta nuansa yang ingin dibangun.
Hal yang tak kalah penting adalah persona konten. “Konten itu hendaknya juga punya persona, misal mood konten kalian itu mau bagaimana, lebih ke humor, informasi, atau gimana itu harus jelas,” terangnya lagi.
Pada penghujung pemaparan, Intang menunjukkan salah satu contoh konten audiovisual yang ia garap sebagai produser kreatif ketika menjadi intern di Narasi, salah satu media yang cukup dikenal di Indonesia. Acara ini kemudian ditutup dengan penyerahan sertifikat secara simbolis kepada pemateri dan sesi dokumentasi dengan peserta.
Penulis: Jingga Ramadhintya
Editor: Geovany Seno Hermawan
TAG: #media-sosial #sosial #surabaya #universitas-airlangga