» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Info Kampus
LSGM Dorong Regulasi Terkait Kekerasan Berbasis Gender di Kampus
24 Februari 2021 | Info Kampus | Dibaca 1213 kali
LSGM Dorong Regulasi Terkait Kekerasan Berbasis Gender di Kampus: - Foto: Dokumentasi/LSGM Unair
Kekerasan berbasis gender merupakan salah satu permasalahan yang terus terjadi di lingkungan kampus. Dalam mengupayakan penghapusan kekerasan berbasis gender di kampus, beberapa universitas di Indonesia secara khusus telah membuat regulasi yang berisi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus. Namun hingga saat ini, Universitas Airlangga merupakan salah satu kampus yang belum memiliki regulasi yang secara khusus mengatur tentang pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender di kampus.

retorika.id- Webinar yang bertajuk “Suara Mahasiswa Airlangga : Sikap dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender di Universitas Airlangga” diselenggarakan oleh Lingkar Studi Gender Mahasiswa (LSGM) Universitas Airlangga pada senin (22/02/2021) via Zoom Meeting dan terbuka untuk umum. Dalam webinarnya, menyinggung terkait pentingnya regulasi kekerasan gender secara khusus. 

Webinar ini dihadiri oleh Dr. M. Hadi Shubhan, S.H.,M.H.,C.N. selaku Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga, Muhammad Abdul Chaq selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga dan Elni Nainggolan selaku Ketua LSGM Unair

Dengan latar belakang kasus kekerasan berbasis gender yang marak terjadi di lingkungan kampus, seperti halnya di Universitas Airlangga (Unair) yang ramai diperbincangkan publik pada tahun 2020. Namun


dalam penyelesaiannya belum mampu mendorong pihak Unair untuk membuat regulasi yang secara khusus berisi tentang pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender.

Menurut LSGM, tujuan utama dari webinar ini adalah untuk menjaring aspirasi mahasiswa terkait isu kekerasan seksual berbasis gender dan menyatukan komitmen bersama dalam pengadaan regulasi.

Dalam webinar tersebut, Hadi Shubhan menegaskan bahwa Universitas Airlangga telah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan tindakan yang berkaitan dengan kekerasan berbasis gender di kampus. Ia juga meyakinkan bahwa pihak unair tidak pernah menutup-nutupi beberapa kasus yang terjadi.

“Kita (Unair) tidak akan pernah melindungi pelaku kasus kekerasan. Tidak ada untungnya bagi kami untuk menutupi pelaku kasus kejahatan seksual.” Ucap Hadi.

Menurut Hadi, Unair telah berupaya untuk bertindak transparan mengenai kasus kekerasan berbasis gender di kampus. Ia menjelaskan bahwa selama ini Unair telah memiliki peraturan yang mengatur perilaku mahasiswa. Peraturan inilah yang menjadi acuan Unair dalam menangani kasus kekerasan berbasis gender.

Senada dengan Hadi, Elni Nainggolan juga menyatakan bahwa sudah seharusnya kampus menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari tindakan kekerasan berbasis gender. Namun menurutnya, diperlukan sebuah regulasi komprehensif yang secara khusus mengatur tentang kekerasan berbasis gender di lingkungan kampus.

“Tidak ada satupun orang yang berhak menjadi korban, bahkan satu orang korban saja itu sudah terlalu banyak. Oleh sebab itu, Unair harus segera membuat regulasi yang mengatur tentang pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender di lingkungan kampus.” Ujar Elni.

Pada forum webinar ini, LSGM juga mendorong pihak kampus untuk segera membentuk sebuah tim yang terdiri dari mahasiswa dan dosen yang secara khusus merumuskan dan melakukan kajian terkait regulasi pencegahan kekerasan berbasis gender di lingkungan kampus.

Webinar yang diselenggarakan oleh LSGM ini telah memberikan harapan mengenai adanya kesempatan besar terkait penghapusan kekerasan berbasis gender di kampus melalui regulasi yang komprehensif. Kedepannya, Universitas Airlangga melalui Hadi Shubhan menyatakan akan membuka pintu yang seluas-luasnya untuk mengoptimalkan penghapusan kekerasan berbasis gender di kampus.

Penulis: Inayah

Editor: Dina Marga


TAG#gagasan  #gender  #universitas-airlangga  #