» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Liputan Khusus
Sidang Terbuka Audiensi Jaket BEM Unair Kedua Berlangsung Panas: Dibawa Kemana Uangnya?
26 Juni 2021 | Liputan Khusus | Dibaca 2025 kali
Sidang Terbuka Audiensi Jaket BEM Unair Kedua Berlangsung Panas: Dibawa Kemana Uangnya?: sumber: Foto: Akun Youtube Dewan Legislatif Mahasiswa UNAIR
Pada Rabu (23/6) Dewan Legislatif Mahasiswa (DLM) Universitas Airlangga mengadakan kembali sidang terbuka mengenai permasalahan jaket BEM Unair. Berbeda dengan sebelumnya, sidang kali ini dihadiri oleh keempat tamu yang digadang-gadang kedatangannya, yaitu Presiden BEM, Wakil Presiden BEM, Inspektorat Jenderal, dan Menteri Ekonomi Kreatif. Di dalam sidang, Presiden BEM Unair Chaq membantah tegas dugaan penggelapan dana terhadap dirinya.“Saya tegaskan saya tidak melakukan penggelapan dana. Saya memegang uang tentu tidak mungkin tanpa persetujuan dari pihak yang lain,” bantah Chaq saat sidang.

retorika.id- Sidang Terbuka Audiensi Jaket BEM Unair kedua yang dilaksanakan pada Rabu (23/6) akhirnya dilaksanakan dengan formasi lengkap. Setelah undangan ke-dua akhirnya Inspektorat Jenderal (Irjen) BEM Unair, Zinedine Reza muncul ke publik untuk memberikan pernyataan dan pembelaan mengenai kasus yang menimpanya. Begitu pula Abdul Chaq selaku Presiden BEM Unair.

Dalam sidang terbuka yang diadakan DLM, Zined enggan untuk menyalakan kamera sedari awal sidang. Bahkan presidium dan beberapa peserta rapat sudah mengingatkan untuk menyalakan kamera, tetapi Zined tetap enggan menyalakan kamera dengan alasan ada kegiatan lain.

Sayangnya, dalam menjelaskan kronologi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para peserta sidang, Zined terkesan bertele-tele. Bahkan ada beberapa jawaban yang tidak sepenuhnya menjawab pertanyaan. Peserta sidang yang mendengar, bahkan penonton yang menonton di live YouTube juga banyak mengeluh mengenai jawaban Zined yang sukar dipahami.

“Tolong untuk nanti jawabnya nggak usah muter ya mas, maksudnya langsung to the poin,” selip DLM Wahyu saat menanggapi jawaban Zined.

Jika disimpulkan secara ringkas, Zined merekomendasikan vendor temannya sendiri tanpa crosscheck lebih lanjut tentang apakah vendor itu abal-abal atau tidak. Selain itu, diketahui bahwa sebelumnya Zined belum pernah membeli dari vendor tersebut. Baru setelah video Alak keluar, Zined tidak berusaha memfollow-up atau menghubungi Widhi dan teman-temannya.

Motif Zined dalam memberi kontak Widhi adalah


sebagai saran pembanding dan tambahan referensi. Ketika ditanya mengenai variabel pembanding memilih Widhi sebagai saran vendor, Zined mengungkapkan bahwa variabel pembanding tersebut yaitu ‘hanya’ karena dirinya mengenal Widhi.

Namun, dalam pernyataannya, Zined terkesan tidak ingin disalahkan atas kasus ini. Zined berulang kali menekankan bahwa diksi ‘merekomendasikan’ memiliki penafsiran yang sangat tebal sehingga Zined merasa ketika ia diberitakan ‘merekomendasikan’ vendor tersebut seolah-olah Zined lah satu-satunya faktor Widhi bisa ditunjuk sebagai vendor jaket.

Namun, Alak selaku Menteri Ekonomi Kreatif memberi sanggahan. Ia mempertanyakan alasan Zined ikut memfollow-up pembuatan jaket BEM padahal jika ingin merekomendasikan, Zined hanya tinggal memberi kontak Widhi saja.

Selain Zined, Presiden BEM Unair 2021, Abdul Chaq juga datang ke Sidang Terbuka Jaket BEM Unair yang diadakan DLM Unair. Kehadirannya tentu ditunggu-tunggu oleh para peserta, mengingat absennya pada sidang sebelumnya.

Di awal penyampaian keterangan, Chaq izin tidak menyalakan kamera dengan alasan kondisi yang tidak fit. Namun, setelah mendapat order dari banyak peserta sidang, akhirnya Chaq berkenan untuk menyalakan kamera.

Dalam penyampaian keterangan, Chaq terus menekankan bahwa masalah terkait jaket BEM Unair merupakan masalah internal yang ‘terlanjur’ dibawa ke publik. Beredarnya masalah internal tersebut akhirnya membuat banyak opini publik dan banyak orang yang dikaitkan dengan masalah. Ia menyampaikan bahwa rapat internal sudah dilakukan malam sebelum sidang terbuka dilaksanakan (22/6).

Selain itu, berita yang beredar di publik mengenai peminjaman dana ke dirmawa oleh Chaq juga diiyakan oleh Chaq. Namun, ia membantah dengan tegas dugaan penggelapan dana tersebut.

“Saya tegaskan saya tidak melakukan penggelapan dana. Saya memegang uang tentu tidak mungkin tanpa persetujuan dari pihak yang lain,” bantah Chaq saat sidang.

Namun, dari pernyataan tersebut, timbul pertanyaan dari peserta sidang tentang di mana letak uang tersebut. Chaq mengaku uang yang ia terima dari dirmawa ada padanya secara tunai dan masih utuh. Ketika peserta sidang meminta bukti dengan ditunjukkan uang tunai tersebut dan menghitung bersama secara live, Chaq kekeh mengatakan bahwa hal tersebut tidak etis.

Chaq berujar jika ia telah menunjukkan bukti tersebut saat rapat internal BEM di malam sebelumnya. Jikalau peserta sidang menginginkan bukti tersebut, Chaq meminta salah satu perwakilan sidang untuk menghitung bersama dirinya secara offline.

Kemudian, terkait permasalahan yang menyangkut dana yang tidak sedikit ini, Chaq juga menegaskan bahwa dirinya merasa tidak melanggaran aturan.

“Saya berani menjamin secara administratif dan SOP bahwa saya tidak melanggar aturan, jikalau melanggar aturan mohon untuk ditunjukkan buktinya. Kalau ada kesalahan secara etis, saya memohon maaf. Persoalan ini adalah kesalahpahaman yang belum diselesaikan secara internal namun sudah muncul di publik. Pertanyaannya adalah kenapa harus tergesa-gesa untuk menentukan sintesis dari permasalahan ini?” tegasnya.

Sidang Terbuka mengenai Jaket BEM Unair yang dimulai pada pukul 9.30 WIB ini kemudian ditutup pada sekitar pukul 16.00 WIB. Melansir surat pernyataan sikapyang diunggah di akun resmi Instagram @dlm.unair pada tanggal 23 Juni 2021, sidang terbuka menghasilkan keputusansebagai berikut:

  1. Saudara Muhammad Abdul Chaq sebagai Presiden BEM Universitas Airlangga Kabinet Dekat, dan Zinedine Reza sebagai Kepala Staf Inspektorat Jenderal BEM Universitas Airlangga Kabinet Dekat telah menyalahi etika dan terdapat penyalahgunaan wewenang.
  2. Mengawal proses hukum yang dilakukan oleh saudara Achmad Alak, meminta saudara Widhie Arif Budiman untuk mengembalikan uang sebanyak Rp20.540.000,00 dan selebihnya mendukung Kementerian Ekonomi Kreatif BEM Universitas Airlangga untuk menyelesaikan permasalahan ini.
  3. Saudara Muhammad Abdul Chaq sebagai Presiden BEM Universitas Airlangga Kabinet Dekat, dan Zinedine Reza sebagai Kepala Staf Inspektorat Jenderal BEM Universitas Airlangga untuk mengembalikan uang pinjaman dari Dirmawa sebesar Rp20.000.000,00 dan menyerahkan urusan jaket BEM Universitas Airlangga ke Saudara Alak selaku Menteri Ekonomi Kreatif.
  4. Menuntut Muhammad Abdul Chaq dan Zinedine Reza selaku Presiden BEM Universitas Airlangga 2021 dan Kepala Staf Inspektorat Jenderal BEM Universitas Airlangga 2021 untuk berhenti dari jabatannya karena telah melakukan proses penyalahgunaan wewenang, dan penggelapan uang.

 

Penulis: Kadek Putri dan Sindhie Ananda Dwianti

Editor: Aisyah Amira Wakang


TAG#bem  #dinamika-kampus  #universitas-airlangga  #