» Website: https://www.retorika.id » Email: redaksi@retorika.id, lpmretorikafisipua@gmail.com » Alamat: Gedung FISIP Unair, Jl. Dharmawangsa Dalam 4-6 Surabaya 60286 » Telepon: .

Info Kampus
Debat Panjang Penentuan Tupoksi PPK
14 Maret 2020 | Info Kampus | Dibaca 1194 kali
Sumber: Sidang Lanjutan PPK Foto: Dokumentasi Pribadi/Alvidha Febrianti
Eka Nida'ul Khasanah (FPSi) selaku ketua PPK 2020 diberi waktu 10 menit untuk menentukan struktur serta Tugas Pokok dan Fungsi (tupoksi) PPK. Kesepakatan dilempar ke forum melalui musyawarah. Namun, hingga rapat usai, hasil forum belum menghasilkan nama-nama penyandang jabatan yang pasti.

retorika.id – Jumat (13/03) kemarin, MPM kembali melaksanakan sidang kedua di aula Student Center Kampus C lantai 3 pada pukul 19.10 WIB. Berdasarkan sesi musyawarah awal, disepakati bahwa Ketua Panitia Pemilihan Ketua (PPK) tahun ini adalah Eka Nida’ul Khasanah (FPSi). Setelah dilakukan jeda selama 10 menit, sidang pun dilanjutkan dengan membahas Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) PPK sekaligus bagan struktur yang ada di dalamnya. Pembahasan tersebut guna menjaga transparansi antara ketua PPK dengan anggota MPM. 

Berdasarkan usulan dari para anggota, Eka diberi waktu selama 10 menit untuk merumuskan lebih dulu bagian struktur apa saja yang diperlukan untuk membantu tugasnya. Nampak dikursi duduknya, Eka terlihat berkonsentrasi untuk menyusun struktur anggota PPK sambil mendengarkan diskusi dari para anggota yang membahas tentang kedudukan SC dan perlu tidaknya sekretaris dalam struktur PPK.

Setelah 10 menit lebih, Eka akhirnya disuruh maju untuk menyampaikan. “SC itu perlu ada, yakni pimpinan MPM, karena pimpinan MPM ini yang


mengadakan program ini, PPK. Pimpinan MPM ini sudah jelas yakni ketua dan sekretaris jendral (sekjen).”

Eka juga meminta perizinan agar bendahara PPK jadi satu, artinya bendahara MPM merangkap tugas pula sebagai bendahara PPK. Ia merincikan, di bawah struktur pimpinan MPM, ketua PPK, dan bendahara akan ada 6 sie, yakni sie acara (7 anggota), sie kesekretariatan (6 anggota), sie publikasi, dekorasi, dan dokumentasi (5 nggota), sie hubungan masyarakat, perizinan dan keamanan (5 anggota), sie perlengkapan (7 anggota), dan sie konsumsi (5 anggota).

Eka juga menjelaskan tupoksi dari tiap bagian. Namun, penjelasan terhenti setelah tupoksi dari sie acara dan sie kesekretariatan. Sebelum sempat menjelaskan semua tupoksi, para anggota kembali bertanya tentang kedudukan dan Batasan fungsi sekretaris jendral. 

Dalam sesi tersebut, Eka sempat kebingungan untuk menetapkan ada tidaknya sekretaris. Setelah mendengar perdebatan dari para peserta sidang, Eka memutuskan untuk tidak memerlukan sekretaris, tetapi keputusan diambil lagi dengan mengganti jabatan sekretaris menjadi wakil. Hal ini justru tidak disepakati oleh banyak pihak, karena tidak adanya keterhubungan antara posisi sekretaris dengan pembentukan wakil. 

Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya Eka memutuskan adanya sekretaris dengan tugas administrasi dan pendamping ketua. Ia juga membuka penawaran kepada siapa saja yang ingin mencalonkan diri sebagai sekretaris. Pada awalnya, seluruh peserta tidak ada yang mengangkat tangan sehingga jabatan sekretaris PPK dirangkap seperti halnya jabatan bendahara PPK.

Raka selaku sekretaris MPM mengaku tidak keberatan dengan rangkap jabatan tersebut, tetapi Ketua MPM Dewi menganggap sebaliknya, ia tidak setuju karena menilai tupoksi kedua jabatan tersebut akan memberatkan Raka.

Akhirnya, beberapa anggota lain memberi usulan calon kandidat sekretaris yakni Udin (FH) dan Izzudin (FH). Setelah mendengar kesediaan kedua calon, Eka pun meminta sesi lobbying. Karena keterbatasan waktu, rapat pun diakhiri pada pukul 23.04 WIB dan akan dilanjutkan kembali dilain waktu.

Dewi mengatakan, “Sudah ada ketua PPK dan sudah diaminkan, karena sudah selesai. Untuk koor-koornya akan diadakan rapat internal, rabes (rapat besar) gitu lo, kayak kepanitiaan seperti biasa sama ketua PPK nya.”

Dewi juga melanjutkan, pengumuman nama sekretaris dan koordinator akan diumumkan bersamaan sebab penentuan nama sekretaris juga belum ditetapkan, “mungkin akan kita share lewat Official Acount (OA),” ujarnya.

Pihak Eka juga mengatakan bahwa selama lobbying tadi dia belum menyimpan nama terkait sekretaris, pelaksanaan rapat lanjutan juga belum didiskusikan bersama dengan pimpinan MPM. 

“Kalau saya pribadi, itu bener-bener nantinya saya kembalikan ke forum melalui musyawarah. Seperti sekretaris, koor dan bahkan anggota-anggota itu juga.”

Namun, yang pasti rapat akan dilanjutkan sesegara mungkin. “Kalau untuk timeline sudah ada sih, soalnya dari pihak rektorat sendiri itu, sekiranya sebelum ramadhan sudah harus ada yang dilantik mulai dari presiden BEM dan Wakil Presiden BEM.”

Penulis: Aisyah Amira Wakang


TAG#dinamika-kampus  #universitas-airlangga  #  #